Kendaraan bus yang dimodif menjadi dua tingkat ini diluncurkan pada malam pergantian tahun 2014 oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Nama Bandros dicetuskan oleh seorang warga bernama Erry Pamungkas melalui sayembara terbuka yang diselenggarakan Pemkot Bandung. Penggunaan nama bandros terinspirasi dari sebuah menu makanan khas Jawa Barat.

Kehadiran Bandros di Kota Bandung adalah sebagai upaya Pemkot Bandung meningkatkan sektor pariwisata di Ibu Kota Jawa Barat ini. Rencananya, Bus bertingkat tersebut akan berada di setiap hotel untuk mengantar para wisatawan ke tempat-tempat wisata yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya.

Hadirnya Bandros sebagai sarana transportasi bagi para wisatawan juga diharapkan dapat mengurangi angka kemacetan di Kota Bandung. Bandros merupakan salah satu bentuk Corporate Social Responsibility dari beberapa perusahaan yang bekerjasama dengan pemerintah Kota Bandung. Saat ini Bandros memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan kuning.

Tingginya minat masyarakat Kota Bandung (tidak hanya wisatawan) untuk berkeliling Kota Bandung menggunakan Bandros membuat kendaraan ini dapat digunakan oleh siapapun. Namun saat ini operasional bus bandros masih dihentikan sementara semenjak insiden yang menewaskan seorang mahasiswa Unpar pada Oktober 2015 yang lalu.

Sumber