PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG: Pasar panik harga emas turun Pasar panik harga emas turun
<<<< SELAMAT DATANG DI BLOG PT.BESTPROFIT FUTURES CABANG BANDUNG >>>>

Senin, 24 Juni 2013

Pasar panik harga emas turun

Harga komoditas emas jatuh bebas kemarin. Terpuruknya harga emas merupakan yang terdalam sejak terakhir pada 1983.
Seperti dilansir dari laman CBSNews.com, komoditas ini merosot USD 140,30 atau Rp 1,35 juta menjadi USD 1.361 atau Rp 13,21 juta per ons atau turun sebesar 9 persen. Total dalam dua hari terakhir, logam ini mengalami penurunan USD 200 atau Rp 1,9 juta per ons atau sekitar 13 persen. Penurunan ini merupakan yang terbesar sejak Februari 2011.
Aksi jual mulai terjadi sejak Jumat, ketika pemerintah Amerika melaporkan penurunan inflasi atau kenaikan harga. Pasalnya, investor sering membeli emas ketika mereka takut akan terjadinya kenaikan harga dan menjualnya ketika mereka melihat inflasi surut.
Maraknya aksi jual emas juga terjadi pada saat Siprus mulai melepas cadangan emasnya untuk membantu memberi suntikan dana pada industri perbankan negaranya. Ini berpotensi diikuti oleh negara di Eropa lainnya seperti Spanyol, Italia dan negara-negara kecil lainnya.
Membanjirnya emas di pasaran membuat permintaan akan logam ini melemah. Setelah penurunan tajam minggu lalu, investor segera menjual dan semakin membludak pada hari Senin lalu.
"Ini adalah bentuk kepanikan, ini tidak direncanakan sama sekali," kata broker komoditas senior RJ O'Brien Futures, Phil Streible.
Kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan di China juga mendorong turun logam industri, harga minyak dan komoditas lainnya.
Emas yang sering dianggap sebagai investasi safe haven. Tempat untuk memarkir uang ketika investor takut akan gejolak di pasar, pengaruh inflasi, pertumbuhan ekonomi yang lemah atau penurunan nilai dolar AS.
Dalam beberapa tahun terakhir emas lebih dipilih investor sebagai instrumen investasi daripada instrumen mata uang dolar karena spekulasi bahwa harga emas akan terus naik. Alasan lain emas menjadi pilihan investor ialah keyakinan bahwa program stimulus ekonomi Federal Reserve akan melemahkan mata uang Amerika Serikat (AS) tersebut.
Perencana logam mulia RBC Capital Markets, George Gero, mengatakan adanya kemungkinan bank sentral Eropa menjual emas menambah kekhawatiran membanjirnya emas di pasaran. Ini menambah dorongan negara-negara untuk tidak menyimpan cadangan emasnya karena akan rugi.
"Sementara itu tidak banyak negara lain yang mau membeli. Di masa lalu anda melihat Meksiko, Rusia, China, Turki dan bank sentral lainnya membeli emas, tetapi sekarang tampaknya ada lebih dari kebutuhan untuk dolar," kata Gero.
Nilai emas telah menurun dari posisi tertingginya baru-baru ini di USD 1.792 pada 4 Oktober dikarenakan prospek ekonomi AS yang membaik. Ini mengurangi daya tarik logam sebagai investasi safe haven. Sejak saat itu nilai emas terus menurun rata-rata USD 431 atau 24 persen.
Beberapa pejabat Federal Reserve juga telah menyerukan untuk mengakhiri dini program pembelian obligasi bank sentral. Jika itu terjadi, kemungkinan akan menyebabkan suku bunga AS meningkat, sehingga dolar AS menjadi lebih kuat. Itu akan memberikan alasan lain bagi pedagang untuk menjual emas.
Harga perak bahkan terjun tajam melebihi emas yakni sebesar 11 persen. Perak turun USD 2,97 sehingga nilainya menjadi USD 23,361 per ons yang mana merupakan harga terendah sejak Oktober 2010.
Nilai logam industri juga menurun akibat koreksi pertumbuhan China dalam tiga bulan pertama tahun ini. Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini hanya tumbuh sebesar 7,7 persen atau menurun dibanding tahun sebelumnya.
Nilai tembaga cenderung mengikuti prospek pertumbuhan global di mana mengalami penurunan USD 7,7 sen atau 2,3 persen menjadi USD 3,27 per pon.
Penurunan harga emas dunia ini dibenarkan oleh PT Aneka Tambang Tbk. (Antam). Perusahaan pertambangan pelat merah tersebut berharap harga emas akan kembali normal akhir tahun nanti.
Pasalnya, penurunan ini berpengaruh pada rencana kerja perseroan. Tahun ini, perseroan menargetkan untuk menjual sekitar tiga ton emas. Jumlah tersebut naik dibanding tahun lalu yaitu 2,8 ton saja.
"Harga sekarang turun, ya memang kalau kita lihat sekarang harga segitu. Memang ada pengaruh, tapi nggak signifikan," ujar Direktur General Affairs dan CSR PT Antam Denny Maulasa kepada merdeka.com.
Menurut Denny, meski tak bisa diprediksi kapan harga emas akan stabil kembali, namun dia berharap akhir tahun ini harga emas dapat membaik. Harga emas dunia diketahui telah menurun tajam pada akhir pekan lalu.

 

http://www.bestprofit-futures.info/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...