PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Harga emas dunia hari ini menguat usai Dolar AS melemah ke
level terendah satu bulan dalam 2 sesi berturut-turut. Melemahnya dolar membuat
emas batangan yang dihargakan dengan greenback menjadi lebih murah bagi pembeli
luar negeri.
Melansir laman CNBC, Rabu (25/5/2022), harga emas di pasar spot naik
0,7 persen menjadi USD 1.866,39 per ounce. Emas berjangka AS menguat hampir 1
persen menjadi USD 1.865,3, atau ke level tertinggi sejak 9 Mei ketika emas
diperdagangkan setinggi USD 1.885,6. Dolar, aset safe-haven pesaing emas, terus
melemah di tengah turunnya imbal hasil treasury dari puncaknya, dipicu
pelonggaran agresif oleh Federal Reserve yang sudah diperhitungkan.
"Dolar yang lebih lemah telah membantu emas menembus kembali di
atas rata-rata 200 hari ... dan kami belum yakin greenback telah melihat titik
terendah," kata Analis Pasar Senior City Index Matt Simpson. Presiden Bank
Federal Reserve Kansas City Esther George mengatakan mengharapkan Bank Sentral
AS untuk menaikkan suku bunga target menjadi sekitar 2 persen pada Agustus,
dengan tindakan lebih lanjut tergantung pada bagaimana penawaran dan permintaan
mempengaruhi inflasi.
Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, dilihat sebagai
penyimpan nilai yang aman selama masa krisis ekonomi, cenderung menjadi kurang
menarik bagi investor ketika suku bunga AS dinaikkan. SPDR Gold Trust, ETF emas
terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,44 persen menjadi 1.068,07
ton pada Senin dari 1.063,43 ton pekan lalu.
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan jika dia
melihat suku bunga deposito ECB pada nol atau "sedikit di atas" pada
akhir September, menyiratkan peningkatan setidaknya 50 basis poin dari level
saat ini.
Harga Emas Kemarin
Harga emas melonjak pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi
waktu Jakarta) karena pelemahan dolar AS. Namun memang, kenaikan harga emas
tidak terlalu tinggi karena dibatasi kenaikan imbal hasi surat utang AS. Mengutip
CNBC, Selasa (24/5/2022), harga emas di pasar Spot naik 0,36 persen menjadi USD
1.852,4 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,52 persen menjadi
USD 1.851,7 per ounce.
"Kita masih belum mengetahui apakah harga emas telah melewati
badai dalam jangka menengah, atau hanya reli kecil menanggapi kemunduran
berkelanjutan dolar AS," kata analis senior OANDA Jeffrey Halley. Indeks
dolar AS memulai pekan inidengan lesu, menyusul kerugian mingguan pertama dalam
hampir dua bulan yang dicetak pada pekan kemarin. Hal ini terjadi karena
investor sudah menghentikan atau tidak ingin terlalu banyak bertaruh pada dolar
AS.
Selain itu, investor juga berharap pelonggaran penguncian di China
dapat membantu pertumbuhan global. Dolar AS yang lebih lemah membuat emas
batangan lebih menarik bagi pembeli luar negeri.
"Sebelum berbalik bullish secara struktural, saya perlu melihat
emas mempertahankan kenaikannya baru-baru ini dalam menghadapi penguatan dolar
AS, dan bukan pelemahan dolar AS," kata Halley. Di luar itu, patokan imbal
hasil surat utang AS berjangka waktu 10 tahun menguat setelah penurunan
beruntun tiga sesi, membatasi permintaan untuk emas.
Presiden Bank Sentral AS St. Louis James Bullard menegaskan kembali
pandangannya minggu lalu bahwa bank sentral AS harus menaikkan suku bunga menjadi
3,5 persen tahun ini untuk mengendalikan inflasi tinggi lebih cepat. Emas,
dilihat sebagai instrumen lindung nilai yang aman selama masa krisis ekonomi,
cenderung menjadi kurang menarik bagi investor ketika suku bunga AS dinaikkan.
Hal ini karena emas tidak menghasilkan bunga.
Prediksi Harga Emas Pekan Ini
Harga emas ditutup dengan melonjak pada pekan lalu. Kenaikan harga
emas ditopang permintaan akan safe-haven di tengah kekhawatiran atas inflasi
dan pertumbuhan ekonomi. Harga emas berjangka Comex Juni terakhir
diperdagangkan pada USD 1.841,40, naik 1,8 persen pada minggu lalu. Memasuki
minggu ini, aksi jual tajam di ruang ekuitas mungkin belum berakhir karena
S&P 500 sekarang 20 persen dibawah tertinggi sepanjang masa pada Januari.
"Selama beberapa minggu terakhir, kami melihat pasar saham
menjual dan emas mengikutinya. Tapi kemudian kami mendapatkan puncak jangka
pendek dalam imbal hasil Treasury, yang membuka pintu bagi emas untuk
berperilaku sebagai tempat yang aman," kata senior OANDA analis pasar
Edward Moya, dikutip dari Kitco.com, Minggu (21/5/2022).
Menurut Moya, pasar saham A.S. masih dalam risiko. Kita bisa melihat
satu penurunan besar terakhir, dan mungkin safe-haven emas diuji sekali lagi.
Pasar khawatir apakah inflasi dan pertumbuhan dapat bereaksi cukup cepat
terhadap kenaikan suku bunga Fed, kata kepala ekonom CIBC World Markets Avery
Shenfeld. Jika bukan itu masalahnya, The Fed akan dipaksa untuk meningkatkan
jadwal pengetatan yang sudah agresif, catat Shenfeld. Itulah pukulan satu-dua
yang sekarang dicemaskan oleh pasar ekuitas: tingkat yang lebih tinggi yang
menurunkan kelipatan ekuitas, ditambah dengan resesi yang menghancurkan
pendapatan.
“Jika, sebaliknya, dosis obat The Fed yang lebih kecil, dan penolakan
konsumen terhadap harga yang lebih tinggi, membawa pendinginan sebelumnya, risiko
resesi akan berkurang secara signifikan," katanya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG