Seperti dikutip dari Citylab.com, Selasa (23/8/2016), menteri kesehatan Arab Saudi selalu mengingatkan kepada calon haji, untuk menggunakan payung selama melakukan ibadah.
Panas dan teriknya cuaca di Mekah dan sekitarnya dapat membuat manusia tubuh merasa lebih cepat letih dan dehidrasi. Sehingga, dengan menggunakan pelindung kepala atau payung, para jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan lebih nyaman.
Kini, sebuah perusahaan Arab-Palestina yang menyebut dirinya Knowledge-Base, menciptakan sebuah payung yang lebih canggih.
Benda yang disebut dengan 'Kafya' atau payung 'pintar' tersebut akan melindungi penggunanya dari sinar matahari, dengan menyerap energi sang surya.
Energi yang diserap akan diubah menjadi listrik melalui panel surya yang disambungkan di ujung payung.
Energi listrik tersebut kemudian tersimpan di dalam gagang. Tidak hanya itu, canggihnya listrik itu dapat digunakan untuk menghidupkan senter, kipas angin, dan sistem GPS (Global Positioning System).
Gagang payung tersebut juga dilengkapi dengan lubang USB. Sehingga dapat digunakan untuk mengisi baterai telepon dan laptop.
Terdapat 3 tombol pada gagang payung. Tombol biru berfungsi untuk menghidupkan kipas angin. Sedangkan yang berwarna kuning digunakan untuk menghidupkan senter.
Tombol terakhir yang berwarna hitam, digunakan untuk GPS -- berfungsi untuk melacak keberadaan jemaah haji lainnya.
"Payung ini diciptakan khusus untuk para calon haji. Benda ini bisa membantu mereka untuk menemukan lokasi peserta lainnya," kata salah seorang penemu Kafya, Manal Danis, seperti dikutip dari Dailytimes.com.pk.
Sayangnya, produk tersebut belum siap untuk diproduksi dalam jumlah yang besar. Para penemu saat ini masih mencari investor.
Padahal setiap tahunnya, lebih dari 700 kasus peserta ibadah haji pingsan akibat terik matahari. Sedangkan 1.700 kasus lainnya terjadi akibat masalah yang berkaitan dengan panas lainnya.