Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni melonjak $24,10, atau 1,9% dan menetap di level $1.290,50 AS per troy ons.
Sepanjang minggu lalu, COMEX mencatat, emas berjangka naik 4,92%, sedangkan untuk April naik 4,44%. Emas berjangka naik lebih tinggi untuk lima hari perdagangan pekan lalu, dan menetapkan di level harga tertinggi pada Jumat sejak 27 Januari 2015, ketika emas menetap di posisi $1.291,70 per troy ons.
Para analis mengatakan bahwa emas mendapat dukungan yang luas, karena indeks dolar AS turun 0,7 persen menjadi 93,10. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.
Saham-saham AS dibuka melemah pada Jumat, dan saham utama Eropa juga menetap lebih rendah, meningkatkan selera investasi untuk emas, menurut para analis. Selain itu, data yang lebih buruk dari perkiraan pada Jumat juga membantu emas berjangka memperpanjang keuntungannya. Pengeluaran konsumsi pribadi di AS meningkat 12,8 miliar dolar AS atau 0,1 persen pada Maret, gagal memenuhi perkiraan pasar, Departemen Perdagangan melaporkan Jumat.
Namun, emas dicegah dari kenaikan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pendapatan pribadi lebih baik dari yang diharapkan, meskipun pengeluaran lebih lemah dari perkiraan. Para analis percaya bahwa hal itu adalah tanda ekonomi AS masih berjuang untuk pulih, dan indikasi lain bahwa Bank Sentral AS (the Federal Reserve/the Fed) akan berhati-hati dan sabar dalam menaikkan suku bunganya.
Pasar masih mencerna berita dari pengumuman Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (27/4) yang menunjukkan bahwa the Fed akan bersabar dalam menaikkan suku bunganya. Perak untuk pengiriman Juli menambahkan 23,1 sen, atau 1,31%, dan ditutup pada level $17,819 AS per ounce.