<<<< SELAMAT DATANG DI BLOG PT.BESTPROFIT FUTURES CABANG BANDUNG >>>>

Senin, 01 April 2019

Harga Emas Menyatakan Kenaikan Tertinggi


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas mencatatkan kenaikan tertinggi usai alami penurunan terbesar dalam satu sesi sejak 13 Agustus. Harga emas untuk pengiriman Juni naik USD 3,2 atau 0,2 persen ke posisi USD 1.298,50 per ounce. Harga emas sentuh level tertinggi USD 1.304,60 per ounce.

Pada kuartal I 2019, harga emas naik 1,2 persen. Akan tetapi, secara mingguan, harga emas merosot lebih dari persen. Sejumlah ahli mengatakan, harga emas berpotensi naik dalam beberapa bulan mendatang. Ini didorong kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan drama politik seiring upaya Inggris memutuskan hubungannya dengan Uni Eropa.

Sentimen itu membayangi harga emas dan dinilai jadi katalis untuk pegang emas. Pada Jumat pekan ini, parlemen menolak kesepakatan Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk ketiga kalinya. Ini meningkatkan kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang dikenal sebagai Brexit.

Brexit dinilai sebagai skenario terburuk untuk aset berisiko tapi keuntungan untuk harga emas yang dapat mengambil manfaat dari gejolak. "Banyak faktor positif seperti Brexit, dan aksi beli oleh bank sentral pada kuartal ini," tutur Chintan Karnani, Analis Insignia Consultan, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (30/3/2019). PT Bestprofit

Ia optimistis terhadap pergerakan harga emas ke depan. Akan tetapi, penguatan harga emas tersebut akan temui perjalanan yang bergejolak dalam waktu dekat. "Saya melihat harga emas bergerak di kisaran USD 1.260-USD 1.360 pada April," tutur dia.

Indeks dolar AS pun naik kurang dari 0,1 persen. Selama sepekan, indeks dolar AS mendaki 0,6 persen. Sedangkan sebulan, indeks dolar AS menguat 0,9 persen dengan kenaikan berkontribusi besar terhadap penguatan secara kuartalan 1,1 persen. Kekhawatiran tentang pertumbuhan global yang lambat telah membebani bursa saham pada pekan ini dan mendorong imbal hasil obligasi lebih rendah di seluruh dunia.

Imbal hasil yang lemah dapat angkat emas sebagai alternatif investasi. Akan tetapi, hal itu dapat mendorong permintaan dolar AS. Dolar AS yang menguat membebani  komoditas sehingga relatif mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Best Profit

Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik 2,41 persen pada Jumat pekan ini. Imbal hasil obligasi tersebut berada di level terendah dalam 15 bulan. Di wall street, indeks saham acuan cenderung menguat. Indeks saham Dow Jones menguat 0,82 persen dan indeks saham S&P 500 mendaki 0,67 persen. Hal ini didorong optimisme pembicaraan negosiasi perdagangan AS-China.

Laporan terbaru menunjukkan China cenderung membuat konsesi pada aspek perdagangan yang disukai negosiator AS termasuk hak kekayaan intelektual. Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin menuturkan, pembicaraan di China konstruktif dan akan berlanjut di Washington.

"Meski pun tergelincir dalam jangka pendek, prospek jangka panjang untuk emas dan sektor komoditas yang lebih luas tetap konstruktif terutama karena risiko portofolio diimbangi dan dipermanis oleh harga yang didiskon," ujar Hakan Kaya, Direktur Neuberger Berman. PT Best Profit

Ia optimistis terhadap pergerakan harga logam lainnya seperti nikel, tembaga dan komoditas lain. Hal ini dipicu kekhawatiran perang dagang yang bebani AS dan China mereda.

Harga komoditas lainnya antara lain harga perak untuk pengiriman Mei di divisi Comex naik 0,9 persen menjadi USD 15.108 per ounce. Harga tembaga naik 6,25 sen atau 2,2 persen menjadi USD 2,936 per pound.

Harga platinum untuk pengiriman Juli naik USD 10,30 atau 1,2 persen ke posisi USD 854,10 per ounce. Harga palladium menanjak USD 32,10 atau 2,5 persen ke posisi USD 1.341,80 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 29 Maret 2019

Harga Paladium Merosot Lebih dari 7 Persen


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga paladium merosot lebih dari 7 persen, menambah penurunan pada sesi sebelumnya, di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi dapat menurunkan permintaan. Sementara harga emas turun lebih dari 1 persen ke level terendah lebih dari dua minggu dipicu penguatan Dolar AS.

Melansir laman Reuters, Jumat (29/3/2019), harga paladium di pasar spot turun 7,2 persen menjadi USD 1,340.38 per ons, setelah sebelumnya merosot ke posisi USD 1.331,09, terlemah sejak 29 Januari.

Palladium telah kehilangan lebih dari USD 250 sejak mencapai posisi tertinggi USD 1.620,52 pada minggu lalu. "Palladium menarik kembali begitu banyak hanya karena itu berjalan baik," kata Michael Matousek, Kepala Pedagang Investor Global AS. Bestprofit

“Palladium adalah komponen besar dalam catalytic converter. Ketika ada perlambatan ekonomi, orang akan membeli lebih sedikit mobil dan menghabiskan lebih sedikit uang. Orang-orang berpikir itu telah berubah menjadi gelembung karena hasil yang besar, ” tambah dia.

Paladium sangat penting dalam pembuatan catalytic converter yang digunakan dalam sistem pembuangan kendaraan, dan defisit yang berkelanjutan telah mendukung lonjakan logam. PT Bestprofit

Sementara itu, harga emas turun 1,5 persen menjadi USD 1.290,51 per ons, menembus di bawah level support kunci USD 1.300. Sementara harga emas berjangka AS menetap 1,6 persen lebih rendah pada posisi USD 1.289,80 per ounce.

"Sampai kita mendapatkan katalis eksternal, emas akan terus mengambil isyarat dari dolar," kata Peter Hug, Direktur Perdagangan Global di Kitco Metals. Logam dikatakan juga mencerminkan kekhawatiran tentang perlambatan dipercepat dalam ekonomi AS dan pertumbuhan global secara umum. PT Best Profit

Dolar AS naik terhadap mata uang lainnya menyusul lebih banyak suara dovish dari bank sentral dan harapan baru bahwa Bank Sentral Eropa akan mempertahankan suku bunga rendah lebih lama.

Ekonomi AS melambat lebih dari yang diperkirakan pada kuartal keempat, menjaga pertumbuhan 2018 di bawah target tahunan 3 persen, dan laba perusahaan turun paling banyak dalam setahun. Logam mulia lainnya, seperti platinum juga jatuh hampir 1 persen menjadi USD 839,75 per ons, dan perak turun 2,1 persen menjadi USD 14,97..

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 28 Maret 2019

Harga Emas Melemah ke Level Terendah



PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas melemah ke level terendah selama hampir seminggu. Dolar AS menguat berkontribusi terhadap harga logam yang merosot.

Akan tetapi, reli pada obligasi pemerintah di seluruh dunia menunjukkan peningkatan selera terhadap aset yang dianggap safe haven dan ketidakpastian seputar perkembangan Brexit serta negosiasi perdagangan AS-China membantu membatasi penurunan harga emas.

Harga emas untuk pengiriman April susut USD 4,6 atau 0,4 persen ke posisi USD 1.310,40 per ounce. Harga emas itu terendah sejak 21 Maret.

Harga emas untuk pengiriman Juni yang merupakan kontrak paling aktif juga turun USD 4,5 atau 0,3 persen menjadi USD 1.316,90 per ounce. Harga emas untuk dua kontrak tersebut sedikit lebih rendah pada pekan ini.Best Profit

Pergerakan harga emas juga dipengaruhi imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun. Imbal hasil obligasi berada di posisi terendah sejak 2017 di kisaan 2,38 persen. Sementara itu, indeks dolar AS naik tipis 0,2 persen menjadi 96,87.

"Akan terlihat dolar AS mampu menguat ke posisi lebih tinggi jelang rilis data ekonomi AS yang dijadwalkan mundur," tulis Analis Zaner Metals, dalam catatannya seperti dikutip dari Marketwatch, Kamis (28/3/2019).

Di Inggris, setelah House of Commons mengambil alih kendali atas proses Brexit, berbagai alternatif dilakukan mulai dari referendum kedua hingga serikat pabean. Suara tidak mengikat digunakan untuk mengukur opsi apa yang paling banyak didukung. 

Pada langkah terakhir, Perdana Menteri Inggris Theresa May menuturkan kepada beberapa anggota partai Konservatif kalau ia akan mundur sebagai perdana menteri jika rencana Brexitnya disetujui.

Ketakutan akan Brexit yang tidak tertata dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa telah memicu pembelian emas.

Di sisi lain, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan, bank sentral dapat menunda menaikkan suku bunga bahkan lebih lama dari yang diperkirakan saat ini. Ini terjadi jika ekonomi zona euro menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih jauh.

Negosiasi perdagangan AS-China yang sedang berlangsung di Beijing juga diawasi ketat untuk kemungkinan resolusi yang muncul dalam beberapa minggu mendatang.

Ini dengan fakta memiliki potensi untuk meningkatkan minat dengan ambil risiko di saham sehingga hambat pembelian emas.

Dari data ekonomi, defisit perdagangan AS turun 1,46 persen pada Januari. Ini didorong kenaikan ekspor dan penurunan impor. AS mengekspor barang-barang senilai USD 7,1 miliar ke China pada Januari, dan masuk level terendah sejak September 2010.

Untuk harga logam lainnya, harga platinum pada April turun 0,4 persen menjadi USD 856,50 per ounce. Sementara itu, palladium susut 6,23 persen menjadi USD 1.421,50 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

Rabu, 27 Maret 2019

Harga Emas Naik Pada Selasa (Rabu Pagi)


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas naik pada Selasa (Rabu pagi WIB) dipicu kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada untuk menyelamatkan kesepakatan perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA).

Saham Asia jatuh, dengan indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun lebih dari 1,5 persen setelah dibuka yang stabil, karena pandangan hati-hati pada ekonomi global menahan sentimen risiko.

Dilansir dari Reuters, Rabu (27/3/2019),harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.193,8, setelah menurun sekitar 0,3 persen di sesi sebelumnya. Harga emas berjangka AS naik 0,5 persen lebih tinggi menjadiUSD 1.197,6 per ounce.

"Emas telah mendorong lebih tinggi karena pasar di Asia sedikit resah," kata Stephen Innes, Kepala Perdagangan APAC di OANDA di Singapura. PT Bestprofit

Optimisme seputar kesepakatan menit terakhir antara Amerika Serikat dan Kanada pada hari Minggu untuk menyelamatkan NAFTA sebagai pakta trilateral dengan Meksiko, telah meningkatkan minat terhadap aset berisiko pada hari Senin.

Namun data menunjukkan, pertumbuhan aktivitas pabrik melambat di seluruh Eropa dan Asia pada bulan September, dengan pesanan ekspor melemah sebelum eskalasi terbaru dalam konflik perdagangan AS dan China.

Ada beberapa permintaan dari spekulan dan pembeli fisik dengan harga melayang di sekitar USD 1.190 per ounce di awal sesi, menurut Peter Fung, Kepala Transaksi Wing Fung Precious Metals di Hong Kong. Best Profit

Harga emas telah turun sekitar 13 persen dari tertinggi April 2019, sebagian besar karena dolar yang lebih kuat, yang telah didorong oleh ekonomi AS yang bersemangat dan kekhawatiran perang perdagangan global.

"Saya tidak melihat dolar AS melakukan banyak hal di depan data gaji non-pertanian yang dirilis hari Jumat. Saya mencari cetakan kunci untuk mendorong laju Federal Reserve AS menaikkan suku bunga lebih tinggi, yang saya pikir akan meningkatkan daya tarik dolar,” kata Innes.

Pelaku pasar juga akan menunggu isyarat tambahan tentang laju kenaikan suku bunga dari Ketua Fed Jerome Powell yang akan berbicara tentang "Prospek untuk Ketenagakerjaan dan Inflasi" di depan para pengusaha. PT Best Profit

The Fed menaikkan suku minggu lalu dan mengatakan pihaknya merencanakan empat kenaikan lagi pada akhir 2019 dan lainnya pada 2020, mengutip pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pasar pekerjaan yang kuat.

Sementara itu, kepemilikan dalam dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun 0,28 persen menjadi 740,17 ton pada hari Senin. Ini telah jatuh lebih dari 4 juta ounce sejak mencapai puncaknya pada akhir April.

Di antara logam mulia lainnya, perak naik 0,9 persen menjadi USD 14,58 per ounce. Palladium turun 0,1 persen menjadi USD 1.055,6, sedangkan platinum turun 0,1 persen menjadi USD 821 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 26 Maret 2019

Harga Emas Naik ke Level Tertinggi


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas naik ke level tertinggi dalam tiga pekan pada perdagangan Senin dibantu oleh pelemahan dolar AS dan karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang mendorong investor mengoleksi aset safe haven.

Mengutip CNBC, Selasa (26/3/2019), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.320,94 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sejak 28 Februari di USD 1.321,13 per ounce. Pekan lalu membukukan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, naik sekitar 1 persen.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS diselesaikan USD 10,30 lebih tinggi ke level USD 1.322,60 per ounce. "Pelemahan pasar saham, indeks colar AS dan suku bunga yang tak naik membantu kenaikan harga emas," jelas George Gero, managing director RBC Wealth Management.

Pasar saham pada Senin mencapai level terendah dalam 12 hari di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global setelah inversi dalam kurva imbal hasil obligasi AS pada Jumat memicu kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar dunia itu menuju resesi. Bestprofit

Hal tersebut meningkatkan permintaan untuk aset seperti emas dan yen sementara menekan dolar AS. Gejolak politik di Inggris sehubungan dengan keluarnya negara itu dari Uni Eropa, yang dikenal sebagai Brexit, juga meningkatkan daya tarik safe haven emas.

"Kekhawatiran Brexit dan mendekati kedaluwarsa opsi dapat terus mendukung harga emas. Tapi, belum tentu cukup untuk mendorong harga menuju USD 1.350 per ounce," kata Gero.

Harga emas mampu menguat selama tiga minggu berturut-turut di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Akan tetapi, banyak analis mengingatkan investor untuk abaikan volatilitas jangka pendek. PT Bestprofit

Ini karena dolar AS dan fokus tren jangka pendek yang menguat usai the Federal Reserve atau bank sentral AS berubah secara jelas menjadi dovish atau kurang agresif, menurunkan pertumbuhan dan harapan suku bunga pada 2019.

Optimisme tetap kuat di pasar emas meski emas hanya mampu mempertahankan kenaikan selama sepekan. Harga emas berjangka untuk pengiriman April naik 0,73 persen menjadi USD 1.312,40. Adapun indeks dolar AS menguat telah bebani pergerakan harga emas.

Pada akhir minggu, dolar AS cenderung tidak berubah usai alami penurunan hampir satu persen usai bank sentral AS menyatakan tidak ada kenaikan suku bunga pada 2019. Hal ini berbeda dari harapan pada Desember 2018 yang memperkirakan kemungkinan suku bunga acuan the Federal Reserve naik dua kali. PT Best Profit

Pada saat sama, bank sentral juga menurunkan perkiraan pertumbuhannya dengan melihat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 2,1 persen pada 2019. Angka ini turun dari perkiraan Desember sebesar 2,3 persen.

Banyak analis komoditas abaikan kekuatan dolar AS baru-baru ini. Hal ini karena melemahnya mata uang lain. Pada Jumat pekan lalu, euro turun karena sektor manufaktur Jermang mengecewakan. Pound Inggris juga melemah seiring proses Britain Exit (Brexit).

“Saat ini kita berada di dunia yang tidak jelas apa yang bisa gantikan dolar AS,” tutur Analis CMC Markets, David Madden seperti dikutip dari laman Kitco, Senin (25/3/2019).

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 25 Maret 2019

Harga Emas Mampu Menguat Sela Tiga Minggu


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas mampu menguat selama tiga minggu berturut-turut di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Akan tetapi, banyak analis mengingatkan investor untuk abaikan volatilitas jangka pendek.

Ini karena dolar AS dan fokus tren jangka pendek yang menguat usai the Federal Reserve atau bank sentral AS berubah secara jelas menjadi dovish atau kurang agresif, menurunkan pertumbuhan dan harapan suku bunga pada 2019.

Optimisme tetap kuat di pasar emas meski emas hanya mampu mempertahankan kenaikan selama sepekan. Harga emas berjangka untuk pengiriman April naik 0,73 persen menjadi USD 1.312,40. Adapun indeks dolar AS menguat telah bebani pergerakan harga emas.

Pada akhir minggu, dolar AS cenderung tidak berubah usai alami penurunan hampir satu persen usai bank sentral AS menyatakan tidak ada kenaikan suku bunga pada 2019. Hal ini berbeda dari harapan pada Desember 2018 yang memperkirakan kemungkinan suku bunga acuan the Federal Reserve naik dua kali. Best Profit

Pada saat sama, bank sentral juga menurunkan perkiraan pertumbuhannya dengan melihat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 2,1 persen pada 2019. Angka ini turun dari perkiraan Desember sebesar 2,3 persen.

Banyak analis komoditas abaikan kekuatan dolar AS baru-baru ini. Hal ini karena melemahnya mata uang lain. Pada Jumat pekan lalu, euro turun karena sektor manufaktur Jermang mengecewakan. Pound Inggris juga melemah seiring proses Britain Exit (Brexit).

“Saat ini kita berada di dunia yang tidak jelas apa yang bisa gantikan dolar AS,” tutur Analis CMC Markets, David Madden seperti dikutip dari laman Kitco, Senin (25/3/2019). Bestprofit

Senior Currency Strategist, Bank Of New York Mellon, Neil Mellor menuturkan, dolar AS tetap tangguh dan emas terjebak dalam pola holding ketika pasar menunggu dan melihat rencana bank sentral AS untuk merangsang ekonomi dan inflasi.

"Sampai kita melihat kenaikan inflasi, emas akan berjuang untuk mendorong lebih tinggi," tutur dia.

Sementara itu, Presiden Direktur Blue Line Futures, Bill Baruch menuturkan, meski emas terbebani karena dolar AS lanjutkan penguatan, emas masih menarik dalam jangka panjang. Ini lantaran imbal hasil obligasi yang rendah. PT Best Profit

“Harga emas akan menguat dan perlu waktu untuk menguat, Anda hanya harus bersabar. Imbal hasil obligasi rendah dalam jangka panjang menjadi katalis untuk emas,” ujar Baruch. Ia menambahkan, langkah bank sentral AS menghapus harapan kenaikan suku bunga sebanyak dua kali juga seperti langkah putus asa dari bank sentral AS.

"Mengapa mereka membuat gerakan dovish seperti itu? Anda harus berpikir kalau melihat beberapa hal yang sebenarnya di luar sana. The Fed takut dan itulah masalahnya, mengapa Anda ingin emas dalam jangka panjang,” kata dia.

Selain itu, Fund Manager Incrementum AG, Ronald Stoeferle menuturkan, kekhawatiran resesi akan terus tumbuh. Ini menjadi hal positif untuk emas. "Gerakan drastic oleh the Fed mengindikasikan mereka melihat sesuatu yang buruk tersembunyi di pasar keuangan dan investor tidak dapat mengabaikan itu," tutur dia.

Namun, Stoeferle melihat, harga emas perlu kembali didorong ke level resistance USD 1.360 sebelum investor memburu emas. Sedangkan Baruch menuturkan, dolar AS menguat, investor harus ambil pendekatan jangka panjang untuk emas. Ia memilih beli untuk pengiriman Juni pada posisi USD 1.350.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 22 Maret 2019

Harga Emas Turun Pada Perdagangan Kamis


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas turun pada perdagangan Kamis setelah sempat mencapai level tertinggi dalam tiga pekan karena adanya perbaikan data-data ekonomi AS. 

Nilai tukar dolar AS menguat karena adanya data yang membaik tersebut sehingga menekan harga emas. Sementara paladium mencatatkan rekor puncak harga tertinggi karena adanya kekhawatiran pasokan.

Mengutip CNBC, Jumat (22/3/2019), harga emas di pasar spot tergelincir 0,29 persen menjadi USD 1.308,46 per ounce, setelah sebelumnya mencapai USD 1.320,22 per ounce, tertinggi sejak 28 Februari. Kebalikannya, harga emas berjangka naik 5,60 menjadi USD 1.307,30 per ounce.

Jumlah orang AS yang mengajukan aplikasi untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan minggu lalu, dan data lain menunjukkan ukuran aktivitas pabrik di kawasan Atlantik tengah yang merbalik arah bulan ini setelah turun tajam pada bulan lalu.  Best Profit

"Data tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi lebih kuat dari yang diperkirakan. Sekarang tinggal menunggu data pekerjaan dan survei gaji," kata Tai Wong, Kepala Analis Logam Mulia BMO.

Beberapa pedagang melakukan aksi jual sehingga mendorong penurunan harga emas. Hal tersebut karena nilai tukar dolar AS yang menguat karena membaiknya data-data ekonomi tersebut. 

Terhadap sekeranjang mata uang, indeks dolar naik menjadi 96,32, membuat emas berdenominasi dolar AS lebih mahal bagi investor mata uang lainnya. PT Best Profit

ral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mengambil sikap kebijakan kurang agresif usai menggelar pertemuan selama dua hari.

Hal ini menunjukkan the Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada 2019 di tengah ekonomi yang melambat dan mengumumkan rencana akhiri program pengurangan neraca pada September. The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 2,25 persen-2,5 persen.

Suku bunga acuan ini digunakan sebagai kunci untuk menentukan suku bunga untuk sebagian besar utang konsumen dengan tingkat bunga yang dapat disesuaikan antara lain kartu kredit dan pinjaman rumah. PT Best Profit

Langkah the Fed sesuai harapan dan permintaan pasar. Pembuat kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC) mengambil perubahan tajam dari proyeksi kebijakan sebelumnya.

The Fed kembali menegaskan janjinya untuk sabar terhadap kebijakan moneternya. Selain itu, the Fed menyatakan akan mulai perlambat pengurangan kepemilikan obligasi pada Mei dengan menurunkan batas bulanan menjadi USD 15 miliar dari USD 30 miliar.

Dengan pengumuman yang digabung berarti setelah pengetatan kebijakan moneter pada tahun lalu, the Fed berhenti pada kedua sisi untuk menyesuaikan pertumbuhan global yang lebih lemah dan pandangan agak lebih lemah untuk ekonomi AS.

"Mungkin perlu beberapa waktu sebelum prospek lapangan kerja dan inflasi jelas menyerukan perubahan kebijakan. Kami melihat tidak perlu terburu-buru untuk segera melakukan," ujar pimpinan the Fed, Jerome Powell.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 21 Maret 2019

Harga Emas Kembali Berada di Wilayah Positif


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas kembali berada di wilayah positif setelah the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) mengirim sinyal dovish lain ke pasar.  The Federal Reserve menurunkan perkiraan pertumbuhannya dan menandakan tidak ada kenaikan suku bunga pada 2019.

Seperti yang diharapkan, bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 2,25 persen-2,5 persen. Akan tetapi, pasar sedikit lebih memperhatikan pertumbuhan lebih rendah dan proyeksi tingkat suku bunga pada 2019.

"Mengingat perkembangan ekonomi dan keuangan global karena tekanan inflasi yang diredam. Komite akan bersabar karena menentukan penyesuaian di masa depan dengan kisaran target yang mungkin sesuai untuk hasil ini," tulis pernyataan the Federal Reserve.

Harga emas menguat ke posisi tertinggi seiring proyeksi suku bunga the Fed tetap dan tidak ada kenaikan pada 2019. Sebelumnya diperkirakan kenaikan suku bunga the Fed sebanyak dua kali pada 2019. Harga emas untuk pengiriman April naik 0,19 persen ke posisi USD 1.309. Bestprofit

Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Mei di divisi Comex naik USD 0,108 ke posisi USD 15.475 per ounce. Harga tembaga naik 10 poin ke posisi USD 292,45. Selain itu, the Federal Reserve menyampaikan program pengurangan neraca. The Federal Reserve akan akhiri pengurangan neraca pada September.

Ekonom Senior CIBC Capital Markets, Avery Shenfeld menuturkan, pernyataan the Federal Reserve cenderung dovish. Ini menunjukkan hanya ada satu kenaikan suku bunga lagi dalam dua tahun ke depan.

"Kami melihat satu kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini dan dan pemotongan pada 2020, tetapi the Fed sekarang tampaknya kurang cenderung memberikan overshoot netral pada 2019," tutur dia, seperti dikutip dari laman Kitco, Kamis (21/3/2019).. PT Bestprofit

Ia menambahkan, pelaku pasar mengharapkan the Fed akan menaikkan suku bunga lagi. Akan tetapi, kondisi berbeda membuat dolar AS juga akan melemah. Dalam proyeksi suku bunga terbaru, suku bunga acuan bank sentral AS berada di posisi 2,4 persen pada 2019. Angka ini turun dari perkiraan Desember mencapai 2,9 persen.

Dalam jangka panjang, bank sentral AS melihat suku bunga di posisi 2,8 persen, dan tidak berubah seperti perkiraan Desember. Untuk pertumbuhan, the Federal Reserve mengharapkan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh 2,1 persen pada 2019.Perkiraan ini turun dari Desember sebesar 2,3 persen. PT Best Profit

Pada 2020, bank sentral AS melihat pertumbuhan ekonomi 1,9 persen dari proyeksi Desember 2 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi pada 2021 tidak berubah di posisi 1,8 persen.

Komite juga melihat sedikit lebih banyak kelemahan di pasar tenaga kerja dengan tingkat pengangguran naik menjadi 3,7 persen pada 2019. Angka ini naik dari perkiraan Desember sebesar 3,5 persen.

Tingkat pengangguran akan naik menjadi 3,8 persen pada 2020, naik dari perkiraan Desember sebesar 3,6 persen. Pada 2021, tingkat pengangguran diperkirakan naik menjadi 3,9 persen, naik dari perkiraan sebelumnya 3,8 persen.

The Federal Reserve juga melihat tekanan inflasi sedikit lebih rendah dengan indeks pengeluaran konsumsi pribadi naik 1,8 persen pada 2019, turun dari perkiraan sebelumnya 1,9 persen. Bank sentral AS melihat inflasi bertahan di dua persen dalam dua tahun ke depan. Angka ini turun sedikit dari perkiraan Desember 2,1 persen.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 20 Maret 2019

Harga Komoditas Logam Naik


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga komoditas logam naik. Bahkan, paladium tercatat melonjak melewati USD 1.600 untuk pertama kalinya, sementara platinum melonjak 3 persen.

Emas dan logam mulia lainnya menguat dipicu pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS) seiring Federal Reserve yang memulai pertemuan selama dua hari, di tengah kekhawatiran pasar tentang pertumbuhan ekonomi negara ini. Melansir laman Reuters, Rabu (19/3/2019), harga emas naik 0,3 persen menjadi USD 1.306,76 per ons, menguat di atas level USD 1.300 secara psikologis dipicu tergelincirnya Dolar AS. Best Profit

Sementara harga emas berjangka AS naik 0,4 persen menjadi USD 1.306,5 per ounce. "Meskipun permintaan investasi terkadang melemah, emas dengan harga sekitar USD 1.300 memberi tahu Anda masih ada beberapa kepentingan institusional," kata Philip Newman, Direktur di Metals Focus. Bestprofit

Sementara harga paladium naik 1 persen menjadi USD 1.599,01 per ounce, usai mencapai tertinggi sepanjang masa USD 1.606. "Pasar paladium berada dalam situasi yang sangat ketat dan kami melihat defisit," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas TD Securities di Toronto.

Memperkuat skenario pasokan paladium yang melemah, kementerian perdagangan dan industri Rusia sedang mempertimbangkan untuk melarang ekspor potongan logam mulia dan tailing dari produsen logam putih terbesar di dunia. PT Best Profit

"Meskipun terjadi pemulihan di pasar ekuitas, kelemahan dolar telah mendukung harga loga," menurut Standard Chartered Bank dalam sebuah catatan. Pekan lalu, Fiat Chrysler mengatakan sekitar 965.000 kendaraan akan ditarik kembali di Amerika Serikat dan Kanada karena tidak memenuhi standar emisi, dan mengganti catalytic converter mereka.

Sementara platinum dan paladium terutama dikonsumsi oleh pembuat mobil untuk pembuatan catalytic converter, platinum lebih banyak digunakan pada kendaraan diesel. Alhasil, harga Platinum melonjak ke USD 855,33 per ounce pada hari Selasa, tertinggi sejak 4 Maret. Adapun harga emas turun 0,4 persen menjadi USD 15,38 per ounce.

“Pada level paladium USD 1.600, platinum terlihat sangat murah. Pengguna platinum akan semakin mencari untuk mengganti paladium dengan platinum, karena harganya setengah dan memberikan keamanan pasokan,” kata Melek.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 19 Maret 2019

Paladium Menyentuh Level Tertinggi


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Paladium menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada hari Senin (Selasa pagi WIB), melanjutkan kenaikan kuat tahun ini pada kekurangan pasokan bahan autokatalis tersebut. Sementara harga emas bertahan di atas level kunci USD 1.300 per ounce di tengah ekspektasi Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga stabil minggu ini.

Dilansir dari Reuters, Selasa (19/3/2019), harga spot paladium naik 1,4 persen menjadi USD 1.581,01 per ounce, setelah menyentuh level tertingginya di USD 1.584 pada awal sesi. Logam ini telah naik 26 persen untuk tahun ini, setelah naik lebih dari 90 persen dari palung pada pertengahan Agustus tahun lalu.

"Ada permintaan besar dan bursa tidak memiliki bahan," kata George Gero, Direktur Pelaksana di RBC Wealth Management. "Industri ini tidak menggunakan batangan, jadi tambang membuat butiran, yang tidak bisa dikirim," kata Gero.

Pasar paladium tetap dalam defisit pasokan dan diprediksi akan melebar secara dramatis tahun ini. Stimulus potensial dari China, pasar mobil terbesar di dunia, juga mendongkrak harga. Sementara itu, harga emas di pasar spot stabil di USD 1.301,84 per ounce, sementara emas berjangka AS menetap turun 0,1 persen pada USD 1.301,5 per ounce. PT Bestprofit

Investor kini telah mengalihkan fokus ke keputusan The Fed tentang suku bunga. Pasar berharap tidak ada kenaikan suku bunga tahun ini, dan bahkan bertaruh suku bunga akan turun pada 2020. Suku bunga yang lebih rendah cenderung menekan dolar AS dan meningkatkan minat investor pada emas yang tidak menghasilkan.

Kesepakatan perdagangan AS dan China akan berdampak positif bagi Renminbi China dan itu akan menjadi katalisator bagi penguatan harga emas. Harga perak naik 0,2 persen menjadi USD 15,31 per ounce dan platinum naik 0,7 persen menjadi USD 833,55. Harga emas mampu kembali ke level USD 1.300 per ounce pada perdagangan pekan lalu. Untuk pekan ini, harga emas masih akan berada pada level yang sama.

Mengutip kitco, Senin (18/3/2019), analis Komoditas Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, pelemahan sebesar 1 persen pada Kamis pekan lalu menunjukkan bahwa pelaku pasar sepertinya belum terlalu yakin bahwa harga emas bakal akan terus melambung.  Meskipun Jumat harga emas kembali menguat tetapi kenaikannya masih terbatas. Best Profit

Selain itu, gerak bursa saham yang membaik membuat emas sebagai alternatif instrumen investasi juga tidak terlalu dilirik. Pada pekan lalu indeks acuan S&P 500 naik 3 persen jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Biasanya, harga emas akan terdongkrak jika investor melakukan aksi jua di bursa saham.

"Saat ini hampir tidak ada kebutuhan akan safe haven sehingga, meskipun diperkirakan masih akan menguat, tetapi sepertinya belum akan terdongkrak tinggi," jelas Ole Hansen. Pertanyaan selanjutnya, apa yang akan menjadi katalis atau pendorong harga emas pada pekan ini?

Sekali lagi, semua mata akan tertuju kepada keputusan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Pemangku kebijakan moneter tersebut akan mengadakan pertemuan pekan depan untuk menentukan arah kebijakan suku bunga. PT Best Profit

Ekonom berharap Bank Sentral AS mengungkapkan rencana secara jelas. "Proyeksi pertumbuhan ekonomi tampaknya akan direvisi turun," kata ekonom di Capital Economics

Meskipun bank sentral diperkirakan akan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi sehingga berdampak kepada kebijakan suku  bunga, Jasper Lawler, kepala penelitian di London Capital Group, mengatakan bahwa ia tidak mengharapkan Federal Reserve mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan.

Alasannya, Bank Sentral Eropa dua minggu lalu ketika itu mengejutkan pasar dengan mengeluarkan kebijakan yang tak terduga.

Untuk diketahui, pada pekan lalu, Bank Sentral Uni Eropa (ECB) memberikan sinyal adanya stimulus baru dan pemangkasan pertumbuhan ekonomi untuk Uni Eropa, serta pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi China dari 6,5 persen menjadi 6 persen untuk 2019.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...