Financeroll – Para investor yang menunggu dari permintaan konsumen membuat harga minyak turun di Asia pada Jumat (10/10).
Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman pada bulan November diperdagangkan di $84.69 per barel, turun 0.08%. Sentuh level rendah sesi malam $86,25 per barel dan level $87.94 tinggi per barel. Harga minyak Brent jatuh rendah $89.90 barel di perdagangan intraday untuk pengirman November, dan menetap di 1,5% pada $90.05 per barel.
Klaim mingguan AS mingguan tadi malam juga lebih baik dari yang diharapkan. Harga minyak melemah namun dolar menjadi kuat. Analis mengharapkan klaim pengangguran meningkat 6.000 untuk 294,000.
Selain itu minutes FOMC menunjukkan bahwa bank sentral AS memangkas outlook pertumbuhan nya, dan dolar menjadi lebih kuat.
Financeroll – Perdagangan bursa komoditi logam mulia, harga emas dan perak lanjutkan kenaikan dengan diperdagangkan lebih tinggi dan mampu menembus sesi tertinggi harian, ketika mencoba pulih kembali sejak penurunan tajam pada Jumat lalu.
Selama berlangsungnya perdagangan di sesi AS, emas berjangka pengiriman Desember telah diperdagangkan lebih tinggi 1.43% di level $1.223.20 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak perdagangan di sesi Asia hari ini, harga emas terpantau menyentuh level $1.208.70 untuk sesi terendah harian dan level $1.221.00 untuk sesi tertinggi harian.
Sedangkan untuk perdagangan perak berjangka pengiriman Desember juga alami kenaikan sebesar 2.03% di level $17.408 per troy ounce, yang terpantau menyentuh level $17.163 untuk sesi terendah harian dan level $17.465 untuk sesi tertinggi harian sejak perdagangan di sesi Asia.
Sementara itu, pada pekan ini pasar juga tengah berfokus kepada hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve AS di bulan September lalu yang dijadwalkan akan dirilis pada Kamis dini hari nanti. Harga logam mulia, khususnya pada perdagangan emas berjangka hari ini terpantau mencoba pulih kembali sejak tadi malam dengan diperdagangkan di atas level $1.200, ketika sempat mengalami penurunan tajam ditengah menguatnya kondisi tenaga kerja AS pada Jumat lalu dan merosot hingga di bawah level $1.200.
Serentak ketika dirilisnya penguatan kondisi pasar tenaga kerja AS terlihat memberikan dukungan bagi dolar AS untuk mengalami rally yang kuat, sehingga melemahkan harga logam mulia mengingat pergerakan greenback cenderung berlawan terhadap pergerakan emas maupun perak.
Financeroll - Laju IHSG Kamis (9/10) diprediksi berada pada rentang support 4.925-4.936 dan resisten 4.978-5.010. Indeks berpeluang membentuk pola separating lines kembali mendekati lower bollinger band (LBB).
Moving Average Convergence-Divergence (MACD) kembali melanjutkan pelemahannya dengan histogram negatif yang memanjang. Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan William’s %R kembali berbalik melemah. Laju IHSG berada di bawah kisaran target support (4.985-5.020).
Setelah target support kembali ditabrak, laju IHSG berpeluang kembali bergerak turun. Apalagi dengan masih belum adanya sentimen positif yang mampu membalikkan pasar. Dorongan IHSG pun untuk bergerak naik menjadi berkurang.
Sementara untuk sejumlah saham yang layak dipertimbangkan, antara lain: Saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dalam kisaran Rp 30.400-31.000. Inverted hammer di atas LBB. Volume jual lebih rendah dari sebelumnya yang didukung rendahnya Relative Strength Index (RSI). Buy on weakness jika berada di bawah Rp 3.0475. Saham PT Adaro Energy (ADRO) dalam kisaran Rp 1.100-1.190. Piercing line mencoba dekati middle Bollinger band (MBB). Stochastic mulai berbalik naik diikuti peningkatan Moving Average Convergence-Divergence (MACD).
Berikutnya saham PT Lautan Luas (LTLS) dalam kisaran Rp 1.225-1.390. Three white soldier dekati upper Bollinger band (UBB). Relative Strength Index (RSI) masih bergerak naik namun, william’s %R mulai turun. Trading sell jika Rp 1.300 gagal bertahan. Saham PT Bank Central Asia (BBCA) dalam kisaran Rp 12.200-12.750. Spinning mendekati Middle Bollinger Band (MBB). Stochastic berbalik arah dari area oversold diiringi peningkatan mass index. Maintained buy selama berada di atas Rp 12.450. Saham PT Modern Internasional (MDRN) dalam kisaran Rp 660-685. White marubozu di atas LBB. RoC berbalik naik diikuti kenaikan MFI. Trading buy selama berada di atas Rp 670.
Pada perdagangan Rabu (8/10) IHSG ditutup melemah 74,322 poin (1,477%) ke posisi 4.958,519. Intraday terlemah 4.958,519 dan tertinggi 5.032,841. Sekali lagi IHSG kembali mengalami pelemahan. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Mungkin itu sekiranya yang dapat kami gambarkan pada IHSG yang kembali merah. [geng]
Financeroll – Dolar Australia menguat setelah data jumlah pekerjaan mengalami penurunan, Kamis (9/10). AUDUSD diperdagangkan pada 0.8851, menguat sampai 0.08%, setelah data. USDJPY berada di level 108.12, naik 0.06% paska minutes dari The Fed.
Menurut rilis dari Australian Bureau of Statistics mengatakan tingkat pengangguran menguat 6,1% pada bulan September dengan jumlah orang-orang yang dipekerjakan turun 29,700 dan tingkat partisipasi 64,5%.
Di Jepang, pesanan mesin inti naik di bulan Agustus 4,7%, bisa menandai ada kebangkitan secara perekonomian di kuartal ketiga.
Financeroll – Dolar melanjutkan pelemahannya terhadap yen, Rabu (8/10) capai titik terendah lebih dari tiga minggu setelah sebelumnya sangat kuat dalam melaju.
USDJPY turun -0.19% pada 107.93, pair ini berkonsolidasi di level support 107.87 terendah dan dilevel resisten 108.16
Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda setelah di hari kemarin sempat mengatakan pelemahan yen tidak terlalu masalah bagi perekonomian Jepang, pernyataan tersebut ternya membuat nilai valsa Yen membaik. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga mengatakan bahwa dirinya percaya melemahnya yen hanya bermasalah untuk usaha kecil di Jepang.
Dolar indeks turun -0.08%, terhadap mata uang yang lainnya ke level 85.7010 dibanding dari sebelumnya 85.9280.
Financeroll – Harga minyak mentah berjangka melanjutkan kemerosotan, Rabu (8/10) setelah patokan global berakhir pada tingkat terendah dalam dua tahun. Begitu juga setelah IMF memngkas proyeksi prospek pertumbuhan global tahun ini.
Di New York Mercantile Exchange, minyak manis mentah berjangka untuk pengiriman bulan November jatuh 1.49, atau 1,7% ditutup pada level $88.85. Minyak Brent di London ICE Futures exchange jatuh 68 sen atau 0,7%, di level $92.11 per barel.
NYMEX diformulasikan blendstock bensin untuk November jatuh 4.49 sen atau 1,9%, untuk $2.3683 per galon.
Minyak memperpanjang penurunan sebelumnya karena IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global 2014 ke 3,3% dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,4% dan diproyeksikan perluasan di tahun depan sebesar 3,8% dibandingkan sebuah perkiraan awal dari 4%.
Financeroll – Bursa perdagangan Nikkei Jepang terlihat turun, Rabu (2/10) di awal perdagangan. Meskipun begitu dari rekening keuangan Jepang terpantau mengalami kenaikan.
Indeks Nikkei Average dibuka turun 1.3% di level 15.574.60, indeks Topix utama Jepang turun 1.3% di level 1.273.59.
Surplus berada di level 287.1 miliar yen ($2,7 miliar), dari perkiraan para analis sebesar 198.0 miliar yen. Surplus di bulan Agustus naik 82.7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan dalam balanced income adalah 1,5 triliun yen, naik 20.6 persen dari tahun sebelumnya.
Financeroll – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melanjutkan pergerakan negatif. Meskipun laju nilai tukar dolar cenderung melemah di pasar valuta asing (valas).
Pelemahan laju dolar dipicu masih adanya keraguan pada Gubernur The Fed, Janet Yellen, untuk menaikkan Fed rate di tengah tuntutan dan keinginan dari beberapa Kepala The Fed di Negara bagian untuk menaikkan Fed rate. Selain itu, pelaku pasar juga merespons negatifnya penurunan cadangan devisa sekira USD 600 juta menjadi USD 111,164 miliar dari sekira USD 111,2 miliar pada Agustus.
Di sisi lain, pelaku pasar masih cenderung wait & see dan masih adanya sentimen negatif diperkirakan akan menyulitkan laju Rupiah, dan berpeluang bergerak di kisaran Rp 12.224-Rp 12.200 per USD. [geng]