Curug Panganten
Curug Panganten berada di ketinggian 1050 mdpl dan memilki ketinggian terjunan air sekitar 50 meter. Curug Panganten berada di wilayah wisata alam Katumiri, terletak di Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat. Tempat wisata ini berada di Jalan Raya Cihanjuang KM 5,56. Curug Panganten merupakan curug cukup unik karena dalam satu area terdapat dua buah air terjun yang saling berhadapan, bak sepasang pengantin yang tengah memadu asmara. Itulah Curug Penganten dimana selain menarik, juga banyak cerita-cerita mitos.
Mengenai penamaan Curug Panganten sendiri, merupakan gabungan dari dua kata yang berasal dari bahasa sunda dimana lokasi curug itu berasal. Curug memiliki arti air terjun, dan panganten = pengantin, jadi Curug Panganten artinya air terjun pengantin. Air terjun yang berpasangan. Konon, curug ini dulunya bernama Curug Sewu. Namun sebuah kejadian kemudian mampu mengubah nama Curug Sewu menjadi Curug Panganten.
Curug Siliwangi
Menurut sejarah, Curug Siliwangi ini juga menyimpan kisah tentang kehidupan Prabu Siliwangi. Curug ini pun terjadi ketika si bocah yang akhirnya dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi, buang air kecil dari atas Gunung Reregan. Dan karena airnya, Curug Siliwangi diyakini mengandung tuah yang teramat sangat dan dijaga oleh sang Prabu. Maka, tempat ini yang dianggap paling keramat ketimbang Cipangubusan atau sumber air keramat, Geger Hanjuang, tempatnya sang Prabu menghabiskan waktu istirahat dan Batu Pedang tempat di mana Prabu menyimpan pedang kesayangannya.
Dari areal Gunung Puntang, Curug Siliwangi ini berjarak sekitar 3,5 km (dengan waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan) dengan menyusuri jalan setapak yang cukup terjal dan menyeberangi beberapa sungai yang membelah jalan (tanpa jembatan).
Curug Cimahi
Curug Cimahi terletak di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Jika akan ke curug ini, Wargi Bandung bisa lewat Setiabudhi lalu belok ke jalan Sersan Bajuri menuju Cisarua, atau bisa juga lewat Cimahi.
Jika malam hari Curug Cimahi akan bermandikan cahaya, sehingga sekarang Curug Cimahi bernamakan Curug Pelangi. Cahaya dihasilkan dari bentangan lampu yang disimpan dibelakang air terjun, sehingga memberikan efek warna pada air terjun. Lampu ini memancarkan warna seperti warna pelangi, ada merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Jika sudah cukup gelap, warna air seakan-akan berubah sesuai warna yang menyala pada lampu, sehingga menambah keindahan dari curug yang memiliki ketinggian sekitar 71 meter ini. Perpaduan alam dan teknologi ini menjadi inovasi dari Curug Cimahi untuk menarik para wisatawan.
Curug Batu Templek
Curug Batu Templek ini terletak di Pasir Impun, Ujung Berung. Akses jalannya pun mudah, dari Jalan Pasir Impun (Dari arah Cicaheum Belok kiri setelah LP Sukamiskin) Wargi Bandung tinggal terus ke atas sampai ketemu Jalan Pasir Impun Atas lanjut ke atas sampai ke Jalan Cisanggarung. Dari Jalan Cisanggarung Wargi Bandung sudah dekat dengan Curug Batu Templek ini. Daerah Batu Templek merupakan penambangan batu, jadi di arah jalan menuju ke sana menemukan beberapa pengrajin batu alam.
Keunikan Curug ini adalah aliran airnya keluar dari sela-sela bebatuan. Menurut para ahli Batu Templek ini merupakan fenomena menarik khas Cekungan Bandung yang pada ketinggian tertentu air mengalir dari sela-sela batuan beku. Batu Templek merupakan jenis batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan tekanan dan suhu yang tinggi atau panas bumi. Templek, lempeng atau yang lebih dikenal dengan Slate terbentuk dari lempung dan batuan shale. Dinamakan batu templek atau batu lempeng karena batu nya menyerupai lempengan tipis.
Curug Layung
Salah satu curug yang belum banyak dikunjungi wisatawan adalah Curug Layung di Cisarua Lembang. Curug ini adalah salah satu dari sekian banyak Curug di Aliran sungai Ci Mahi. Terletak di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Curug ini sempat tertutup untuk umum ketika wilayahnya termasuk ke dalam area latihan Kopassus di kaki Gunung Burangrang. Namun sejak tahun 2012 tempat ini mulai dibuka lagi sebagai objek wisata.
Curug Layung tidak terlalu tinggi alirannya, namun memiliki kolam alami yang cukup luas. Biasanya dijadikan areal berenang bagi para pengunjung yang tahan dengan dinginnya air sungai Ci Mahi yang mengalir dari hulunya di daerah Situ Lembang. Curug ini ada di urutan paling hulu di aliran sungai Ci Mahi, ke arah hilir makin ke bawah masih ada curug lain, yakni Curug Tilu, Curug Bugbrug, Curug Cimahi, Curug Panganten dan Curug Lalay.
