Penulis: Rizki Amanda ZL
Bulan Ramadhan telah tiba, banyak masyarakat dari anak-anak kecil, remaja, hingga orang tua menunggu bulan suci ini dikarenakan berpuasa selama sebulan penuh, menahan lapar, haus, amarah dan sebagainya dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari.
Memasuki hari yang ke-20 di Bulan Ramadhan dan 10 hari lagi menjelang Idul Fitri banyak hal yang di lakukan oleh beberapa kalangan baik perorangan, komunitas maupun organisasi serta lembaga-lembaga yang berbondong-bondong untuk melaksanakan kegiatan amal. Salah satu contoh berbuka puasa dengan kaum anak Yayasan Yatim Piatu atau juga berbagi sedekah makanan di jalan kepada kaum dhuafa pada saat sahur dikenal sebutan Sahur On The Road.
Nah.. Kali ini saya menceritakan sedikit tentang Sahur On The Road dengan penghuni Mess Perusahaan atau rekan-rekan kerja PT.Bestprofit Futures. Kepedulian yang kami lakukan saat ini yaitu turun ke jalan menjelang sahur dengan berbagi sesama umat manusia yang kurang mampu didaerah kota Bandung.
Malam pun tiba tepatnya Jam 23.00 WIB kami (Hasan, Rezha, Rizki, Syahraini, Gadis, Lulu, dan Tya) mulai berangkat yang diiringi Niat, Tulus, dan Ihklas serta Doa dari Mess Perusahaan PT.Bestprofit Futures dengan menaiki kendaraan roda empat menuju tempat nasi yang mesti kami beli untuk disedekahkan ke kaum dhuafa.
Di perjalanan bukan hanya kami yang melakukan kegiatan ini tapi kami juga melihat beberapa komunitas atau organisasi dan lembaga-lembaga melakukan kegiatan yang serupa. Syukur Alhamdulillah banyak umat manusia memberi dan peduli kepada sesama umat manusia. Tapi masih ada juga yang tidak peduli ketika bulan Ramadhan ini tiba dan tidak menghargai sesama umat manusia yang melakukan amal dan ibadah. Remaja-remaja ugal-ugalan di jalan raya terutama di daerah persimpangan Dago. Memancing keributan suatu tidakan yang tidak kondusif akan menyebabkan kemarahan kelompok lain yang merasa terganggu "Mungkin mereka cuma mau seru-seruan 'sahur on the road'. Tapi caranya menghalangi jalan, iring-iringan enggak tertib, bisa-bisanya berhenti di tengah jalan menggangu pengguna jalan lain.” Ini yang tidak patut untuk di ikuti. Ada juga yang melakukan tindakan tidak terpuji di bulan suci ini yaitu para Hidung Belang / Lelaki yang mencari mangsanya dan bernegoisasi dengan PSK di Jl.Otista, Astafirullah. Biarkanlah pemerintah yang menindak lanjuti urusan yang beginian dan sebagai balasan atas perbuatannya kepada yang Maha Kuasa nantinya.
Akhirnya kami pun tiba di salah satu Warung Nasi SPG daerah Balong Gede dekat dari tempat kami bekerja. Tanpa ragu-ragu saya dan rekan saya (Tya) dan (Gadis) turun dari mobil dan langsung memesan beberapa nasi yang cukup untuk di bagikan ke jalan. Basa Basi pun kami lontarkan ke salah satu penjual sambil menunggu nasi yang kami pesan selesai. Ternyata Warung Nasi ini menjual nasi 24 jam non-stop dengan memakai sistem kerja dan penjualan yang produktif tapi jika Bulan Ramadhan Warung Nasi ini akan buka dari Sore sampai subuh karena kan menghormati yang berpuasa kata salah satu penjual. Alhamdulillah tidak terasa nasi yang kami pesan sudah selesai dalam kurun waktu 1 Jam. Kami pun langsung berangkat lagi dengan membawa nasi tersebut dan mencari di jalan kaum-kaum dhuafa yang tidak memiliki tempat tinggal yang beralaskan Koran dan Kardus untuk mereka tidur
Melintasi kota Bandung dengan diawali Jalan Asia Afrika kami menemukan dan melihat ada yang sudah kebagian sedekah dan ada pula yang belum mendapatkan sedekah. Adapun beberapa kaum dhuafa yang sudah rentan usia , dan ada juga yang membawa seorang balita atau anak kecil hingga ke Tukang Becak. Sangat ironis untuk melihatnya dengan mereka yang di luar sana masih bisa bertahan akan kerasnya kehidupan kota, apapun mereka lakukan selama itu untuk bisa bertahan di kota Bandung ini. Saya pun yang berada di dalam mobil terlintas sejenak akan rasa Syukur yang di berikan Maha Kuasa kepada saya dengan keadaan sehat Jasmani dan Rohani serta akal pikir sehat dan segala yang cukup untuk saya bisa bertahan. Mungkin belum tentu saya bisa seperti mereka yang berada diluar sana.
Kami Berhenti di salah satu tempat di Jalan Kepatihan ada beberapa kaum dhuafa yang belum mendapatkan makanan kami pun satu persatu turun untuk mendatangi mereka dan membagikan Nasi yang kami bawa. Kami pun memberi tugas sebagai memberi nasi tersebut adalah Hasan, Gadis, Serta Tya dan saya sebagai dokumenter serta 3 orang (Rezha, Syahraini, dan Lulu) lagi stay di mobil untuk berjaga jaga jika suatu saat segerombolan datang menghampiri kami untuk meminta paksa.
Perlahan Kami pun melanjutkan perjalanan kami dan mencari –cari titik dimana mereka yang sering tinggal di luar ruko-ruko pinggir jalan raya.
Mereka yang sudah tertidurpun dengan pulas kami bangunin untuk memberikan santapan sahur buat mereka yang menjalani puasa.
Pada akhirnya kami memutuskan untuk memberi nasi tersebut dari mobil dan tidak ingin turun karena sebelumnya Segerombolan meminta paksa datang ke kami. Hingga kami pun berhasil melarikan diri dari gerombolan tersebut. Demi keamanan dan terselengara acara kami ini kami pun melanjutkan perjalanan dengan membagi nasi tersebut dari mobil. Diperjalanan kami juga memberi sampai ke arah Pastuer hingga kembali lagi ke Dago serta ke Cihampelas sampai kami menemukan dan bisa kami bagikan nasi tersebut ke Kaum Fakir Miskin secara perlahan.
Melihat kondisi tersebut kami merasa terharu dan mereka merasa senang dengan kami memberi ke mereka setidaknya mereka bisa tersenyum kecil walapun hanya itu yang bisa kami berikan. Lihatlah senyum mereka begitu indah saat menerima. Begitu bahagia perasaan mereka walaupun kondisi mereka seperti itu inilah arti Ramadhan sesungguhnya. Saling berbagi ketika melihat ada yang kesusahan, saling menolong ketika ada yang mendapat musibah, saling peduli dengan satu sama lain. Ini pelajaran buat kami selalu bisa bahagia dengan apa yang kami punya saat ini dan walau kondisi dan tersulit apapun.
Inilah kisah artikel SOTR (Sahur On The Road) saya buat, pesan yang saya ambil dari kisah di atas adalah :
Mereka bekerja dan dengan penghasilan yang tidak tetap mampu berjuang tanpa kenal waktu. Selalu bersyukur atas nikmat karunia yang diturunkan oleh Maha Kuasa. Selalu berusaha dan berjuang serta berdoa demi kehidupan dunia dan akhirat. Selalu menerima dengan ihklas dalam kondisi apapun. Diluar sana masih banyak di antara mereka yang lebih dari kita. Karena didunia ini semata-mata hanya milik yang Maha Kuasa.
Semoga Ramadhan kali ini di berikan kemudahan, kelancaran, kesuksesan bagi kita semua. Aamiiinnn !!
Saya Mengucapkan :
SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 1435 H
Best Profit Futures, Bestprofit Futures, PT Best Profit Futures, PT Bestprofit futures