PT Bestprofit Futures Bandung - Saham AS ditutup lebih rendah pada akhir sesi Senin setelah menyentuh rekor tertinggi sebelumnya karena investor kembali melakukan pola sideways trading yang menjadi sering digunakan akhir-akhir ini semenjak peristiwa Brexit yang lalu.
Index Dow Jones Industrial Average turun 14,24 atau 0,08% ke 18.529,29, menderita kerugian marginal satu sesi setelah melonjak lebih dari 1% Jumat lalu. Saham gagal mempertahankan momentum dari reli hari Jumat yang disebabkan oleh laporan kuat pekerjaan AS untuk bulan Juli.
Indeks Nasdaq Composite turun 7,98 atau 0,15% ke 5.213,14, sementara index S & P 500 Composite turun sebanyak 1,98 atau 0,09% ke 2.180,89, masing-masing mundur dari rekor tertinggi penutupan di sesi sebelumnya.
Pada S & P 500, 6 dari 10 sektor ditutup di zona merah, karena saham di Pelayanan Kesehatan, Telecom, dan Layanan Konsumen industri melemah. Saham sektor Energi dan Material Dasar menguat, masing-masing naik lebih dari 0,20% pada sesi.
PT Bestprofit Futures Bandung - Dolar menguat pada hari Jumat setelah data menunjukkan bahwa lapangan kerja AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Juli, meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve tahun ini.
Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Bureau of Labor Statistics menyebutkan bahwa Nonfarm Payrolls AS telah tumbuh sebanyak 217K di bulan Juli setelah bertambah sebanyak 287K di bulan Juni. Survei ekonom memperkirakan bahwa Nonfarm Payrolls AS akan tumbuh sebanyak 180K di bulan Juli.
Pertumbuhan untuk lapangan pekerjaan di sektor manufaktur AS, terpantau mengalami kenaikan sebanyak 9K dengan rata – rata pendapatan per jam mengalami kenaikan sebesar 0.3% pada periode bulan Juli. Sedangkan hasil pertumbuhan lapangan pekerjaan AS tersebut telah meninggalkan tingkat pengangguran AS yang bergerak naik 0.1% menjadi 4.9% di bulan Juli.
EUR/USD melemah sebanyak 0,0044 poin atau 0,40% menjadi berakhir pada 1,1086. GBP/USD juga melemah sebanyak 0,0038 poin atau 0,29% menjadi ditutup pada level 1,3070. Sementara itu, USD/JPY menguat 0,57 poin atau 0,56% menjadi ditutup pada 101,79.
PT Bestprofit Futures Bandung - Dolar ditutup menguat terhadap mata uang utama lainnya semalam karena investor mengalihkan perhatian mereka ke laporan nonfarm payroll hari Jumat.
Biro Sensus AS mengatakan bahwa pesanan pabrik turun 1,5% pada bulan Juni, lebih baik dari perkiraan untuk penurunan 1,8%. Pesanan pabrik turun 1,2% pada bulan Mei, dalam revisi dari pembacaan awal yaitu 1,0%.
Laporan itu muncul setelah Departemen Tenaga Kerja mengatakan bahwa klaim pengangguran awal naik 3.000 ke 269.000 dari total pekan sebelumnya yaitu 266.000. Analis memperkirakan klaim pengangguran menurun 1.000 menjadi 265.000 pekan lalu.
Dolar sebelumnya datang di bawah tekanan di tengah berkurangnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve tahun ini setelah dirilisnya laporan pertumbuhan kuartal kedua AS yang lemah pekan lalu.
Sterling diperdagangkan pada $ 1,3112 di New York, turun dari $ 1,3325 dari akhir sesi Rabu. Euro EURUSD tergelincir terhadap dolar ke $ 1,1128, turun dari $ 1,1149 pada akhir Rabu. USDJPY berakhir pada 101,15 yen dibandingkan dengan 101,25 yen pada penutupan sesi sebelumnya.
PT Bestprofit Futures Bandung - Dolar memegang keuntungan terhadap mata uang utama lainnya pada penutupan Rabu, meskipun dirilisnya laporan sektor jasa AS yang lemah, karena laporan pekerjaan AS yang optimis terus mendukung permintaan untuk greenback.
Institute of Supply Management mengatakan index non-manufaktur jatuh ke 55,5 bulan lalu dari 56,5 pada bulan Juni. Para analis telah memperkirakan index turun menjadi 56,0. Laporan muncul setelah ADP mengatakan bahwa sektor swasta AS menambahkan 179.000 pekerjaan bulan lalu, melampaui ekspektasi untuk peningkatan 170.000.
Dolar telah datang di bawah tekanan di tengah berkurangnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve tahun ini karena adanya laporan buruk pada pekan lalu mengenai pertumbuhan kuartal kedua AS.
USD / JPY menguat 0,56% dan ditutup pada 101,45. EUR / USD melemah 0,50% ke 1,1168. Sementara itu, pound juga melemah, dengan GBP / USD turun 0,30% di 1,3316.
PT Bestprofit Futures Bandung - Dolar memperpanjang kerugian terhadap mata uang utama lainnya pada penutupan sesi Selasa, menyusul berita mengenai langkah-langkah stimulus tambahan di Jepang dan ekspektasi yang lebih rendah untuk kenaikan suku bunga AS sebelum akhir tahun terus membebani.
Departemen Perdagangan mengatakan bahwa pengeluaran pribadi AS meningkat 0,4% pada bulan Juni dari bulan sebelumnya. Para ekonom telah memperkirakan kenaikan 0,3%. Sementara pengeluaran rumah tangga di AS juga naik 0,4% di bulan Mei.
Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS sebelum akhir tahun juga menurun secara mengejutkan dikarenakan dirilisnya data pertumbuhan kuartal kedua minggu lalu yang lemah.
Euro berada pada posisi $ 1,1222 pada akhir Selasa di New York, menguat 0,5% dari $ 1,1164 pada akhir Senin. Sementara itu, ICE US Dollar index yang merupakan ukuran kekuatan greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,7% di 95,0750.
Di perdagangan mata uang lainnya, dolar juga jatuh terhadap yen setelah pemerintah Jepang meluncurkan rincian paket stimulus fiskal dalam sebuah upaya terbaru Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menghidupkan kembali perekonomian Jepang setelah selama dua dekade mengalami pertumbuhan yang stagnan.
Investor mendorong yen lebih tinggi pada ekspektasi bahwa pemerintah Jepang tidak akan menggunakan taktik stimulus yang lebih ekstrim, yang biasanya membantu melemahkan mata uangnya dengan meningkatkan jumlah uang yang beredar.
US dollar diperdagangkan pada 100,86 yen pada akhir Selasa, melemah 1,5% dari 102,39 yen pada akhir Senin.
PT Bestprofit Futures Bandung - Dolar ditutup sedikit lebih tinggi setelah membukukan salah satu penurunan mingguan terbesar sejak April.
ICE US Dollar index, ukuran kekuatan dolar AS terhadap kelompok enam mata uang utama lainnya, naik 0,2% dan diperdagangkan pada 95,7090. Euro melemah ke $ 1,1169 pada Senin malam, dibandingkan dengan $ 1,1175 pada akhir Jumat di New York. USDJPY menguat ke 102,35 yen pada Senin malam, dibandingkan dengan 102,09 pada akhir Jumat di New York.
Dolar turun 2% pekan lalu karena investor mengabaikan petunjuk dari Federal Reserve bahwa kenaikan suku bunga bisa terjadi pada bulan September dan bukan terfokus pada pembacaan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua yang mengecewakan.
Pertumbuhan ekonomi AS selama kuartal yang berakhir pada bulan Juni datang di hanya 1,2%, jauh dari 2,5% yang diperkirakan oleh banyak ekonom. Laju pertumbuhan kuartal pertama juga direvisi lebih rendah menjadi 0,8%.
Dolar sempat bergerak lebih rendah setelah dirilisnya data tentang sektor manufaktur AS. PMI Markit untuk Juli naik menjadi 52,9, dibandingkan dengan 51,3 pada bulan Juni. Sementara itu, indeks manufaktur ISM turun menjadi 52,6 pada Juli dari 53,2 pada bulan Juni. Data lain menunjukkan belanja konstruksi turun 0,6%.
Data tersebut sedikit mengalihkan perhatian dari pembacaan mengecewakan hari Jumat pada pertumbuhan ekonomi AS kuartal kedua, yang terus membayangi pasar karena investor memandang ke depan untuk pekerjaan laporan bulanan untuk bulan Juli, yang diperkirakan pada hari Jumat. Investor juga melihat ke depan untuk pertemuan Reserve Bank of Australia dan Bank of England.
PT Bestprofit Futures Bandung - Dolar ditutup turun terhadap mata uang utama lainnya pada hari Jumat setelah rilis data pertumbuhan kuartal kedua AS yang lemah membebani optimisme atas kekuatan ekonomi menyusul pandangan positif Federal Reserve awal pekan lalu.
Pada Jumat yang lalu, Advanced GDP AS naik menjadi 1.2% dari kuartal sebelumnya di level 1.1%. Para analis memproyeksikan GDP naik di level 2.6%. Sedangkan advance GDP price indeks naik di level 2.2% dari 0.4%.
Euro menguat terhadap Euro sebesar 0,0097 poin atau 0,88% menjadi ditutup pada posisi 1,1174. Poundsterling juga naik terhadap dolar sebesar 0,0064 poin atau 0,49% untuk menetap pada level 1,3228. Sementara itu terhadap yen Jepang, dolar juga turun sebesar 3,24 atau 3,08% menjadi berakhir pada 102,03.
PT Bestprofit Futures Bandung - Kurs dolar AS melemah lagi terhadap sebagian besar mata uang utama pada akhir sesi Kamis, karena investor memilah-milah pernyataan Federal Reserve terbaru dan sejumlah data ekonomi dari negara tersebut.
Setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari pada Rabu, bank sentral AS mempertahankan suku bunga federal fund tidak berubah, dalam sebuah pernyataannya menegaskan bahwa Fed terus memantau indikator-indikator inflasi dan perkembangan ekonomi global. “Risiko-risiko jangka pendek terhadap prospek ekonomi telah berkurang,” kata The Fed, menambahkan bahwa ada beberapa peningkatan penggunaan tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir dan pengeluaran rumah tangga telah tumbuh “secara kuat.”
Para analis mengatakan deskripsi ekonomi keseluruhan Fed positif, namun pernyataan itu gagal menawarkan jadwal waktu yang jelas untuk kenaikan suku bunga berikutnya, sehingga membebani greenback pada Kamis. Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 23 Juli, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman mencapai 266.000, meningkat 14.000 dari level direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan, Kamis. Sementara itu, defisit perdagangan internasional AS mencapai 63,3 miliar dolar AS pada Juni, naik 2,2 miliar dolar AS dari 61,1 miliar dolar AS pada Mei, Departemen Perdagangan mengumumkan, Kamis.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,31 persen menjadi 96,755 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1073 dolar dari 1,1009 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot ke 1,3154 dolar dari 1,3172 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7499 dolar dari 0,7464 dolar. Dolar dibeli 105,44 yen Jepang, lebih rendah dari 105,64 yen pada sesi sebelumnya. Dolar merosot ke 0,9813 franc Swiss dari 0,9915 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3175 dolar Kanada dari 1,3216 dolar Kanada.
PT Bestprofit Futures Bandung - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada akhir sesi hari Rabu, karena investor mencerna rilis terbaru pernyataan Federal Reserve setelah pertemuan kebijakan dua hari.
Bank sentral AS mempertahankan suku bunga federal fund tidak berubah dalam pernyataan Rabu, menegaskan bahwa pihaknya terus memantau indikator-indikator inflasi dan perkembangan ekonomi global.
“Risiko-risiko jangka pendek terhadap prospek ekonomi telah berkurang,” kata Fed, menambahkan bahwa ada beberapa peningkatan penggunaan tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir dan pengeluaran rumah tangga telah tumbuh “dengan kuat”.
Analis mengatakan secara keseluruhan Fed mendeskripsikan ekonomi positif, yang mungkin mengindikasikan bahwa kondisi-kondisi semakin menguntungkan untuk kenaikan suku bunga berikutnya di waktu mendatang. Di sisi ekonomi, penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS pada Juni 2016 berada pada tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 592.000 unit, mengalahkan konsensus pasar, kata Departemen Perdagangan, Selasa.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,04 persen menjadi 97,193 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1009 dolar dari 1,0986 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3172 dolar dari 1,3143 dolar.
Dolar Australia turun ke 0,7464 dolar dari 0,7507 dolar. Dolar dibeli 105,64 yen Jepang, lebih tinggi dari 104,70 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun ke 0,9915 franc Swiss dari 0,9926 franc Swiss, dan beringsut naik ke 1,3216 dolar Kanada dari 1,3202 dolar Kanada.
PT Bestprofit Futures Bandung - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama di perdagangan New York pada sesi akhir hari Selasa, karena investor sedang menunggu pernyataan Federal Reserve yang dipantau secara cermat, yang akan keluar pada Rabu ini.
Bank sentral AS memulai pertemuan moneter dua hari pada Selasa. Investor diperkirakan akan mendapatkan petunjuk lebih banyak tentang laju keputusan kenaikan suku bunga Fed dalam pernyataannya setelah pertemuan.
Para analis mengatakan meskipun pelaku pasar tidak melihat para pejabat Fed akan menaikkan suku bunga saat ini, data ekonomi yang positif baru-baru ini telah meningkatkan spekulasi keseluruhan untuk kenaikan suku bunga pada tahun ini. Sementara itu, greenback turun lebih dari satu persen terhadap yen Jepang pada Selasa, karena investor memutar kembali harapan berapa banyak stimulus baru bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), akan diterapkan pekan ini.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,13 persen menjadi 97,160 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,0986 dolar dari 1,0993 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3143 dolar dari 1,3125 dolar.
Dolar Australia naik menjadi 0,7507 dolar dari 0,7469 dolar. Dolar dibeli pada 104,70 yen Jepang, lebih rendah dari 105,78 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9926 franc Swiss dari 0,9860 franc Swiss, dan sedikit melemah menjadi 1,3202 dolar Kanada dari 1,3223 dolar Kanada.
PT Bestprofit Futures Bandung - Harga minyak dunia kembali turun pada perdagangan akhir sesi hari Senin, dipicu kekhawatiran investor tentang kelebihan pasokan tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun $ 1,06 menjadi berakhir di level $ 43,13 per barel di New York Mercantile Exchange, tingkat terendah dalam tiga bulan terakhir. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September mencapai harga terendah sejak Mei, berkurang 97 sen menjadi menetap pada level $ 44,72 per barel di Intercontinental Exchange.
“Anda benar-benar mabuk dari laporan persediaan EIA pekan lalu,” kata Bob Yawger dari Mizuho Securities, mengacu pada angka mingguan yang dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA). EIA pekan lalu melaporkan bahwa persediaan minyak mentah telah turun lebih rendah dari yang diperkirakan sebanyak 2,3 juta barel, dan bahwa pasokan bensin telah naik selama musim mengemudi di AS, waktu puncak permintaan.
Laporan mingguan EIA menunjukkan bahwa persediaan bensin AS membukukan kenaikan mengejutkan sebanyak 911.000 barel selama pekan lalu, menandai tingkat tertinggi sejak April. “Jumlah bensin sangat luar biasa sekarang, sangat sulit untuk menyematkan skenario ‘bullish’ sejauh penyimpanan berlimpah.” Para analis mengatakan dolar yang kuat juga menempatkan tekanan pada permintaan minyak berjangka, karena ini secara efektif menaikkan harga bagi pemegang mata uang lainnya.
Peningkatan jumlah rig minyak mentah AS yang beroperasi juga telah mendorong kekhawatiran pasar bahwa kelebihan pasokan akan terus bertahan. Perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes mengatakan pada Jumat bahwa jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang AS naik 14 rig menjadi 371 rig dalam pekan yang berakhir 22 Juli, kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
PT Bestprofit Futures Bandung - Bursa saham AS kembali menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada Jumat lalu karena investor menunjukkan kepercayaan pada laporan keuangan emiten.
Indeks Standard & Poor’s 500 menguat 0,46% atau 9,86 poin ke 2.175,03 pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu. Indeks telah menguat 0,6% dalam sepekan terakhir. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 53,62 poin atau 0,29% ke 18.570,85.
Chuck Diri dari iSectors LLC mengatakan meskipun ada banyak sentimen campuran, tetapi laporan keuangan secara keseluruhan cenderung positif. “Tentu saja tidak ada negatif dalam laporan keuangan,” katanya seperti yang dikutip Bloomberg, Jumat lalu.
Indeks S&P 500 ditutup dengan reli penguatan mingguan terpanjang sejak Maret. Indeks pada Rabu pekan lalu membukukan rekor keenam Dari delapan hari perdagangan, sementara Dow Jones menguat selama sembilan hari berturut-turut, sebelum melemah pada Kamis.
Spekulasi bahwa bank-bank sentral di dunia akan bertindak untuk meredam setiap dampak Brexit dan tanda-tanda ekonomi AS yang kuat telah mendorong penguatan saham dalam beberapa pekan terakhir. Saham Stanley Black & Decker Inc menguat 4,8% setelah emiten produsen perkakas ini membukukan penjualan dan laba di atas melampaui perkiraan.
American Airlines Group Inc menguat 4% setelah laba emiten juga melebihi prediksi, didorong oleh penurunan harga bahan bakar. Southwestern Energy Co melonjak 9,5% setelah membukukan kerugian yang lebih kecil dari perkiraan, dan perusahaan mendorong prospek produksi.
PT Bestprofit Futures Bandung - Kurs dolar AS jatuh terhadap yen Jepang pada akhir sesi hari Kamis di AS, setelah gubernur bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), Haruhiko Kuroda menolak gagasan merangsang ekonomi dengan “helicopter money”.
Dalam sebuah wawancara yang dirilis Kamis oleh media Inggris, Kuroda mengatakan tidak ada kebutuhan untuk menyuntikkan uang langsung ke bisnis dan konsumen.
Kata-kata Kuroda menurunkan ekspektasi pasar untuk langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari pertemuan kebijakan BoJ berikutnya pada 29 Juli. Mata uang Jepang naik lebih dari satu persen menyusul komentar Kuroda pada Kamis. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,23 persen menjadi 96,980 pada akhir perdagangan.
Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan pada Kamis bahwa dalam pekan yang berakhir 16 Juli, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan musiman mencapai 253.000, turun 1.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1017 dolar dari 1,1005 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3203 dolar dari 1,3148 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7489 dolar dari 0,7475 dolar. Dolar dibeli 105,90 yen Jepang, lebih rendah dari 106,86 yen dari sesi sebelumnya. Dolar merosot menjadi 0,9865 franc Swiss dari 0,9875 franc Swiss, dan beringsut naik ke 1,3081 dolar Kanada dari 1,3062 dolar Kanada
PT Bestprofit Futures Bandung - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada akhir sesi hari Rabu, karena data ekonomi terbaru yang keluar dari negara itu secara keseluruhan positif, memacu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga tahun ini.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa bahwa “housing starts” atau rumah yang baru dibangun milik pribadi pada Juni berada di tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman adalah 1,189 juta unit, 4,8 persen di atas angka revisi estimasi Mei. Perkiraan terbaru itu, juga mengalahkan konsensus pasar 1,170 juta unit.
Selain itu, Departemen Perdagangan AS mengumumkan pada Jumat lalu bahwa perkiraan awal penjualan jasa ritel dan makanan untuk Juni naik 0,6 persen dari bulan sebelumnya menjadi 457,0 miliar dolar AS, mengalahkan konsensus pasar naik 0,1 persen. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,10 persen menjadi 97,161 pada akhir perdagangan Rabu, level tertinggi dalam empat bulan.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1005 dolar dari 1,1012 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3148 dolar dari 1,3092 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7475 dolar dari 0,7505 dolar. Dolar dibeli 106,86 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,04 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9875 franc Swiss dari 0,9858 franc Swiss, dan beringsut naik ke 1,3062 dolar Kanada dari 1,3034 dolar Kanada
PT Bestprofit Futures Bandung - Indeks Dow Jones di Wall Street berakhir di rekor baru pada akhir sesi hari Selasa, tetapi laporan laba mengecewakan dari Netflix telah menekan Nasdaq.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 25,96 poin atau 0,14 persen dan ditutup pada level 18.559,01, mencetak rekor baru untuk hari keenam berturut-turut. Indeks berbasis luas S&P 500 kehilangan 3,31 poin atau 0,14 persen menjadi berakhir di level 2.163,78, sementara indeks komposit Nasdaq merosot 19,41 poin atau 0,38 persen ke level 5.036,37.
Saham Neftlix jatuh 13,1 persen setelah melaporkan pertumbuhan pelanggan yang mengecewakan di kuartal kedua. Philip Morris kehilangan 3,0 persen karena laba kuartal perusahaan terpukul penjualan rokok yang lebih rendah dan margin ketat, sebagian akibat mata uang yang melemah di pasar-pasar internasional utama.
Saham Johnson & Johnson naik 1,7 persen setelah melaporkan penjualan kuartal kedua naik 3,9 persen menjadi 18,5 miliar dolar AS dan mengangkat perkiraan keuntungan untuk setahun penuh.
Goldman Sachs merosot 1,2 persen setelah melaporkan penurunan 12,5 persen dalam penjualan kuartal kedua menjadi 7,9 miliar dolar AS. Laba dengan mudah melampaui perkiraan para analis karena biaya yang lebih rendah. Asuransi kesehatan jatuh karena laporan Departemen Kehakiman AS sedang mempersiapkan gugatan untuk menghalangi pengambilalihan Cigna oleh Anthem dan kesepakatan Aetna untuk mengakuisisi Humana karena alasan antitrust. Empat saham perusahaan tersebut, turun lebih dari dua persen. Seorang juru bicara Departemen Kehakiman menolak berkomentar