Pada tahun baru ini, terdapat kejutan di langit. Sebuah komet yang bernama Komet C/2014 Q2 atau disebut Komet Lovejoy bakal bersinar terang dan dapat disaksikan dengan mata telanjang. Asyiknya, pengamatan tak butuh teropong untuk melihat komet yang bersinar warna hijau.
Melansir CSMonitor, Rabu 31 Desember 2014 dilaporkan Komet Lovejoy akan terbang dengan titik terdekat dengan bumi, dengan jarak 44 juta mil pada 7 Januari nanti. Komet ini juga akan terdekat dengan matahari pada 30 Januari nanti. Maka ada peluang bagi pengamat di bumi untuk melihat penampakan benda langit ini.
Menariknya sejak ditemukan pada Agustus lalu oleh Terry Lovejoy, astronom amatir yang di luar Brisbane, Australia, komet ini diprediksi tak akan terlihat dengan mata telanjang.
"Saat pertama, tidak ada yang bagus, tak bersih sesuai ketentuan," ujar Alan Delamere, ilmuwan yang menjadi tim orbiter Mars, Reconnaissance.
Saat pertama ditemukan komet muncul sebagai gumpalan kabur di konstelasi Lepus, yang segaris dengan bintang paling terang, Rigel pada konstelasi Orion.
Namun belakangan dugaan ilmuwan salah, Komet Lovejoy makin bersinar terang. Pada 7 Januari nanti, komet ini akan muncul di langit utara, di sebelah kanan bagian bawah busur Orion, tepat di atas konstelasi Eridanus.
Sementara National Gepgraphic menuliskan prediksi awan komet ini tak akan terlihat mata telanjang sampai kahir Januari atau Febuari 2015. Namun belakangan aktivitas permukaan komet berubah setelah terpapar panas dan meleleh saat orbit mendekati matahari.
Disebutkan sejak musim panas tahun ini, komet makin cerah dalam ratusan kali. Bahkan, tingkat kecerahan komet ini masuh dalam ranking 5. Hal ini berarti, komet sudah mencapai tingkat teknis yang bisa dilihat mata telanjang.
Meski dikatakan bisa dilihat dengan mata telanjang, namun disarankan untuk mendapatkan penampakan terbaik yaitu dengan menggunakan teropong.
Tips sederhana yang bisa dicoba yaitu tunggulah sampai larut malam, setengah malam, saat komet naik di langit tenggara serta jauh dari horison langit kabur. Kemudian, saat komet tersebut makin naik tinggi di langit utara, ini adalah momen makin baik yang menawarkan foto cantik. Maka siapkan mata dan teropong untuk melihatnya.
Sementara untuk tingkat kecerahan komet ini, Carey Lisse, ilmuwan riset senior Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins, AS, mengatakan tergantung dari berbagai faktor. Di antaranya seberapa banyak jumlah es yang terkandung di komet, berapa hangat kondisi komet saat itu, lintasn komet di bagian dalam Tata Surya, seberapa dekat jarak dengan bumi serta titik pandang pengamatan.