ECB telah memberikan stimulus yang luar biasa baru-baru ini yang memotong suku bunga ke wilayah negatif dan mendorong biaya kredit ke posisi terendah sepanjang masa.
Melansir laman Reuters, Jumat (21/10/2016), harga emas di pasar Spot turun 0,2 persen menjadi US$ 1.266,4 per ounce, setelah sempat mencapai posisi tertinggi dalam dua minggu di US$ 1.273,82 per ounce.
Sementara harga emas berjangka AS untuk Desember menetap 0,2 persen menjadi US$ 1.267,50 per ounce.
Pembelian emas membaik pada saat rilis ECB, kata analis Mitsubishi Jonathan Butler. "ECB akan terus memiliki kebijakan yang sangat akomodatif setidaknya sampai Desember," ujar dia.
Memang, tarif yang rendah cenderung mendukung harga emas, meskipun sering diimbangi dengan melemahnya euro. Euro jatuh ke level terendah dalam empat bulan terhadap dolar pada hari ini.
Indeks dolar naik ke posisi tertinggi dalam tujuh bulan terhadap sekeranjang mata uang, memperpanjang keuntungan setelah penjualan AS dilaporkan lebih kuat dari perkiraan.
"Penjualan naik menjadi 5,47 juta selama satu bulan, itu 3,2 persen lebih tinggi dari bulan lalu dan berbeda dengan prediksi," kata Direktur dan Ekonom Senior CIBC Capital Markets, Royce Mendes di Toronto.
Kini pedagang secara seksama memperhatikan laporan data ekonomi di AS, sebagai petunjuk tentang waktu Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga, di mana sejumlah pejabat The Fed mengatakan kemungkinan berlangsung pada Desember.
Pasar juga mengamati hasil akhir debat presiden, yang dinilai tidak membaik dan yang berpotensi membebani pada emas.
Sementara itu, pembelian emas di India kemungkinan turun dalam sembilan bulan pada Oktober, menurut para pejabat industri di negara ini.
Sementara ekspor emas Swiss ke China mencapai tertinggi sejak
Januari bulan lalu, menurut data bea cukai Swiss.
Sumber
liputan6.com