PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Harga emas tembus di atas USD 1.830 per troy ons
pekan lalu. Analis memprediksi minggu ini akan menjadi penentuan apakah harga
emas akan melonjak tinggi lagi atau tidak. Hal itu tergantung dengan pengaruh
kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Ahli strategi pasar senior RJO Futures Frank Cholly mengatakan kepada
Kitco News, harga emas pada minggu ini menjadi pertanyaan, apakah akan naik
dikisaran USD 1.900 atau malah turun atau tetap dikisaran USD 1.830 sama seperti
minggu lalu.
"Kami memiliki dasar emas. Pertanyaannya adalah, apakah kita akan
turun dan tetap menyamping atau naik menuju USD 1.900. Logam mulia membutuhkan
penutupan lagi di atas USD 1.830. Sangat penting untuk mempertahankan level itu
sebelum bergerak di atas USD 1.850,” kata Cholly, dikutip dari Kitco News,
Minggu (23/1/2022).
Sementara itu, Analis pakar logam mulia Gainesville Coins Everett
Millman, menyebut pasar emas telah bergerak sideways atau tetap selama beberapa
bulan. Menurutnya, memasuki minggu lalu, sentimen di pasar emas sangat negatif.
“Banyak bank besar yang memproyeksikan harga emas akan turun. Ini
akhirnya menguntungkan emas karena sentimen negatif membuat kami berbalik
arah," kata Millman.
Selain itu, kenaikan harga minyak dan permintaan ritel yang kuat telah
berkontribusi pada tingkat harga emas yang lebih tinggi.
"Minyak yang lebih tinggi membuat lebih mahal untuk mengeluarkan
emas dari tanah. Kita bisa melihat kendala dalam pasokan emas yang ditambang.
Ditambah lagi, permintaan emas yang sebenarnya masih kuat. Mint AS melihat
penjualan emas tertinggi dalam 12 tahun, sedangkan Perth Mint mencapai level
tertinggi dalam 10 tahun. Rata-rata investor ritel masih membeli emas dengan
laju tercepat dalam sepuluh tahun,” tambah Millman.
Semua mata tertuju pada bagaimana pasar akan bereaksi terhadap
pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve, yang dijadwalkan pada hari Rabu.
Cholly memperkirakan untuk melihat aksi jual yang lebih curam di ekuitas AS
karena bank sentral mempertahankan tingkat hawkish yang sama.
"Kita bisa melalui koreksi yang lebih berarti di ekuitas. Kita
akan memiliki lebih banyak bukti tentang arah Fed. Dan pasar saham suka membuat
ulah untuk mendapatkan perhatian The Fed. Minggu depan (Minggu ini), kekuatan
emas akan bergantung pada ekuitas yang bergerak lebih rendah dan realokasi.
uang menjadi logam mulia. Perak bahkan bisa menjadi pemimpin saat kita bergerak
maju,” jelas Cholly.
Bisa Tembus USD 1.900
Aksi jual terjadi dan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi China
membuat harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.153,60 per ounce.
Jika emas menembus di atas USD 1.850, itu membuka kesempatan harga
emas ke depan bisa mencapai USD 1.870-1.880 hingga USD 1.900.
The Fed Jadi Penentu
Pertemuan The Fed, yang akan dilanjutkan dengan konferensi pers Ketua
bank sentral Jerome Powell, adalah peristiwa makro terbesar minggu ini.
Analis mengharapkan untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk hawkish
dalam hal kenaikan suku bunga pertama di bulan Maret dan kejelasan lebih lanjut
seputar potensi limpasan neraca. Saat ini, pasar memperkirakan empat kenaikan
suku bunga pada tahun 2022.
Sebagai informasi, istilah hawkish biasa muncul sebagai respon untuk
menggambarkan kebijakan moneter yang cenderung kontraktif seperti menaikkan suku
bunga atau mengurangi neraca bank sentral
"Dengan gelombang Omicron yang sekarang melewati puncaknya secara
nasional, tidak banyak yang bisa menahan The Fed, terutama jika minggu depan
(minggu ini) membawa berita tentang percepatan lebih lanjut dalam pertumbuhan
upah," kata kepala ekonom Capital Economics Amerika Utara Paul Ashworth.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar