Katanya dia bersama 30 orang kawannya pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah- tengah samudra yang luas. Mereka tidak dpat menggerakkan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada diatas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu mereka berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak apakah ia jantan atau betina. Mereka bertanya kepada binatang itu: "Makhluk apa engkau ini?" binatang itu menjawab: "saya adalah Al-Jassasah." mereka tanya: "Apa itu Al-Jassasah?" Binatang itu hanya menjawab: "Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini! Sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu. Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh binatang itu.
Di sana mereka menjumpai seorang lelaki yang sangat menyeramkan, besar dan tegap. Artinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan dengan besi yang sangat besar dan kuat, begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya. Mereka bertanya: "Siapakah anda?"
Orang seperti raksasa itu menjawab: "Kamu tentu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya: "Siapa kamu ini?"
Mereka menjawab: "Kami adalah manusia berbangsa Arab. Kami pergi ke laut menaiki kapal, tiba- tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah- tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulai yang tuan tempati ini.
Pada mulanya kami berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali apakah dia jantan atau betina. Kami tanya dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: "Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu."
Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya?" Makhuk yang sangat besar itu belum menjawab soalan
mereka. Lalu Raksasa besar itu balik bertanya: "Ceritakan kamu kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan itu,!"(nama tempat di negeri Sayaam)
Mereka menjawab: "Keadaan apanya yang tuan maksudkan?"
Orang besar itu menjawab: "Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah?" setelah mereka menjawab bahwa pokok kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: "Aku takut kalau pokok itu tidak berbuah."
Lalu Orang besar itu bertanya lagi; "Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabariah!"
Mereka menjawab: "Tentang apanya yang tuan maksudkan?"
Orang besar itu menjawab: "Maksudku apakah airnya masih ada?"
Mereka menjawab: "Airnya tidak susut, masih ada dan sampai sekarang masih digunakan oleh para penduduk."
Orang besar itu berkata: "Air sungai itu suatu saat akan kering."
Orang besar itu berkata lagi: "Apakah sudah muncul Nabi Akhir zaman Nabi Al-Amin di Makkah itu?"
Mereka menjawab: "YA"
(dalam hati orang besar itu berkata: berarti sebentar lagi aku akan diijinkan keluar.)
Akhirnya lelaki seperti raksasa itu berkata: "Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu,! Dan Apa yang dia buat?"
Mereka menjawab: "Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah."
Orang besar itu bertanya lagi: "Apakah dia diperangi oleh orang- orang Arab?"
Mereka menjawab: "YA, Mereka memeranginya."
Orang itu bertanya lagi: "Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?"
Mereka menjawab: "Rasulullah SAW telah mengembangkan dakwahnya dan sudah ramai pengikutnya.
Orang besar itu berkata lagi: "Memang begitulah, padahal mereka akan beruntung jika taat kepadanya. Sekarang aku terangkan kepadamu, bahwa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajahi dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah dapat aku jelajahi semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Karena Negeri Makkah dan Madinah dikawal oleh para Malaikat. Maka aku tidak dapat menembusnya."
Rasulullah bercerita lagi kepada seluruh jama'ah masjid, Rasulullah saw menekankan tongkatnya diatas mimbar sambil berkata: "Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, yaitu Madinah. Saudara- saudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?"
Mereka menjawab: "Ya, sudah ya Rasulullah."
Rasulullah berkata lagi: memang seharusnya hadits Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu bersesuaian dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kaum sebelumnya. Yaitu Makkah dan Madinan yang dikatakan tidak dapat dimasui Dajjal. Cuma dia ada mengatakan di lautan Sayaam atau di laut Yaman. Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur, kata Rasulullah saw sambil menunjuk ke arah timur.
Rasulullah telah menguatkan Dajjal akan datang dari arah timur. Ada yang mengatakan bahwa Dajjal akan datang dari khurasan atau Asfihan