Tidak salah kalau orang bilang bahwa proses pembentukan dream team harus dilakukan dari awal untuk benar-benar menyeleksi secara ketat siapa saja yang berhak masuk menjadi anggota team. Proses seleksi ketat akan menghasilkan orang-orang pilihan dengan kemampuan tinggi.
Orang-orang pilihan dengan kemampuan tinggi selalu punya motivasi kuat untuk bekerja tanpa banyak perintah. Mereka tidak perlu diberi pengarahan panjang lebar cukup sedikit penjelasan pasti jalan aktivitasnya. Walau terkadang mereka susah diatur, tetapi itu semua bisa diatasi bila pemimpinnya mampu melakukan pendekatan komunikasi personal yang baik, memberikan dukungan penuh dan selalu terlebih dahulu memberikan keteladanan.
Berarti kunci kedua ada di pemimpin karena pemimpin hebat adalah pemimpin yang bisa membuat semua anggota team dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Coba saja lihat team-team sepakbola dunia. Mereka begitu gencar berburu pemain-pemain top. Para pemain top itu begitu asyiknya melakukan kerjasama lapangan saat pertandingan. Semua terjadi karena mereka punya coach yang juga hebat dalam pengaturan strategi dan pendekatan personal.
Namun, hari ini ini kita tunda dulu faktor orang dan pemimpin karena saya yakin pasti ada satu metode efektif hasil riset dan observasi perihal apa syarat agar kita punya team yang kuat dalam melakukan eksekusi dan meraih hasil sesuai target. Keyakinan ini didasari oleh fakta bahwa selama ini kita lemah dalam melakukan eksekusi kerja meskipun proses seleksi sudah dilakukan dan orang-orang terbaik telah didapatkan.
Metode itu benar ada dan telah dipraktekkan oleh para pemimpin perusahaan dunia. Adalah Garry L Nielsen dan teman-temannya di Booz Allen Hamilton, suatu perusahaan konsultan manajemen dunia, yang telah melakukan riset dan memberikan keharusan adanya 4 komponen berikut agar Anda punya team yang kuat dalam melakukan eksekusi kerja. Keempat komponen itu adalah sebagai berikut:
1. Decision Right
Setiap orang di dalam team Anda harus benar-benar tahu peran, tindakan dan akibat yang bisa terjadi pada keseluruhan team. Setiap anggota dalam team Anda harus tahu tanggung jawab dan keputusan yang bisa mereka tentukan sendiri sesuai porsinya masing-masing. Kejelasan ini akan membuat setiap anggota menjadi sadar apa yang akan terjadi bila mereka tidak bisa memberikan kinerja terbaik. Kejelasan ini akan menghilangkan keraguan dalam pengambilan keputusan. Kejelasan ini akan memudahkan evaluasi dan koordinasi kerja.
2. Information
Keterbukaan, kemudahan dan ketersediaan informasi tepat waktu harus ada. Hal ini akan memudahkan peran setiap anggota dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Aliran informasi yang baik akan memudahkan proses pengambilan keputusan. Evaluasi untuk melihat apakah semua masih pada jalur pencapaian target atau sudah jauh menyimpang dari rencana sebelumnya juga akan dapat dilakukan bila semua informasi dapat diketahui. Banyak kasus terjadi mengapa eksekusi kerja menjadi mandek karena aliran informasi tidak seluruhnya diketahui oleh para anggota team. Oleh karena itu Anda harus mendesain sistem informasi yang bisa diakses dengan cepat oleh para anggota team Anda.
3. Motivator
Setelah jelas peran keputusan dan aliran informasi maka tugas Anda selanjutnya adalah mendesain komponen motivator penyemangat kerja. Komponen ini harus dirancang dengan efektif. Penghargaan dan sanksi kerja harus dilakukan dengan objektif dan selalu kaitkanlah dengan hasil kinerja. Namun, jangan terlalu terpaku pada penghargaan uang saja karena intrinsik reward pun harus Anda perhatikan. Apa itu intrinsik reward dan pentingnya bagi motivasi kerja pernah kita bahas dalam tulisan lalu bila Anda berminat bisa membacanya lagi
4. Structures
Terakhir, stuktur komando harus jelas. Siapa lapor kesiapa, siapa bertanggung jawab ke siapa dan siapa yang menilai siapa. Hindari sebisa mungkin struktur konsultatif tanpa jelas otoritas dan wewenang dalam keputusan operasi. Keterlambatan sering kali terjadi dari fungsi-fungsi itu karena mereka terkadang hanya memberi nasehat tanpa mau bertanggung jawab.
Itulah komponen kunci kekuatan eksekusi team yang tidak semua orang tahu. Anda harus memperhatikan keempat komponen tersebut bila ingin mewujudkan semua rencana kerja menjadi hasil akhir yang diinginkan.
Keempat komponen tersebut diatas bisa diimplementasikan di dunia kerja dengan beberapa taktik misalkan dengan membentuk gugus tugas lintas fungsi, membentuk center of excellent, membentuk koordinator kerja, memberikan otoritas khusus dan masih banyak lagi cara lainnnya.
Pelaksanaan komponen decision right dan komponen structures sebenarnya bisa kita lihat di dunia militer. Mereka jelas dalam struktur dan rantai komando tinggal Anda terapkan sesuai kondisi kerja masing-masing saja.
Nah, bila semua sudah didesain dengan baik. Barulah kita bicara lagi masalah orang dan dukungan top manajemen. Bimbingan, pengarahan, monitoring dan umpan balik harus ada untuk setiap anggota team. Sistem bagaimanapun baik tidak akan jalan kalau orang yang mengoperasikannya bukanlah orang yang tepat. Dan orang bagaimanapun baik tidak akan mau bekerja kalau tidak ada keteladanan serta dukungan dari top manajemen.
Masih penasaran apakah benar 4 komponen diatas terbukti menjadi kunci utama dalam membentuk dream team? Apakah ada contoh perubahan signifikan from zero to hero? Silahkan Anda membaca juga tulisan lalu perihal strategi Carlos Ghosn di Nissan bila ingin tahu bagaimana implementasinya dilakukan.
Demikian teman dan sahabat sekalian. Silahkan bila ingin memberikan komentar dan membagikan kepada yang lain.