PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas naik pada hari Selasa. Menjauh dari level terendah lebih dari delapan bulan, karena penurunan dolar dan imbal hasil Treasury AS mengangkat permintaan untuk logam safe-haven.
Dikutip dari CNBC, Rabu (3/3/2021), harga emas di pasar spot naik 0,8
persen menjadi USD 1.737,62 per ounce pada 1237 a.m. ET (1737 GMT), setelah
jatuh ke USD 1.706.70 di awal sesi, terendah sejak 15 Juni. Harge emas
berjangka AS naik 0,7 persen menjadi USD 1,734.40 per ounce. "Emas
melonjak mendekati tertinggi sesi karena imbal hasil dan penurunan USD,"
kata Tai Wong, seorang pedagang di bank investasi BMO di New York.
"Rally emas USD 30 dari posisi terendah di Asia menunjukkan bahwa
investor dan spekulan jangka pendek sedang melakukan tawar-menawar dan memicu
short-covering juga. Penutupan di atas USD 1.725 per ons akan dianggap oleh
banyak orang sebagai hari pembalikan kunci," tambahnya. Indeks dolar
tergelincir 0,2 persen setelah mencapai hampir empat minggu tertinggi terhadap
para pesaingnya. Hal ini membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang
lainnya.
Lebih lanjut mendukung harga emas, patokan imbal hasil Treasury AS
turun dari level tertinggi satu tahun minggu lalu. Sementara saham AS merosot
setelah kenaikan kuat pada hari Senin. "Dilema utama saat ini untuk
kenaikan emas adalah kenaikan imbal hasil Treasury AS jangka pendek," kata
Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
"Meskipun Federal Reserve AS bersikap sangat akomodatif dengan
stimulus, dengan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang lama, dalam jangka
pendek kami harus menghadapi kenaikan suku bunga jangka pendek ini,"
tambahnya. Sementara emas dianggap sebagai perisai terhadap inflasi.
Imbal hasil yang lebih tinggi mengancam status tersebut karena
meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan. Pelaku pasar terus
mencermati tagihan stimulus USD 1,9 triliun, yang akan diperdebatkan di Senat
AS minggu ini. Hal ini akan memepengaruhi laju harga emas.
Harga Emas Anjlok USD 100 Pekan Lalu, Berlanjut Minggu Ini?
Harga emas turun hampir USD 100 pada pekan lalu dan jatuh ke level USD
1.720 oer ounce. Ini adalah posisi terendah dalam 8 bulan. Penurunan tersebut
karena tekanan surat utang dan nilai tukar dolar AS. Namun kemungkinan
penurunan harga emas ini belum akan berakhir. Investor masih akan melancarkan aksi
jual karena imbal hasil obligasi dan nilai tukar dolar AS masih terus
menunjukkan perbaikan.
"Musuh emas itu dolar AS dan tampaknya mata uang AS akan rebound.
Investor juga memperhatikan kenaikan imbal hasil surat utang AS," jelas
kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski, seperti dikutip dari
Kitco, Senin (1/3/2021). Sebanyak 13 analis ikut serta dalam survei Kitco. Dari
jumlah tersebut delapan analis atau 61,5 persen mengatakan bahwa harga emas
masih tertekan.
Sedangkan tiga analis atau 23 persen memperkirakan harga emas akan
menguat. Sisanya yaitu dua analis atau 15,5 persen menyatakan harga emas
bergerak mendatar. Sedangkan sebanyak 669 investor ritel ikut serta dalam jajak
pendapat Kitco pada pekan ini. Dari jumlah tersebut, 351 invstor atau 52,5
persen melihat harga emas akan naik.
Sedangkan 223 investor lainnya atau 33,3 persen memperkirakan emas
akan jatuh. Sementara 95 pemilih lainnya atau 14,2 persen melihat pasar emas
bergerak mendatar. Minggu ini menandai tingkat partisipasi survei Main Street
terendah dalam hampir setahun. Analis memperkirakan level suport harga emas
akan kembali diuji pada pekan ini.
Harga tersebut di kisaran USD 1.700 per ounce. Banyak sentimen yang
akan membebani harga emas pekan ini. Adrian Day yag merupakan CEO dari Adrian
Day Asset Management menjelaskan, pada dasarnya ada sentimen positif untuk emas
pada pekan ini. Salah satunya adalah likuiditas yang berlimpah di seluruh
dunia.
Sedangkan nilai tukar dolar AS sebenarnya hanya memantul dari harga
terendahnya. Untuk suku bunga obligasi sebenarnya sudah naik pada pekan
kemarin. "Sehingga mungkin pada minggu ini adalah penurunan terakhir harga
emas," kata dia.
Bahkan, ada analis yang mempekirakan harga emas akan terus tertekan
sampai ke level USD 1.500 per ounce. Penerbit V.R. Metals/Resource Letter, Mark
Leibovit, mengatakan bahwa harga emas kemungkinan akan mengalami tekanan hingga
di kisaran USD 1.500 per ounce.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan
kerja, lowongan
kerja bandung, loker
bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG