Bagaimana cara memilih pelembap yang cocok?

Menurut Dr. Ted Lain seperti dilansir Huffington Post, memilih pelembap wajah harus disesuaikan dengan jenis kulit. Jika kulitmu termasuk berminyak, sebaiknya pilih pelembap berbasis lotion. Pelembap seperti ini formulanya lebih ringan. Jadi pori-pori tidak akan tersumbat oleh kelebihan minyak.

Sebaliknya, jika kulitmu cenderung kering, pilihlah pelembap berbasis krim. Krim pelembap biasanya mengandung minyak ekstra. Ini diperlukan untuk memberikan kelembapan ekstra bagi kulit.

Kulit kombinasi (biasanya kulit wajah kering tetapi daerah T berminyak), disarankan Lain untuk menggunakan lotion yang tidak mengandung asam.

Lalu bagaimana dengan kulit normal? Apakah tidak perlu menggunakan pelembap? Ternyata kulit normal pun tetap perlu pelembap. Menurut Dr. Paul Jarrod Frank, ahli dermatologi New York, orang yang memiliki jenis kulit ini disarankan untuk memakai pelembap dengan formula menyerupai salep.

Semakin banyak pelembap, semakin bagus. Benarkah?

Cukup banyak dari kita yang memakai pelembap dalam jumlah besar untuk mendapatkan manfaat ekstra.

Menurut Debra Jaliman, MD seperti dilansir situs WebMD, mengoleskan terlalu banyak pelembap bisa mengakibatkan kulit berminyak dan pori-pori tersumbat. Selain itu tidak akan menambah khasiat. Sebaiknya pakai pelembap secukupnya saja, asalkan rutin.

Kapan waktu terbaik untuk memakai pelembap?

Menurut Heidi Waldorf, MD, kepada situs Sharecare, wajah perlu pelembap setelah dibersihkan, terutama jika wajah dibersihkan dengan pembersih makeup berbasis alkohol atau foam yang mengandung busa. Kedua bahan ini bisa menjadikan kulit kering. Karena itu kelembapannya perlu dikembalikan segera.

Selain itu menurut Dr. Francesca Fusco, pelembap paling baik dioleskan saat kulit dalam keadaan agak basah. Sebab moisturizer akan mengunci kelembapan di kulit lebih baik.

Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang pelembap.

Sumber