Curug Bugbrug
Curug Bugbrug berada di Desa Kertawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pencapaian ke lokasi air terjun sangat mudah meskipun masih banyak yang belum mengetahui keberadaannya. Hal ini dikarenakan karena Curug Bugbrug masih kalah pamor dibandingkan dengan Curug Cimahi dan Curug Tilu yang sebenarnya letak Curug Bugbrug ini berada di tengah-tengah kedua air terjun tersebut. Berikut uraian beberapa jalur masuk menuju Curug Bugbrug.
Curug Bugbrug berada pada ketinggian 1.050 m atas muka laut. Waktu yang tepat untuk mengunjungi Curug Bugbrug adalah ketika musim hujan. Ketika musim hujan, volume jatuhan airnya akan mencapai volume terbesar yang menjadi daya tarik Curug Bugbrug tetapi medan untuk mencapai lokasi tidak terlalu sulit. Curug Bugbrug termasuk kedalam air terjun permanen, jadi ketika musim kemarau pun masih memiliki jatuhan air. Nama Bugbrug diambil dari Bahasa Sunda ngabugbrug. Hal ini dikarenakan air yang jatuh nampak seperti bertumpuk-tumpuk (ngabugbrug). Baik musim hujan ataupun musim kemarau, air dari Curug Bugbrug akan nampak jernih. Hal ini karena di sekitar aliran sungainya masih sangat bersih.
Curug Lalay Bandung Barat
Curug Lalay adalah rangkaian akhir dari beberapa curug yang mengalir dari Sungai Cimahi. Jika diurut dari hulu ke hilir, beberapa curug tersebut adalah Curug Putri Layung, Curug Tilu Leuwi Opat, Curug Bugbrug, Curug Cimahi, Curug Panganten, dan Curug Lalay. Sumber mata air kelima curug tersebut beradal dari lereng Gunung Tangkuban Perahu yang berketinggian sekitar 1800 m dpl.
Curug ini memiliki ketinggian sekitar 30 m dan tersembunyi di lembah. Di sisi kiri curug terdapat cerukan yang menyerupai goa, di mana dinding goa banyak terdapat hewan Lalay yang berarti kelelawar dalam bahasa sunda, yang mana nama tersebut diambil. Lokasi ini berada di Terletak di Desa Bonggol, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.
Curug Cinulang
Curug ini berada di perbatasan antara bandung dan sumedang yaitu curug cinulang atau sindulang, Karena curug ini letaknya berada di desa sindulang. Kawasan curug sindulang berada 38 km dari kota bandung dan berada diantara Bandung-Sumedang. Untuk akses menuju ke curug cinulang baik dari kota bandung atau dari exit tol cileunyi kita akan melewati jalur bypass cileunyi. Dari jalan by pass cileunyi yang menuju ke arah sumedang perhatikan di jalur kiri kita akan melihat plang atau arah menuju ke RSUD cicalengka atau pondok aki enin. Curug Cinulang memiliki ketinggian sekitar 50 M, dan elevasi sekitar 1000 M dpl. Curug Cinulang Memiliki dua cabang air terjun utama, dan di lokasi Curug Cinulang terdapat pula satu air terjun kecil yang debit airnya tak terlalu besar. Hulu aliran sungai Curug cinulang berasal dari pegunungan Cikaso, Curug cinulang memiliki debit air yang besar di musim penghujan sehingga kita tidak boleh mendekati pusat jatuhan air, karena sangat berbahaya, selain itu di musim penghujan Curug ini airnya sedikit kecoklatan.
Curug Omas
Kata Omas berasal dari bahasa Sunda yang artinya banyak bahkan kalau sangat banyak sering disebut ‘domas’. Di kawasan Hutan Raya Dago Pakar dan Maribaya ini memang ada beberapa air terjun dan Curug Omas ini salah satunya. Curug Omas berada di dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Juanda di lokasi wisata Maribaya. Curug ini memiliki ketinggian terjunan air sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 m yang berada di aliran sungai Cikawari. Di atas air terjun ini terdapat jembatan yang dapat digunakan untuk melintas dan melihat air terjun dari posisi atas. Dari atas jembatan ini Wargi Bandung akan melihat bentangan dasar sungai yang merupakan pertemuan dua aliran sungai Cikawari dan Cigulun yang nantinya menjadi daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung Hulu. Aliran ini mengalir dan berbelok membelah kawasan Tahura tersebut
Curug Cipanji
Bagi Wargi Bandung yang suka jalan kaki, ini adalah tantangan menarik dan penuh warna, dimana ada tea walknya, jungle tracking-nya, panjat kecil-kecilan, dan tentunya diakhiri dengan mandi segar di bawah guyuran air terjun Cipanji. Keunikan Curug Cipanji merupakan air terjunnya yg bertingkat-tingkat. Di tingkat paling atas ketinggian air terjunnya kurang lebih 25 meter. Sedangkan di tingkat paling bawah terdapat batu halus sepanjang 6 meter bersama kemiringan 45 derajat. Visitor menamakannya waterboom alam. Di situ kamu mampu menjatuhkan diri berselusur dihanyutkan air & diterjunkan ke kolam. Curug Cipanji terletak di kaki Gunung Cipanji, Ciwidey. Di kaki gunung ini ada 7 air terjun yg mana salah satunya Curug Cipanji. Keenam sisanya belum di survei oleh Lembaga Perhutani maka belum di buka buat umum.