<<<< SELAMAT DATANG DI BLOG PT.BESTPROFIT FUTURES CABANG BANDUNG >>>>

Rabu, 13 Januari 2021

Emas Kembali Naik Usai Anjlok


 PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit -   Harga emas naik pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena dolar AS dan imbal hasil Treasury menurun. Sementara prospek inflasi yang lebih tinggi didorong oleh lebih banyak stimulus fiskal AS memberikan dukungan lebih lanjut kenaikan harga logam mulia ini.

 

Dikutip dari CNBC, Rabu (13/1/2021), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.848,31 per ounce. Pada hari Senin, harga menyentuh level terendah sejak 2 Desember. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4 persen pada USD 1.844,20.

 

"Kesediaan investor untuk membeli utang AS meningkatkan kepercayaan pada aset AS karena saham menguat dan dolar tergelincir, keduanya membantu harga emas sedikit menguat," kata Tai Wong, Kepala Perdagangan Derivatif Logam Dasar dan Mulia di BMO.

 

Indeks dolar tergelincir 0,3 persen terhadap mata uang lain, sementara imbal hasil treasury AS 10-tahun turun ke sesi terendah 1,146 persen setelah lelang 10 tahun yang kuat. Best Profit

 

“Akan ada paket stimulus besar yang harus mendukung pasar emas, tidak hanya dapat merangsang permintaan tetapi juga mendorong ide-ide dari beberapa masalah inflasi harga,” kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

 

Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan orang Amerika membutuhkan lebih banyak bantuan ekonomi dari pandemi COVID-19 dan bahwa dia akan menyampaikan rencana yang menelan biaya triliunan dolar.

 

Emas umumnya dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas. Namun, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi telah menantang status itu baru-baru ini karena meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Bestprofit

 

Sementara emas masih rentan dalam jangka pendek terhadap kenaikan dolar dan imbal hasil, "gambaran makro masih positif untuk emas," kata Nicholas Frappell, manajer umum global di ABC Bullion. Selain harga emas, harga perak naik 2,3 persen menjadi USD 25,49 per ounce. Harga platinum naik 3,3 persen menjadi USD 1.065,42 dan paladium naik 0,4 persen menjadi USD 2.381,18.

 

Terus Turun, Harga Emas Diprediksi di Bawah USD 1.800 per Ounce Pekan Ini

Harga emas pada pekan ini diprediksi akan berada di bawah USD 1.800 per ounce. Akan sulit melihat harga emas menembus USD 1.800 pada pekan ini. Tidak menutup kemungkinan harga emas akan berada di level USD 1.770.

 

"Saya ingin melihat emas di sekitar USD 1.850. Kita sudah melihat emas turun tepat di bawah USD 1.770. Saya akan kaget jika melihat harganya nanti tembus USD 1.800. Anda akan melihat bahwa pada akhirnya harga emas akan stabil," kata analis pasar OANDA, Edward Moya, seperti dikutip dari Kitco pada Senin (11/1/2020). PT Best Profit

 

Co-director di Walsh Trading, Sean Lusk, menambahkan bahwa penurunan ke USD 1.850 telah terjadi pada Desember lalu, dan kemungkinan juga akan kembali terjadi. Banyak penjualan pada Jumat pekan lalu bersifat teknis. Harga emas di USD 1.800 harus bertahan karena itu adalah level terendah pada pertengahan Desember 2020.

 

"Pergerakan turun ke bawah USD 1.800 akan menjadi penurunan sekira 5 persen untuk tahun ini," kata Lusk. Harga emas pada Jumat (8/1/2021) mengalami penurunan. Meskipun terjadi kerugian, analis memperkirakan pergerakan yang lebih rendah mungkin belum berakhir.

 

Hal ini sebabkan beberapa faktor, yang salah satunya terkait pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS. "Ada ketakutan besar bahwa kepemilikan ETF akan turun karena Presiden terpilih Joe Biden diprediksi akan lebih berhasil menekan pandemi Covid-19. Emas melihat penjualan teknis yang intens," kaya Moya.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 12 Januari 2021

Harga emas melemah pada penutupan


 PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -   Harga emas melemah pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan harga emas adalah penguatan dolar AS dan imbal hasil surat utang AS.

 

Mengutip CNBC, Selasa (12/1/2021), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.846,61 per ounce, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah sejak 2 Desember di USD 1.816,53 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,8 persen menjadi USD 1.850,80 per ounce.

 

"Kami melihat sedikit rebound pada dolar AS, sedikit kenaikan ini dampaknya telah terlihat di pasar komoditas yang mengalami penurunan harga," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger. Meger melanjutkan, masa tenang sebelum pelantikan Pemerintahan Joe Biden di Washington dan agenda Partai Demokrat mengenai suku bunga, likuiditas, dan stimulus juga membebani harga emas.

 

Indeks dolar AS mencapai level tertinggi dalam tiga minggu, dibantu oleh kenaikan imbal hasil Surat Utang AS berjangka waktu 10 tahun. Sebelumnya, Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat kemarin bahwa dia berencana untuk memberikan stimulus dengan nilai triliunan dolar AS untuk menanggulangi dampak dari Virus Corona. PT Bestprofit

 

Pada tahun lalu, dengan adanya stimulus mendorong kenaikan harga emas karena pelemahan dolar AS. Namun kali ini adanya stimulus mendorong penguatan nilai tukar dolar AS karena imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi memberikan keuntungan yang berlipat yaitu kenaikan harga dan bunga.

 

Harga Emas Diprediksi Kembali Melemah Minggu Ini

Harga emas turun 4 persen seminggu kemarin. Investor lebih memilih menjual emas untuk kemudian beralih ke Treasury AS yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi dan penguatan dolar AS. Meskipun sudah melemah cukup tajam, namun sejumlah analis memperkirakan tren penurunan harga emas masih berlanjut minggu ini.

 

"Saat ini, untuk sebagian besar, kenaikan imbal hasil Treasury memberikan tawaran untuk dolar, bertanggung jawab atas aksi jual emas," kata analis pasar senior OANDA Edward Moya dikutip dari Kitco, Senin (11/1/2021). Best Profit

 

"Ada terlalu banyak kepentingan institusional yang melakukan diversifikasi dari emas. Ada ketakutan besar bahwa kepemilikan ETF akan turun karena Presiden terpilih Joe Biden diharapkan lebih berhasil dalam menekan pandemi COVID-19. Emas melihat penjualan teknis yang intens.," tambahnya.

 

Ruang harga emas untuk melemah pergerakan USD 100 dalam beberapa hari ke depan terbuka lebar, tambah Moya. Di sisi lain, prospek ekonomi juga masih sangat tidak pasti, dengan AS melaporkan kehilangan 140.000 pekerjaan pada bulan Desember di tengah penguncian yang lebih ketat dan rekor jumlah kematian akibat virus corona.

 

"Ada dua katalis saat ini yang menyebabkan emas dijual. Kenaikan imbal hasil obligasi dan ekonomi terlihat dalam masalah. Ini menyebabkan likuidasi dan pelarian ke uang tunai," kata direktur perdagangan global Kitco Metals Peter Hug. PT Best Profit

 

"Data ketenagakerjaan hari Jumat juga menunjukkan bahwa ekonomi AS dapat mengalami masalah di Q1," tambahnya. Akankah harga emas turun di bawah USD 1.800? Garis besar minggu ini batas bawah harga emas adalah level USD 1.770. Ini juga menjadi harga terendah sejak November, kata Moya.

 

"Saya ingin emas bertahan di sekitar USD 1.850. Semua orang akan fokus pada posisi terendah November. Kami melihat harga turun tepat di bawah USD 1.770. Saya akan terkejut melihat USD 1.800 ditembus," katanya.  Jika kita menutup harga emas di bawah USD 1.828, emas akan turun ke USD 1.800, yang akan membuka pintu ke USD 1.778.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 11 Januari 2021

Emas Turun 4 persen Seminggu Kemarin

 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit -   Harga emas turun 4 persen seminggu kemarin. Investor lebih memilih menjual emas untuk kemudian beralih ke Treasury AS yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi dan penguatan dolar AS.

 

Meskipun sudah melemah cukup tajam, namun sejumlah analis memperkirakan tren penurunan harga emas masih berlanjut minggu ini. "Saat ini, untuk sebagian besar, kenaikan imbal hasil Treasury memberikan tawaran untuk dolar, bertanggung jawab atas aksi jual emas," kata analis pasar senior OANDA Edward Moya dikutip dari Kitco, Senin (11/1/2021).

 

"Ada terlalu banyak kepentingan institusional yang melakukan diversifikasi dari emas. Ada ketakutan besar bahwa kepemilikan ETF akan turun karena Presiden terpilih Joe Biden diharapkan lebih berhasil dalam menekan pandemi COVID-19. Emas melihat penjualan teknis yang intens.," tambahnya. 

 

Ruang harga emas untuk melemah pergerakan USD 100 dalam beberapa hari ke depan terbuka lebar, tambah Moya. Di sisi lain, prospek ekonomi juga masih sangat tidak pasti, dengan AS melaporkan kehilangan 140.000 pekerjaan pada bulan Desember di tengah penguncian yang lebih ketat dan rekor jumlah kematian akibat virus corona. Bestprofit

 

"Ada dua katalis saat ini yang menyebabkan emas dijual. Kenaikan imbal hasil obligasi dan ekonomi terlihat dalam masalah. Ini menyebabkan likuidasi dan pelarian ke uang tunai," kata direktur perdagangan global Kitco Metals Peter Hug.

 

"Data ketenagakerjaan hari Jumat juga menunjukkan bahwa ekonomi AS dapat mengalami masalah di Q1," tambahnya. Akankah harga emas turun di bawah USD 1.800? Garis besar minggu ini batas bawah harga emas adalah level USD 1.770. Ini juga menjadi harga terendah sejak November, kata Moya.

 

"Saya ingin emas bertahan di sekitar USD 1.850. Semua orang akan fokus pada posisi terendah November. Kami melihat harga turun tepat di bawah USD 1.770. Saya akan terkejut melihat USD 1.800 ditembus," katanya.  Jika kita menutup harga emas di bawah USD 1.828, emas akan turun ke USD 1.800, yang akan membuka pintu ke USD 1.778. PT Bestprofit

 

Data yang Perlu Diperhatikan Minggu Ini

Kumpulan data utama yang harus diperhatikan minggu ini termasuk angka inflasi AS pada hari Rabu, klaim pengangguran pada hari Kamis, dan PPI, bersama dengan penjualan ritel pada hari Jumat.

 

"Penjualan ritel turun drastis pada November, dan hasil lemah lainnya diperkirakan terjadi pada Desember, terutama mengingat pesanan tinggal di rumah di California, negara bagian terpadat di AS. Data mobilitas Google menunjukkan lalu lintas orang di kawasan ritel dan rekreasi telah moderat, dan dengan lebih sedikit pergerakan di sekitar musim liburan, kami menduga ada lebih sedikit pembelian hadiah juga," kata kepala ekonom internasional ING James Knightley.

 

Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga dijadwalkan untuk berbicara minggu depan pada hari Kamis di acara virtual yang diselenggarakan oleh Pusat Keuangan Bendheim Universitas Princeton. PT Best Profit

 

"Minggu depan, kita akan banyak berbicara tentang Fed. Dan sekarang setelah imbal hasil Treasury 10-tahun berada di 1,10, ini bisa membuat The Fed khawatir. Mereka ingin kurva menajam, tetapi mereka tidak ingin itu terjadi dalam satu waktu. bergerak.

 

The Fed mungkin menjadi lebih vokal dalam hal pengendalian kurva imbal hasil. Mereka mengalami defisit yang membengkak, mereka tidak bisa menaikkan suku bunga terlalu tinggi. Itu akan menimbulkan masalah," kata Moya..

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG


Jumat, 08 Januari 2021

Emas Tergelinir Terbebani Dolar AS


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit -   Harga emas tergelincir terbebani Dolar AS yang menguat serta imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi. Meski demikian, kerugian harga emas sedikit tertutupi prediksi jika kucuran stimulus fiskal akan lebih besar di bawah pemerintahan yang dipimpin Demokrat.

 

Melansir laman CNBC, Jumat (8/1/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.913,87 per ounce. Emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen menjadi USD 1.913,60. Harga emas tergelincir sebanyak 2,5 persen usai mencapai level tertinggi sejak 9 November.

 

Itu karena imbal hasil Treasury AS 10-tahun melonjak di atas 1 persen untuk pertama kalinya sejak Maret. "Imbal hasil treasury yang lebih tinggi menarik beberapa "uang pelarian dari pasar emas," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.  Meski sayangnya, penguatan Dolar AS membebani emas.  Best Profit

 

Indeks dolar rebound dari level terendah multi-tahun, membuat bullion kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Kemenangan Demokrat dalam putaran kedua Senat AS memicu ekspektasi inflasi karena investor menaikkan taruhan akan stimulus fiskal yang lebih banyak. Sementara Kongres AS telah mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

 

"Kemenangan ganda Demokrat di Georgia meningkatkan ekspektasi dukungan stimulus yang lebih besar dan belanja infrastruktur yang lebih tinggi," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper, menambahkan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi yang dihasilkan akan mendukung momentum kenaikan emas. Bestprofit

 

Harga Logam Lainnya

Di sisi teknis, emas tidak lagi berada di wilayah 'overbought' dan USD 1.965 per ounce adalah level resistensi utama, kata Suki, dengan dukungan jangka pendek di posisi sekitar USD 1.894. Logam non-imbal hasil dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang kemungkinan dipicu oleh langkah-langkah stimulus yang meluas.

 

"Akan ada lebih banyak sisi negatif untuk dolar, dan itu juga akan menjadi bullish untuk logam," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff. Adapun harga perak turun 1 persen menjadi USD 27,02 per ounce. Platinum naik 0,8 persen menjadi USD 1.110,33, dan paladium turun 1,2 persen menjadi USD 2.408,69. PT Best Profit

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG


Kamis, 07 Januari 2021

Emas Anjlok Lebih dari 2 Persen


 PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -   Harge emas jatuh lebih dari 2 persen pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta), terpukul oleh rebound nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) karena imbal hasil Treasury AS melonjak.

 

Dikutip dari CNBC, Kamis (7/1/2021), harga emas di pasar spot turun 2,2 persen pada USD 1.907,21 per ounce, setelah sebelumnya mencapai puncak hampir dua bulan di USD 1.959,01. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 2,3 persen menjadi USD 1.909,10.

 

"Imbal hasil (obligasi) yang lebih tinggi telah mendorong dolar dan memicu aksi jual emas yang dipercepat dengan berada di bawah USD 1.935-40," kata Tai Wong, Kepala Perdagangan Derivatif Logam Dasar dan Mulia di BMO.

 

"USD 1.900 adalah poros penting yang perlu dipertahankan untuk mempertahankan narasi bullish jangka pendek," lanjut dia. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun, naik di atas 1 persen untuk pertama kalinya sejak Maret, meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas tanpa bunga. PT Bestprofit

 

Indeks dolar menguat setelah turun ke posisi terendah 2,5 tahun terakhir, membuat emas kurang menarik bagi mereka yang memegang mata uang lainnya. Tapi Wong dari BMO mengatakan ini adalah kesempatan untuk membeli emas. Investasi emas tetap didukung sebagai lindung nilai inflasi, dengan investor mengharapkan lebih banyak stimulus fiskal karena Demokrat memimpin dalam pemilihan putaran kedua yang akan menentukan kendali Senat AS.

 

Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger, mengatakan kemunduran adalah langkah jangka pendek karena potensi Gelombang Biru di Senat AS akan menjadi negatif dolar dan mendukung emas dan perak dari perspektif jangka panjang.

 

Logam lain mengikuti penurunan harga emas. Perak turun 2,6 persen menjadi USD 26,86 per ounce. Sementara harga platinum turun 1,4 persen menjadi USD 1.095,98. Kedua logam telah jatuh lebih dari 3 persen di awal sesi. Sedangkan harga Palladium turun 1,2 persen menjadi USD 2.438,71, setelah sebelumnya anjlok 3 persen. Best Profit

 

Harga Emas Bakal Balik ke Level Rp 1 Juta per Gram? Simak Prediksinya

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi harga emas akan terus mengalami penguatan di kuartal I-2021. Besaran kenaikan harga logam mulia sendiri diyakini mencapai Rp 994.276 per gram atau USD2.045 per troy ounce (toz).

 

"Kemungkinan harga emas di kuartal-I ini terus naik. Nilainya di atas USD 2.000 per toz hingga USD 2.045 per troy ounce atau Rp994.276 lah," tuturnya saat dikonfirmasi Merdeka.com, Rabu (6/7).

 

Ibrahim mengatakan, kenaikan harga emas di kuartal awal tahun ini dipicu akan dilantiknya Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden yang menggantikan Donald Trump. Mengingat fokus Biden ialah melakukan perbaikan ekonomi Amerika yang terdampak parah pandemi Covid-19. PT Best Profit

 

"Sehingga stimulus besar-besaran diharapkan masih akan berlanjut. Dan di tengah situasi mencari kepastian ini orang akan masih memilih investasi emas," terangnya. Kendati demikian, keperkasaan harga emas diyakini hanya bersifat sementara. Menyusul telah terdistribusinya vaksin Covid-19 di sejumlah negara.

 

Alhasil, harga emas di kuartal berikutnya diperkirakan akan mencapai titik terendahnya di angka USD 1.740 per troy ounce. Namun secara keseluruhan, dengan adanya fluktuasi harga emas, di akhir tahun akan berada di level USD 1.600-an per troy ounce, sehingga emas akan kesulitan untuk kembali menembus level Rp1 juta.

 

"Angka ini sangat wajar karena 1.600 ini muncul dari fluktuasi harga emas di awal tahun dan mulai kembali turun setelah kuartal I-2021 terdistribusinya vaksin di sejumlah negara. Jadi, peluang untuk ke angka Rp1 juta untuk emas agak sulit," ucap dia mengakhiri.

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 06 Januari 2021

Emas Mencapai Level tertinggi dua bulan


 PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit -   Harga emas mencapai level tertinggi dua bulan pada hari Selasa. Ini didukung oleh melemahnya dolar dan meningkatnya kekhawatiran tentang COVID-19 karena investor menunggu hasil pemilihan putaran kedua Senat AS di Georgia yang dapat memengaruhi prospek untuk lebih banyak stimulus fiskal.

 

Dikutip dari CNBC, Rabu (6/1/2021), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD 1.950,34 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 9 November, di USD 1.952,36. Emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi USD 1.952,50.

 

 “Dengan lebih banyak risiko yang terkait dengan virus, jangka pendek, kami melihat orang-orang memindahkan uang ke tempat berlindung yang aman,” kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di TIAA Bank.

 

Dia menambahkan bahwa pelemahan dolar telah menjadi salah satu pendukung utama untuk emas dalam beberapa hari pertama tahun 2021. Inggris melakukan lockdown nasional baru di tengah meningkatnya kasus COVID-19, sementara New York menemukan kasus pertama dari varian virus corona yang lebih menular. Bestprofit

 

Indeks dolar melemah mendekati posisi terendah April 2018, menjadikan emas sebagai taruhan yang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Tetapi kehati-hatian berlaku karena investor menunggu hasil dari sepasang pemilihan putaran kedua di Georgia karena kendali Senat AS - dan dengan kemampuan untuk memblokir atau memajukan agenda Presiden terpilih Demokrat Joe Biden - ada dalam pemungutan suara.

 

“Tidak ada satu bank sentral pun yang berbicara tentang menaikkan suku bunga di seluruh dunia. Jadi itu akan mempertahankan tawaran harga emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.

 

Banyak investor melihat emas batangan yang tidak memberikan hasil sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang mereka khawatirkan dapat terjadi akibat langkah-langkah stimulus yang besar. PT Bestprofit

 

Menebak Harga Emas di 2021, Bisa Tembus USD 3.000 per Ounce?

Harga emas berjuang untuk menembus level USD 1.900 per ounce pada perdagangan terakhir di 2020. Namun memang sampai detik terakhir, harga logam mulai tersebut belum bisa menembus level tersebut. Di 2021, investor ritel tetap yakin bahwa harga emas akan terus melanjutkan penguatan atau bullish.

 

Dikutip dari Kitco, Senin (4/1/2021), hampir 2.000 investor ritel berpartisipasi dalam survei mengenai gerak harga emas di 2021. Dari jumlah tersebut, sebagian besar yakin bahwa harga emas masih akan kinclong. Tercatat sebanyak 1.944 suara atau 84 persen mengatakan bahwa harga emas akan menembus level USD 2.00 per ounce di akhir 2021.

 

Dari jumlah tersebut, sebagian besar sangat optimistis harga emas bisa tembus angka USD 2.600 per ounce. Namun ada juga investor ritel yang memperkirakan harga emas akan tetap berada di level yang sama dengan akhir 2020 yaitu di kisaran USD 1.900 per ounce. PT Best Profit

 

Survei dari investor ritel tersebut relatif sejalan dengan perkiraan analis. Sebagian besar perusahaan besar memperkirakan harga emas rata-rata tahun ini di atas USD 2.009 per ounce, dengan beberapa melihat emas mencapai puncaknya sekitar USD 2.300 per ounce.

 

Beberapa perusahaan yang memperkirakan harga emas bakal menembus level USD 2.300 per ounce pada 2021 antara lain Goldman Sachs, Commerzbank dan CIBC. Bahkan, Leigh Goehring yang adalah Managing Partner di Goehring & Rozencwajg Associates, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Kitco bahwa dia memperkirakan harga emas akan naik menjadi USD 3.000 per ounce.

 

"Dengan semua stimulus fiskal dengan mencetak uang di 2020, maka pada tahun 2021 ada kemungkinan besar harga emas akan melewati USD 2.100, dan kita mungkin dapat menantang level USD 3.000." kata dia.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 05 Januari 2021

Harga emas naik lebih dari 2 persen


 PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit -   Harga emas naik lebih dari 2 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), dan menyentuh level tertinggi dalam dua bulan.

 

Pendorong utama kenaikan harga emas ini adalah penurunan dolar AS menjelang pemilihan putaran kedua untuk kursi Senat AS dari Georgia. Mengutip CNBC, Selasa (5/1/2021), harga emas di pasar spot naik 2,4 persen menjadi USD 1.943,13 per ounce.

 

Sesi tertinggi dalam perdagangan Senin menyentuh level USD 1.944,11 per ounce yang merupakan angka tertinggi sejak 9 November. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 2,7 persen ke level USD 1.946.60 per ounce.

 

"Ada kemungkinan bahwa kita akan melihat stimulus yang signifikan, yang akan menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam dolar AS," kata pendiri dari Circle Squared Alternative Investments, Jeffrey Sica. Indeks dolar AS yang merupakan indeks yang menghitung nilai tukar dolar terhadap beberapa mata uang utama dunia merosot ke level terendah dalam dua setengah tahun. Best Profit

 

Pelemahan dolar AS ini membuat harga emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Investor sedang menunggu pemilihan putaran kedua hari Selasa di Georgia, yang akan memutuskan partai mana yang mengontrol Senat AS.

 

"Pemilihan Senat minggu ini bisa menjadi peristiwa besar yang mengganggu sehingga emas menguat," tambah Sica. Jika Demokrat yang merupakan partai dari Presiden Joe Biden mendapatkan kendali atas kedua majelis Kongres AS, pemerintahannya akan lebih mudah mendorong kebijakan.

 

Menebak Harga Emas di 2021, Bisa Tembus USD 3.000 per Ounce?

)

Sebelumnya, harga emas berjuang untuk menembus level USD 1.900 per ounce pada perdagangan terakhir di 2020. Namun memang sampai detik terakhir, harga logam mulai tersebut belum bisa menembus level tersebut. Di 2021, investor ritel tetap yakin bahwa harga emas akan terus melanjutkan penguatan atau bullish. Bestprofit

 

Dikutip dari Kitco, Senin (4/1/2021), hampir 2.000 investor ritel berpartisipasi dalam survei mengenai gerak harga emas di 2021. Dari jumlah tersebut, sebagian besar yakin bahwa harga emas masih akan kinclong. Tercatat sebanyak 1.944 suara atau 84 persen mengatakan bahwa harga emas akan menembus level USD 2.00 per ounce di akhir 2021.

 

Dari jumlah tersebut, sebagian besar sangat optimistis harga emas bisa tembus angka USD 2.600 per ounce. Namun ada juga investor ritel yang memperkirakan harga emas akan tetap berada di level yang sama dengan akhir 2020 yaitu di kisaran USD 1.900 per ounce.

 

Survei dari investor ritel tersebut relatif sejalan dengan perkiraan analis. Sebagian besar perusahaan besar memperkirakan harga emas rata-rata tahun ini di atas USD 2.009 per ounce, dengan beberapa melihat emas mencapai puncaknya sekitar USD 2.300 per ounce. PT Best Profit

 

Beberapa perusahaan yang memperkirakan harga emas bakal menembus level USD 2.300 per ounce pada 2021 antara lain Goldman Sachs, Commerzbank dan CIBC. Bahkan, Leigh Goehring yang adalah Managing Partner di Goehring & Rozencwajg Associates, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Kitco bahwa dia memperkirakan harga emas akan naik menjadi USD 3.000 per ounce.

 

"Dengan semua stimulus fiskal dengan mencetak uang di 2020, maka pada tahun 2021 ada kemungkinan besar harga emas akan melewati USD 2.100, dan kita mungkin dapat menantang level USD 3.000." kata dia.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 04 Januari 2021

Emas berjuang untuk menembus level USD 1.900


 PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -   Harga emas berjuang untuk menembus level USD 1.900 per ounce pada perdagangan terakhir di 2020. Namun memang sampai detik terakhir, harga logam mulai tersebut belum bisa menembus level tersebut.

 

Di 2021, investor ritel tetap yakin bahwa harga emas akan terus melanjutkan penguatan atau bullish. Dikutip dari Kitco, Senin (4/1/2021), hampir 2.000 investor ritel berpartisipasi dalam survei mengenai gerak harga emas di 2021. Dari jumlah tersebut, sebagian besar yakin bahwa harga emas masih akan kinclong.

 

Tercatat sebanyak 1.944 suara atau 84 persen mengatakan bahwa harga emas akan menembus level USD 2.00 per ounce di akhir 2021. Dari jumlah tersebut, sebagian besar sangat optimistis harga emas bisa tembus angka USD 2.600 per ounce. Namun ada juga investor ritel yang memperkirakan harga emas akan tetap berada di level yang sama dengan akhir 2020 yaitu di kisaran USD 1.900 per ounce.

 

Survei dari investor ritel tersebut relatif sejalan dengan perkiraan analis. Sebagian besar perusahaan besar memperkirakan harga emas rata-rata tahun ini di atas USD 2.009 per ounce, dengan beberapa melihat emas mencapai puncaknya sekitar USD 2.300 per ounce. PT Bestprofit

 

Beberapa perusahaan yang memperkirakan harga emas bakal menembus level USD 2.300 per ounce pada 2021 antara lain Goldman Sachs, Commerzbank dan CIBC. Bahkan, Leigh Goehring yang adalah Managing Partner di Goehring & Rozencwajg Associates, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Kitco bahwa dia memperkirakan harga emas akan naik menjadi USD 3.000 per ounce.

 

"Dengan semua stimulus fiskal dengan mencetak uang di 2020, maka pada tahun 2021 ada kemungkinan besar harga emas akan melewati USD 2.100, dan kita mungkin dapat menantang level USD 3.000." kata dia.

 

Harga Emas Berada di Jalur Terbaik dalam 1 Dekade

Sebelumnya, harga emas bergerak mendatar pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Harga logam mulia ini dalam perjalanan untuk mencatatkan kinerja tahunan terbaik dalam satu dekade. Best Profit

 

Mengutip CNBC, Jumat (1/1/2021), harga emas di pasar spot bergerak mendatar di USD 1.893,84 per ounce. Harga emas ini naik lebih dari 24 persen sepanjang tahun ini, merupakan kenaikan terbaik sejak 2010. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi USD 1.898,70 per ounce.

 

“Dengan berkurangnya aktivitas pelaku pasar pada hari terakhir tahun ini, saya memperkirakan emas akan bergerak dalam kisaran yang sempit," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

 

"Beberapa dukungan untuk emas datang dari dolar AS yang sedikit lebih lemah dan suku bunga riil AS yang sedikit lebih rendah,” lanjut dia. Namun, Giovanni melihat bahwa harga emas akan terus bergerak menguat di kuartal I 2021. Ia memperkirakan harga emas akan berada di kisaran USD 1.950 per ounce. PT Best Profit

 

Hal ini bisa terjadi karena adanya sentimen dorongan kebijakan moneter dan fiskal untuk meningkatkan angka inflasi. Kedua kebijakan tersebut akan membuat suku bunga obligasi AS akan semakin tertekan dan memberikan angin segar kepada emas.

 

Selain itu, nilai tukar dolar AS turun ke ke posisi terendah dalam dua tahun sehingga membuat harga emas lebih murah bagi investor yang bertransaksi menggunakan mata uang selain dolar AS.

 

Dukungan lain yang mendorong kenaikan harga emas adalah bursa Eropa yang turun karena aktivitas penguncian gerak warga yang lebih luas untuk mengurangi penyebaran virus Corona Covid-19.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 01 Januari 2021

Harga Ema Ditutup Mendatar


 PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit -   Harga emas bergerak mendatar pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Harga logam mulia ini dalam perjalanan untuk mencatatkan kinerja tahunan terbaik dalam satu dekade.

 

Mengutip CNBC, Jumat (1/1/2021), harga emas di pasar spot bergerak mendatar di USD 1.893,84 per ounce. Harga emas ini naik lebih dari 24 persen sepanjang tahun ini, merupakan kenaikan terbaik sejak 2010.

 

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi USD 1.898,70 per ounce. “Dengan berkurangnya aktivitas pelaku pasar pada hari terakhir tahun ini, saya memperkirakan emas akan bergerak dalam kisaran yang sempit," kata analis UBS Giovanni Staunovo. 

 

"Beberapa dukungan untuk emas datang dari dolar AS yang sedikit lebih lemah dan suku bunga riil AS yang sedikit lebih rendah,” lanjut dia. Namun, Giovanni melihat bahwa harga emas akan terus bergerak menguat di kuartal I 2021. Ia memperkirakan harga emas akan berada di kisaran USD 1.950 per ounce.

 

Hal ini bisa terjadi karena adanya sentimen dorongan kebijakan moneter dan fiskal untuk meningkatkan angka inflasi. Kedua kebijakan tersebut akan membuat suku bunga obligasi AS akan semakin tertekan dan memberikan angin segar kepada emas.

 

Selain itu, nilai tukar dolar AS turun ke ke posisi terendah dalam dua tahun sehingga membuat harga emas lebih murah bagi investor yang bertransaksi menggunakan mata uang selain dolar AS.

 

Dukungan lain yang mendorong kenaikan harga emas adalah bursa Eropa yang turun karena aktivitas penguncian gerak warga yang lebih luas untuk mengurangi penyebaran virus Corona Covid-19. PT Bestprofit

 

Perdagangan Kemarin

Harga emas naik lebih tinggi pada hari Rabu, karena prospek peningkatan bantuan fiskal mendorong dolar ke level terendah dalam lebih dari dua tahun, meskipun peluncuran vaksin COVID-19 global dan peningkatan risk appetite membatasi kenaikan bullion.

 

Dikutip dari CNBC, Kamis (31/12/2020), harga emas di psar spot emas naik 0,3 persen menjadi USD 1.883.41 per ounce pada pukul 09:53 pagi EST (1453 GMT). Emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi USD 1.887.40. "Indeks dolar AS menyentuh level terendah baru yang mendukung pasar emas dan perak," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

 

“Namun, meningkatnya minat terhadap risiko di pasar, terbukti dengan indeks saham yang berada di atau mendekati rekor tertinggi, membuat minat beli menurun. Anda memiliki tarik-menarik ini di tempat kerja sekarang," paparnya. PT Best Profit

 

Indeks dolar menyentuh level terendah sejak April 2018 menyusul keputusan Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell untuk menunda pemungutan suara untuk meningkatkan cek bantuan COVID-19 menjadi USD 2.000.

 

Saham AS naik di tengah harapan stimulus fiskal tambahan dan optimisme atas peluncuran vaksin, karena Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford.

 

“Gambaran yang lebih besar adalah bahwa emas masih bertahan dengan sangat baik pada tingkat harga ini dan stimulus fiskal dan moneter akan tetap ada pada 2021 karena pandemi menghantam AS, Eropa,” kata analis Bank of China International Xiao Fu. .

 

Investor menunggu pemilihan putaran kedua Georgia yang akan menentukan partai politik mana yang akan mengendalikan Senat AS, dengan ekspektasi untuk lebih banyak stimulus di bawah Senat dan DPR yang dikendalikan Demokrat.

 

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang kemungkinan besar disebabkan oleh langkah-langkah stimulus yang besar.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...