Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,7 persen menjadi US$ 1.260,40 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Demikian pula harga perak dan logam mulia lainnya ikut menguat.
Melansir laman Wall Street Journal, Selasa (11/10/2016), lonjakan harga minyak mentah mendorong beberapa investor berburu emas, yang telah jatuh lebih dari 4 persen sejak awal bulan, menurut para analis.
Harga minyak AS baru-baru ini naik 3,1 persen menjadi US$ 51,37 per barel. "Minyak turut membantu harga emas," kata Ira Epstein, Ahli Strategi Linn Grup.
Meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengangkat suku bunga dalam beberapa bulan mendatang juga dapat mendorong harga emas, lanjut Epstein.
Dana berjangka Fed, yang digunakan sebagai pertaruhan tentang kebijakan bank sentral, berada di 70,2 persen dari kenaikan tarif pada Desember, meningkat dari hari sebelumnya yang di bawah 65,1 persen.
Haga emas berjuang untuk bersaing dengan investasi yield-bearing seperti Treasurys ketika harga naik.
Harga emas juga kembali bergerak kemungkinan karena volume penjualan yang rendah, karena beberapa pedagang libur untuk liburan di Jepang dan Hong Kong, Columbus Day di AS dan Hari Thanksgiving di Kanada.
"Ketika semua kembali ke pasar besok, kita akan melihat apakah ini adalah saatnya bounce bagi emas atau kembalinya uptrend dalam 10 bulan," kata analis Kitco dalam sebuah catatan kepada klien.
Sementara harga perak naik 1,6 persen menjadi US$ 17,65 per troy ounce, platinum naik 0,3 persen ke posisi US$ 965,40 per troy ounce, dan paladium turun 0,2 persen menjadi US$ 668,55 per troy ounce.
Sumber
liputan6.com