Premi emas di India diperkirakan turun dari tingkat yang ada saat ini sekitar USD 30 per ounce. Keputusan ini diambil setelah bank sentral India (RBI) mengisyaratkan sedang mempertimbangkan penghapusan beberapa pembatasan perdagangan yang dapat melumpuhkan arus impor.
India, yang dikenal sebagai konsumen emas terbesar kedua setelah China memberlakukan rekor bea masuk pada produk logam sebesar 10 persen tahun lalu. Pemerintah India mengatakan, seperlima dari semua pengiriman harus diekspor kembali sebagai produk jadi untuk mempersempit defisit saat ini (CAD). Namun pelonggaran terbaru dari CAD ini justru membuat Menteri Keuangan India, P. Chidambaram dan kepala bank sentral, Raghuram Rajan membuat pertimbangan peningkatan pembatasan pada produk emas. “Saya pikir apa yang harus kita lakukan adalah terus mengambil tindakan secara perlahan untuk menghapus beberapa pembatasan ini. Waktu dari pemberlakukan peraturan ini akan dibahas dengan pemerintah,” kata Gubernur RBI, Raghuram Rajan.
Premi produk emas turun 85 persen menjadi USD 25-30 per ounce untuk harga London pada hari Rabu, dan pejabat industri emas mengatakan premi akan jatuh lebih jauh dengan adanya pelonggaran aturan.
“Jumlah premi akan kembali normal, mungkin berkisar antara USD 1-2 per ounce. Orang-orang yang telah pergi di saat premi sedang tinggi akan datang kembali lagi ke pasar ini,” kata Bachhraj Bamalwa, direktur All India Gems dan Jewelry Trade Federation (GJF). Saat ini, harga emas di India mencapai rekor USD 160 per ounce untuk harga London pada bulan Desember tahun lalu. Bamalwa mengatakan, pemerintah India bisa menurunkan jumlah emas yang harus diekspor kembali untuk meningkatkan pasokan di pasar domestik.
Bulan lalu, RBI mengizinkan lima bank swasta termasuk HDFC Bank dan Axis Bank untuk mengimpor logam. Hal ini dianggap sebagai langkah pertama India untuk memberlakukan pengurangan pembatasan ketat terhadap perdagangan emas. Hasilnya, impor emas di bulan Maret telah melonjak dari sekitar 25 ton pada bulan Februari. Pengguna emas massal di India juga berharap bahwa pemerintah baru india dari Bharatiya Janata Party (BJP) akan bergerak cepat untuk menghapus pembatasan perdagangan emas.
Kandidat utama perdana menteri BJP, Narendra Modi mengatakan bahwa segala aturan mengenai perdagangan emas harus didasarkan pada kepentingan masyarakat dan pedagang, bukan hanya pada ekonomi dan kebijakanny saja. Banyak analis memperkirakan, India baru akan membuat perubahan kebijakan perdagangan emas secara signifikan pada awal Juni.
Rizki Abadi/journalist/VM/VBN-voa Editor : Jul Allens image : wikipedia
Premi emas di India diperkirakan turun dari tingkat yang ada saat ini sekitar USD 30 per ounce. Keputusan ini diambil setelah bank sentral India (RBI) mengisyaratkan sedang mempertimbangkan penghapusan beberapa pembatasan perdagangan yang dapat melumpuhkan arus impor.
India, yang dikenal sebagai konsumen emas terbesar kedua setelah China memberlakukan rekor bea masuk pada produk logam sebesar 10 persen tahun lalu. Pemerintah India mengatakan, seperlima dari semua pengiriman harus diekspor kembali sebagai produk jadi untuk mempersempit defisit saat ini (CAD). Namun pelonggaran terbaru dari CAD ini justru membuat Menteri Keuangan India, P. Chidambaram dan kepala bank sentral, Raghuram Rajan membuat pertimbangan peningkatan pembatasan pada produk emas.
“Saya pikir apa yang harus kita lakukan adalah terus mengambil tindakan secara perlahan untuk menghapus beberapa pembatasan ini. Waktu dari pemberlakukan peraturan ini akan dibahas dengan pemerintah,” kata Gubernur RBI, Raghuram Rajan. Premi produk emas turun 85 persen menjadi USD 25-30 per ounce untuk harga London pada hari Rabu, dan pejabat industri emas mengatakan premi akan jatuh lebih jauh dengan adanya pelonggaran aturan. “Jumlah premi akan kembali normal, mungkin berkisar antara USD 1-2 per ounce. Orang-orang yang telah pergi di saat premi sedang tinggi akan datang kembali lagi ke pasar ini,” kata Bachhraj Bamalwa, direktur All India Gems dan Jewelry Trade Federation (GJF).
Saat ini, harga emas di India mencapai rekor USD 160 per ounce untuk harga London pada bulan Desember tahun lalu. Bamalwa mengatakan, pemerintah India bisa menurunkan jumlah emas yang harus diekspor kembali untuk meningkatkan pasokan di pasar domestik. Bulan lalu, RBI mengizinkan lima bank swasta termasuk HDFC Bank dan Axis Bank untuk mengimpor logam. Hal ini dianggap sebagai langkah pertama India untuk memberlakukan pengurangan pembatasan ketat terhadap perdagangan emas.
Hasilnya, impor emas di bulan Maret telah melonjak dari sekitar 25 ton pada bulan Februari. Pengguna emas massal di India juga berharap bahwa pemerintah baru india dari Bharatiya Janata Party (BJP) akan bergerak cepat untuk menghapus pembatasan perdagangan emas. Kandidat utama perdana menteri BJP, Narendra Modi mengatakan bahwa segala aturan mengenai perdagangan emas harus didasarkan pada kepentingan masyarakat dan pedagang, bukan hanya pada ekonomi dan kebijakanny saja. Banyak analis memperkirakan, India baru akan membuat perubahan kebijakan perdagangan emas secara signifikan pada awal Juni.
Rizki Abadi/journalist/VM/VBN-voa Editor : Jul Allens image : wikipedia
Emas di pasar spot dini hari ini ( 04 April) terpantau turun setelah dibuka pada kisaran 1290.68 USD/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Emas spot telah melemah sekitar -4.49 USD/oz t atau sekitar -0.34 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 1286.19 USD/oz t.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa sentimen positif terhadap mata uang Dollar AS nampak menguat dan menurunkan minat terhadap emas spot, setelah Institute for Supply Management menyampaikan bahwa kinerja sektor jasa di Amerika Serikat mengalami kenaikan kendati masih belum dapat menemui harapan .
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada indikator ekonomi ISM Non-Manufacturing PMI yang bertambah baik ke angka 53.1 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 51.6. Informasi tersebut menunjukkan performa yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 53.5.
Dalam perdagangan XAUGBP, emas spot juga turun sangat tipis terhadap Pound dari harga pembukaan pada 774.75 GBP/oz t di awal perdagangan . Emas telah turun sekitar -0.64 GBP /oz t atau sekitar -0.08 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 774.1 GBP /oz t.
Namun demikian terhadap kurs Euro emas nampak menguat tipis. Emas dibuka pada 936.1 EUR/oz t di awal perdagangan dan telah naik sekitar 0.85 EUR /oz t atau sekitar 0.09 %. Pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 936.95 EUR /oz t.
Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
Pic : Wikimedia.com
Best Profit Futures, Bestprofit Futures, PT Best Profit Futures, PT Bestprofit futures
Harga emas spot pada dini hari ini ( 03 April ) nampak rebound menguat dari harga pembukaan berada pada 1280.94 USD/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Emas telah naik sekitar 8.84 USD/oz t atau sekitar 0.69 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 1289.79 USD/oz t.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada hari ini komoditi unggulan terpantau menunjukkan rebound teknikal, dimana indikator teknis menunjukkan adanya kondisi jenuh jual.
Menghadapi Euro harga emas hari ini nampak menguat juga, setelah dibuka di 926.35 EUR/oz t di awal perdagangan dan telah naik sekitar 10.0 EUR /oz t atau sekitar 1.07 %. Nilai bergulir terpantau berada di 936.35 EUR /oz t.
Hari ini Census Bureau melaporkan kepada publik bahwa terdapat kinerja positif pada sektor industri di Amerika Serikat. Dilaporkan bahwa pesanan terhadap produksi pabrik mengalami kenaikan.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator fundamental Factory Orders m/m yang menguatke angka 1.6% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu – 1.0%. Laporan yang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih baik dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan hanya akan naik 1.3%.
Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Pada akhir perdagangan di bursa komoditas emas dini hari tadi terjadi penurunan lanjutan (2/4). Harga emas anjlok lagi dan membukukan fase penurunan terpanjang dalam empat bulan belakangan. Kenaikan bursa saham AS membuat para pelaku pasar menurunkan permintaan terhadap emas yang lazim digunakan sebagai sarana hedging saat kondisi bursa saham tidak baik.
Indeks S&P 500 pada akhir perdagangan dini hari tadi kembali ditutup pada rekor tertinggi. Indeks ini telah mengalami kenaikan sebesar 20 persen dalam satu tahun belakangan. Pada pengumuman tadi malam indeks ISM Manufacturing PMI mengalami kenaikan di bulan Maret lalu. Indeks tersebut berada pada level 53.7 poin.
Harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Juni mengalami penurunan sebesar 0.3 persen dan ditutup pada posisi 1280 dollar per troy ons dini hari tadi. Harga sempat menyentuh level 1277.40 dollar tadi malam, posisi paling rendah sejak tanggal 11 Februari.
Harga emas spot LLG juga tampak mengalami penurunan. Harga dini hari tadi ditutup pada posisi 1278.80 dollar per troy ons, paling rendah sejak 11 Februari. Harga emas tersebut membukukan pelemahan sebesar 5.15 dollar dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga komoditas emas baik berjangka maupun spot LLG hari ini berpotensi untuk melanjutkan penurunannya. Harga komoditas tersebut diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1260 – 1300 dollar.
Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Harga emas spot pada dini hari ini ( 01 April ) nampak melemah dan harga pembukaan berada pada 1295.74 USD/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Emas spot telah turun sekitar -11.58 USD/oz t atau sekitar -0.89 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 1284.15 USD/oz t.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa minat terhadap aset safe haven emas nampak melemah, merespon ceramah pimpinan The Fed Ms. Janet Yellen National dalam acara Interagency Community Reinvestment Conference di Chicago, Amerika Serikat.
Dalam ceramah yang baru saja berlangsung tersebut, pimpinan The Fed menyampaikan bahwa bank sentral AS ini akan memperkuat komitmen untuk meningkatkan sektor tenaga kerja yang masih belum mencapai target.
Terhadap Pound emas spot terpantau bergerak turun, setelah dibuka di kisaran 775.75 GBP/oz t di awal perdagangan. Komoditi tersebut telah turun sekitar -6.45 GBP /oz t atau sekitar -0.83 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 769.3 GBP /oz t.
Terhadap Euro emas spot juga nampak melemah dari harga pembukaan berada pada 942.3 EUR/oz t di awal perdagangan. Emas telah turun sekitar -10.8 EUR /oz t atau sekitar -1.14 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 931.5 EUR /oz t.
Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Pergerakan harga minyak mentah dan emas untuk perdagangan pekan ini terbilang mengalami kondisi yang mixed. Minyak mentah yang pekan lalu sempat mengalami konsolidasi, pekan ini justru menunjukan kondisi rebound. Sedangkan harga emas justru terus melorot hingga menyentuh level terendahnya sejak 13 Februari lalu di akhir perdagangan pekan ini. Meningkatnya pergerakan kedua komoditas tersebut masih dipengaruhi oleh sentimen fundamental yang terlihat pada turunan dari kebijakan negara-negara industri dalam merespon kondisi perekonomian dalam negerinya.
Misalnya pada pemerintah Tiongkok yang pada pekan ini menyatakan niatnya untuk kembali mengeluarkan stimulus ekonomi dalam bentuk pembangunan infrastruktur guna memberikan dorongan bagi sektor riil di negaranya. Kebijakan tersebut merupakan upaya untuk menciptakan sebuah keagresifan roda perekonomian yang sedang melemah pada saat ini. Selain itu disaat yang bersamaan, pemerintah Jepang juga berencana akan melakukan kebijakan moneter guna menjaga stabilitas nilai tukar yen terhadap mata uang mayoritas. Kebijakan tersebut bersamaan dengan rencana kenaikan pajak penjualan.
Sedangkan dari sisi data ekonomi, beberapa data ekonomi global pekan ini dirilis positif seperti data kepercayaan konsumen Amerika Serikat untuk bulan lalu yang naik 4 poin menjadi 82,3 poin, lalu data pengeluaran konsumen Amerika Serikat untuk bulan lalu naik 0,1% menjadi 0,3% dan dari Eropa, beberapa data ekonomi yang mengalami kenaikan diantaranya ialah kenaikan data sektor manufaktur Perancis sebesar 1,8 poin menjadi 51,9 poin dan penurunan data inflasi Inggris sebesar 0,2% menjadi 1,7%.
Harga minyak mentah untuk pekan ini ditutup di posisi 101,58 dollar per barel dengan didominasi oleh kondisi indikator teknikal yang bullish. Sedangkan harga emas pekan ini ditutup pada posisi 1292,8 dollar per troy ons.
Peluang dan prediksi bagi harga minyak mentah diperkirakan akan tidak terlalu berbeda jauh dibandingkan pekan ini untuk perdagangan pekan depan. Minyak mentah diperkirakan akan sedikit naik dengan didorong oleh sentimen fundamental. Sedangkan harga emas dinilai telah memasuki kondisi oversold sehingga memungkinkan terjadinya rebound tipis.
Joko Praytno/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Emas dini hari ini ( 29 Maret ) nampak naik tipis setelah dibuka pada 1292.83 USD/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Emas hanya naik sekitar 0.83 USD/oz t atau sekitar 0.06 % dan nilai bergulir tampak berada di 1293.66 USD/oz t.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menyampaikan bahwa perdagangan emas di pasar spot hari ini cenderung falt dimana University of Michigan menyampaikan kepada publik bahwa terjadi kenaikan kinerja pada sektor konsumsi di Amerika Serikat.
Perkembangan itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator fundamental ekonomi Revised UoM Consumer Sentiment yang naik ke angka 80.0 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 79.9. Namun demikian pengumuman positif tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari harapan sejumlah ekonom yang memperkirakan akan dapat naik di angka 56.6.
Sementara itu menghadapi Euro setelah dibuka pada 938.75 EUR/oz t di awal perdagangan. Emas spot telah naik sekitar 1.39 EUR /oz t atau sekitar 0.14 % dan nilai bergulir tampak berada di 940.15 EUR /oz t.
Terhadap Poundsterling emas naik sangat tipis setelah dibuka pada 776.25 GBP/oz t di awal perdagangan . Komoditi tersebut telah naik sekitar 0.20 GBP /oz t atau sekitar 0.02 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 776.45 GBP /oz t.
Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Pada perdagangan komoditi sesi Amerika dini hari ini ( 28 Maret), emas menunjukkan pergerakan turun setelah dibuka pada 1306.09 USD/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Komoditi tersebut telah turun sekitar -13.88 USD/oz t atau sekitar -1.06 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 1292.2 USD/oz t.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa sentimen positif terhadap Dollar AS nampak menguat dan menekan turun harga emas spot setelah Bureau of Economic Analysis melaporkan kepada publik bahwa terjadi pertumbuhan pada ekonomi Amerika Serikat.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator fundamental Final GDP q/q yang menguat ke angka 2.6% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 2.4%. Adanya laporan yang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendahdari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 2.7%.
Menghadapi Euro, harga emas menunjukkan pergerakan turun setelah dibuka pada 945.65 EUR/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Komoditi tersebut telah turun sekitar -5.69 EUR oz t atau sekitar -0.60 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 939.95 EUR /oz t.
Terhadap Pound harga emas tersebut terpantau turun setelah dibuka di 785.6 GBP/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Emas telah turun sekitar -8.10 GBP /oz t atau sekitar -1.03 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 777.5 GBP /oz t.
Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Harga emas pada perdagangan di pasar komoditi internasional dini hari ini (27 Maret) terpantau bergerak turun, dan emas di pasar spot tersebut dibuka di kisaran 1309.51 USD/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Komoditi tersebut telah turun sekitar -8.28 USD/oz t atau sekitar -0.63 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 1301.22 USD/oz t.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa sentimen positif terhadap mata uang Dollar AS nampak menguat dan menekan turun harga emas spot, setelah Census Bureau menyampaikan bahwa terdapat sinyal yang cukup baik pada sektor produksi di Amerika Serikat .
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada indikator ekonomi Durable Goods Orders m/m yang menguat ke angka 2.2% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu – 1.3%. Adanya informasi yang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih baik dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan naik ke angka 1.1%.
Terhadap Euro harga emas tersebut terpantau turun setelah dibuka di 947.6 EUR/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Emas telah turun sekitar -5.89 EUR /oz t atau sekitar -0.62 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 941.7 EUR /oz t.
Terhadap Pound emas juga terpantau turun setelah dibuka pada kisaran 792.35 GBP/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Emas telah melemah sekitar -9.95 GBP /oz t atau sekitar -1.25 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 782.4 GBP /oz t.
Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN