PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas bergerak stabil sepanjang perdagangan Selasa kemarin. Pada Penutupan perdagangan (Rabu pagi waktu Jakarta), harga emas hanya turun tipis. Pelaku pasar memilih untuk menunggu hasil rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip Reuters, Rabu (15/3/2017), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen ke level US$ 1.201,54 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka hanya turun 0,04 persen ke level US$ 1.202,60 per ounce.
Sebenarnya, terdapat dua sentimen besar yang mempengaruhi harga emas. Sentimen pertama adalah rencana kenaikan suku bunga the Fed yang diperkirakan akan mendorong penguatan nilai tukar dolar AS sehingga menekan harga emas.
Sentimen kedua adalah adanya risiko geopolitik di Eropa. Risiko tersebut membuat beberapa pelaku pasar lebih memilih untuk menyimpan dananya di instrumen safe haven yang salah satunya adalah emas.
Namun pada perdagangan Selasa kemarin sebagian besar pelaku pasar lebih memilh untuk menunggu hasil keputusan the Fed. Bank Sentral AS mengadakan pertemuan selama dua hari yaitu pada 14 dan 15 Maret untuk menentukan penyesuaian suku bunga.
"Biasanya, jika pelaku pasar sudah mendapat kepastian misalnya terjadi kenaikan suku bunga the Fed, penguatan dolar AS justru mereda dan kemudian harga emas akan lebih stabil," jelas analis State Street Global Advisors, George Stanley.
Namun di luar itu, Stanley melanjutkan, ada sentimen yang mampu membuat pelaku pasar berlomba-lomba untuk mengoleksi emas yaitu mengenai ketidakpastian di Eropa. Beberapa negara di Eropa memang akan mengadakan pemilihan umum dan membuat ketegangan politik.
Sumber
liputan6.com
best
profit , best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas melemah terimbas potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Pemilu di Eropa yang menciptakan ketidakpastian politik dunia ikut mempengaruhi harga logam mulia ini.
Melansir laman Reuters, Selasa (14/3/2017), harga emas di pasar spot turun 0,01 persen menjadi US$ 1.204,30 per ounce. Pada jumat pekan lalu, harga emas di posisi US$ 1.194,55 per ounce, level terendah sejak Januari 31.
Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen menjadi US$ 1.203,0 per ounce. Investor terus mencermati Pemilu di Belanda yang akan berlangsung Rabu. Tampaknya peluang partai Eurosceptic untuk berkuasa di Belanda
dipandang kecil.
Rabu juga merupakan hari kedua berlangsungnya pertemuan Federal Reserve AS. Bank Sentral ini diprediksi akan memutuskan menaikkan suku bunganya sebagai hasil pertemuan selama dua hari tersebut.
Keputusan tersebut bisa mendongkrak mata uang AS, dan membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal, salah satunya emas.
"Kenaikan tingkat suku bunga Fed kami kira akan cukup banyak, kami
melihat akan terjadi dua kenaikan pada tahun ini. Kenaikan tarif yang lebih tinggi akan cenderung menekan harga emas," kata Analis Ekonomi Oxford Daniel Smith.
Sementara harga perak turun 0,6 persen menjadi US$ 16,92 per ounce. Harga platinum kehilangan 0,5 persen menjadi US$ 937,25 per ounce dan paladium naik 0,95 persen menjadi US$ 750,75 per ounce.
Sumber
liputan6.com
best
profit , best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas terus terpuruk seiring langkah investor yang mengantisipasi keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.
Harga emas sempat jatuh dari level support US$ 1.200 per ounce pada akhir pekan sebelum nyaris naik 0,1 persen. Analis memprediksi fluktuasi harga akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Perkiraannya, harga logam kuning ini akan berkisar antara US$ 1.100 dan US$ 1.300 per ounce.
Nevine Pollini dari UBP, seperti mengutip Gulfnews.com, Senin (13/3/2017) mengatakan ada beberapa faktor yang membebani kinerja emas, salah satunya rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve AS. Faktor lain kekhawatiran seputar Brexit dan ketakutan tentang hasil Pemilu di Perancis, Jerman dan Belanda.
"Kami percaya bahwa pembatasan masalah geopolitik yang serius akan membuat harga emas dalam rentang-terikat untuk beberapa bulan ke depan, berkisar antara US$ 1.100 dan US$ 1.300. Ekonomi AS yang menguat dan kebijakan pengetatan moneter the Fed akan tetap jadi pendorong utama harga emas pada 2017," jelas dia.
Pada Jumat pekan lalu, harga emas untuk pengiriman April melemah US$ 1,8 atau dua persen ke level US$ 1.201,40 per ounce. Level itu terendah 30 Januari.
Secara mingguan, harga emas telah melemah dua persen. Sedangkan harga perak merosot 11,3 sen atau 0,7 persen ke level US$ 16.923 per ounce. Secara mingguan, harga perak sudah merosot 4,6 persen.
“Bagaimana juga saat ini perhatian menuju ke rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Maret. Namun data ekonomi tidak begitu kuat untuk meyakinkan pasar kalau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017,” ujar Rob Haworth, Analis Senior US Bank Wealth Management.
Dengan rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS sebanyak tiga kali tersebut dapat menekan harga emas.
Sumber
liputan6.com
best
profit , best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas melemah menjelang akhir pekan ini. Hal itu didorong kenaikan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) sehingga menaikkan kemungkinan bank sentral AS atau the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan 14-15 Maret 2017.
Meski demikian, harga emas masih berada di atas US$ 1.200 per ounce di tengah data ekonomi AS yang menguat.
“Jika suku bunga bank sentral AS naik, harga emas dapat reli dengan inflasi kembali menjadi fokus,” ujar Peter Spina, Chief Executive Officer (CEO) GoldSeek.com, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (11/3/2017).
Harga emas untuk pengiriman April melemah US$ 1,8 atau dua persen ke level US$ 1.201,40 per ounce. Level itu terendah 30 Januari. Secara mingguan, harga emas telah melemah dua persen. Sedangkan harga perak merosot 11,3 sen atau 0,7 persen ke level US$ 16.923 per ounce. Secara mingguan, harga perak sudah merosot 4,6 persen.
Data tenaga kerja AS bertambah 235 ribu pada Februari menjadi sentiment untuk harga emas. Dengan penambahan tenaga kerja itu memberikan spekulasi bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 14-15 Maret 2017.
“Bagaimana juga saat ini perhatian menuju ke rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Maret. Namun data ekonomi tidak begitu kuat untuk meyakinkan pasar kalau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017,” ujar Rob Haworth, Analis Senior US Bank Wealth Management.
Dengan rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS sebanyak tiga kali tersebut dapat menekan harga emas. Di pasar uang, indeks dolar AS cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang termasuk euro. Penguatan euro usai pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi mengindikasikan pihaknya tidak khawatir dengan deflasi yang terjadi di zona euro.
Sumber
liputan6.com
best
profit , best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harge emas untuk kontrak turun untuk kedelapan kalinya secara berturut-turut pada perdagangan Kamis.
Penurunan harga emas dipicu langkah bank sentral Eropa atau European Central Bank yang dinilai kurang perhatian pada deflasi dan juga investor yang harap-harap cemas menunggu rencana kenaikan suku bunga pada pekan depan.
Terakhir kali harga emas melemah 8 kali beruturt-turut adalah pada Mei 2016. Bahkan harga emas menurun di tengah kenaikan dolar yang sedang jeda, biasanya emas akan menguat saat dolar melemah.
Melansir marketwatch, emas untuk pengiriman April di bursa Cokex turun US$ 6,2 atau 0,5 persen ke level US$ 1.203,2 per ounce, terendah sejak 30 Januari. Sementara dolar tergelincir 0,2 persen terhadap kebanyakan mata uang lain.
Investor kini tengah menunggu pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve pekan depan yang rencananya akan menaikkan suku bunga acuan.
Sumber
liputan6.com
best
profit , best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas melanjutkan penurunan ke level terendah sejak awal Februari. Hal itu didorong kenaikan penciptaan lapangan di sektor swasta pada Februari sehingga tekan harga emas.
Laporan data tenaga kerja itu mendorong harapan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada pekan depan. Harga emas untuk pengiriman April melemah US$ 6,7 atau 0,6 persen ke level US$ 1.209,40 per ounce. Harga perak susut 23,8 sen atau 1,4 persen ke level US$ 17.298 per ounce.
ADP melaporkan data tenaga kerja AS di sektor swasta bertambah 298 ribu pada Februari 2017. Angka ini terbesar sejak April 2014.
"Ini sentimen hangat. Namun biaya unit tenaga kerja dan produktivitas bervariasi. Jangan lupa kalau masih ada data tenaga kerja sektor non pertanian pada Jumat ini dan pertemuan bank sentral Eropa," ujar Bill Baruch, Kepala Riset iiTrader, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (9/3/2017).
Ia menuturkan, harga emas akan naik jika data tenaga kerja non sektor pertanian meleset. Namun, pelaku pasar diimbau tetap hati-hati usai pertemuan the Federal Reserve pada pekan depan.
Indeks dolar AS menguat juga menekan harga emas. Dolar AS menguat membebani harga emas lantaran lebih mahal bagi pelaku pasar yang menggunakan mata uang non dolar AS.
Selain itu, Analis Senior Kitco.com Jim Wyckoff menilai, penurunan harga minyak capai 5 persen juga beri sentimen negatif ke harga emas.
Sumber
liputan6.com
best
profit , best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas hanya bergeser sedikit pada perdagangan Selasa setelah pada perdagangan Jumat kemarin sempat tertekan cukup dalam. Pelaku pasar sedang menunggu keluarnya data-data ekonomi AS yang akan menjadi patokan rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed).
Mengutip Reuters, Rabu (8/3/2017), harga emas di pasar spot sebagian besar tidak berubah atau tetap di US$ 1.225,21 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka juga bergerak mendatar di US$ 1.225,50.
Data tenaga kerja AS termasuk juga non-farm payrolls akan keluar pada Jumat pekan ini. Berdasarkan jajak pendapat Reuters, jumlah tenaga kerja di AS akan meningkat 190 ribu. Data tersebut akan menjadi acuan bagi investor untuk melihat apakah the Fed akan memutuskan kenaikan suku bunga pada rapat yang akan berlangsung pada pekan depan.
Saat ini, menunggu keluarnya data tersebut, harga emas tak banyak bergerak. Namun pada perdagangan Senin kemarin, harga emas sedikit terkerek.
"Kami memiliki kesempatan dalam gelombang harga pada pekan ini sebelum ada keputusan yang jelas dari the Fed pada pekan depan," jelas Pendiri dan CEO Sun Global Investments, Mihir Kapadia.
Harga emas sempat menyentuh level terendah pada 15 Februari lalu setelah Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen menyatakan bahwa kemungkinan besar the Fed akan menaikkan suku bunga pada Maret ini.
Kenaikan tersebut jika data tenaga kerja menunjukkan perbaikan jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. The Fed akan mengadakan pertemuan pada 14 san 15 Maret mendatang.
"Saya rasa gerak harga emas pada pekan ini akan mendatar karena para pedagang lebih memilih untuk menunggu kepastian," jelas general manager ABC Bullion, Nicholas Frappell.
Sumber
liputan6.com
best
profit , best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut tertekan komentar Gubernur Federal Reserve Janet Yellen yang memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga terjadi bulan ini.
Melansir laman Reuters, Selasa (7/3/2017), harga emas di pasar Spot turun 0,6 persen menjadi US$ 1.226,61 per ounce, setelah meluncur turun ke posisi US$ 1.222,51 yang merupakan posisi terendah sejak 15 Februari.
Sementara harga emas berjangka AS susut 0,08 persen menjadi US$ 1.225,50 per ounce.
Yellen mengatakan pekan lalu bahwa Fed siap untuk menaikkan patokan suku bunga AS dengan mengacu pada penambahan lapangan kerja dan data inflasi yang naik.
Komentar ini dilihat sebagai tanda The Fed akan memutuskan tentang kenaikan suku bunga pada pertemuan yang berlangsung pada 14-15 Maret.
"Ekonomi kami sekarang mengharapkan tiga kenaikan suku bunga pada tahun 2017 dan dua pada 2018, " menurut catatan Standard Chartered.
Kenaikan suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan mata uang AS dan membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Komentar Fed telah menjadi semakin hawkish," kata Analis Societe Generale Robin Bhar.
Memang, berdasarkan laporan pekerjaan bulanan termasuk non-farm payrolls, terlihat naik 190 ribu. Namun, pedagang mengatakan bahwa ketegangan geopolitik yang dibuat Korea Utara dengan menembakkan empat rudal balistik ke laut lepas pantai laut Jepang akan mendukung bullion.
"Pemilu Eropa juga merupakan sumber ketidakpastian, emas akan mendapatkan dukungan dari itu," kata salah seorang pedagang.
Pasar juga akan menunggu keputusan kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa.
Sumber
liputan6.com
best
profit , best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada Maret 2017 membayangi harga emas pada pekan ini.
Pada pekan lalu, harga emas cenderung tertekan, bahkan catatkan tekanan terbesar dalam empat bulan. Harga emas untuk pengiriman April berada di kisaran US$ 1.226,5 per ounce, atau melemah 2,5 persen pada pekan lalu.
Harga perak juga turun hampir 3 persen menjadi US$ 17.697 per ounce. Tekanan harga logam terjadi lantaran spekulasi kenaikan suku bunga the Fed.
Pernyataan sejumlah pejabat bank sentral AS antara lain presiden the Fed New York dan wakil the Federal Open Market Committee William Dudley menunjukkan harapan kenaikan suku bunga pada Maret. Dalam pidato pimpinan bank sentral AS Janet Yellen di The Executive’s Club of Chicago mengindikasikan kenaikan suku bunga.
"Memang pada pertemuan kami akhir bulan ini, the committee (FOMC) akan mengevaluasi apakah pekerjaan dan inflasi terus berkembang sesuai dengan harapan kami," ujar dia.
Saat ini potensi kenaikan suku bunga mencapai 82 persen. Potensi kenaikan suku bunga bank sentral AS tersebut bukan pertanda baik untuk emas.
Analis Commerzbank Eugen Weinberg menuturkan, meski ada potensi kenaikan suku bunga tetapi tetap optimistis terhadap harga emas. Namun, dia mengakui tidak mengabaikan tren jangka pendek ini.
"Harga emas cenderung lemah jelang kenaikan suku bunga the Fed tetapi hanya jangka pendek. Saya bisa melihat harga emas bisa di bawah US$ 1.200 dalam waktu dekat," ujar dia.
Analis DailyFX Christopher Vecchio menuturkan, harga emas cenderung volatile dalam waktu dekat. Namun, harga emas dapat menguat dalam jangka panjang. "Setelah pertemuan bank sentral AS pada 15 Maret, saya pikir kami bisa melihat reli harga emas lagi," kata dia.
Selain spekulasi kenaikan suku bunga the Federal Reserve pada Maret, sejumlah analis menuturkan, data ekonomi pada pekan ini juga pengaruhi pasar antara lain data tenaga kerja non pertanian pada Februari.
Sumber
liputan6.com
best
profit , best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas anjlok pada Jumat (Sabtu pagi WIB) merespons pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) Janet Yellen yang meyakinkan pasar bahwa kenaikan suku bunga AS bakal dilakukan pada bulan ini.
Dilansir dari CNBC, Sabtu (4/3/2017), harga spot emas turun 0,82 persen menjadi US$ 1.224,65 per ounce. Sementara harga emas berjangka untuk pengiriman April turun US$ 6,4 persen menjadi US$ 1.226,5 per ounce.
Penurunan ini menempatkan harga emas berjangka pada level terendah sejak 15 Februari. Suku bunga AS tinggi berdampak negatif untuk komoditas emas dan positif untuk dolar AS.
Suku bunga yang naik akan mengurangi permintaan emas yang tidak menawarkan imbal hasil. Selain itu juga akan menaikkan nilai tukar dolar yang membuat komoditas ini akan kurang menarik bagi mereka yang membeli dengan mata uang lain.
Komentar dari Yellen membuat pasar percaya bahwa the Fed bakal menaikan suku bunga acuan saat pertemuan komite perumusan kebijakan mereka, 14-15 Maret 2017.
Harga spot perak naik 0,91 persen menjadi US$ 17,92, setelah jatuh 3,5 persen pada Kamis, penurunan satu hari terbesar dalam 11 minggu.
Harga palladium naik 0,03 persen menjadi US$ 767,47. Sedangkan harga platinum naik 0,86 persen menjadi US$ 993,75.
Sumber
liputan6.com
best
profit , best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures