PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit – Harga emas melonjak pada penutupan perdagangan Senin (Selasa
pagi waktu Jakarta) karena pelemahan dolar AS. Namun memang, kenaikan harga
emas tidak terlalu tinggi karena dibatasi kenaikan imbal hasi surat utang AS.
Mengutip CNBC, Selasa (24/5/2022), harga emas di pasar Spot naik 0,36
persen menjadi USD 1.852,4 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS naik
0,52 persen menjadi USD 1.851,7 per ounce.
"Kita masih belum mengetahui apakah harga emas telah melewati
badai dalam jangka menengah, atau hanya reli kecil menanggapi kemunduran
berkelanjutan dolar AS," kata analis senior OANDA Jeffrey Halley.
Indeks dolar AS memulai pekan inidengan lesu, menyusul kerugian
mingguan pertama dalam hampir dua bulan yang dicetak pada pekan kemarin. Hal
ini terjadi karena investor sudah menghentikan atau tidak ingin terlalu banyak
bertaruh pada dolar AS.
Selain itu, investor juga berharap pelonggaran penguncian di China
dapat membantu pertumbuhan global.
Dolar AS yang lebih lemah membuat emas batangan lebih menarik bagi
pembeli luar negeri.
"Sebelum berbalik bullish secara struktural, saya perlu melihat
emas mempertahankan kenaikannya baru-baru ini dalam menghadapi penguatan dolar
AS, dan bukan pelemahan dolar AS," kata Halley.
Di luar itu, patokan imbal hasil surat utang AS berjangka waktu 10 tahun
menguat setelah penurunan beruntun tiga sesi, membatasi permintaan untuk emas.
Presiden Bank Sentral AS St. Louis James Bullard menegaskan kembali
pandangannya minggu lalu bahwa bank sentral AS harus menaikkan suku bunga
menjadi 3,5 persen tahun ini untuk mengendalikan inflasi tinggi lebih cepat.
Emas, dilihat sebagai instrumen lindung nilai yang aman selama masa
krisis ekonomi, cenderung menjadi kurang menarik bagi investor ketika suku
bunga AS dinaikkan. Hal ini karena emas tidak menghasilkan bunga.
Prediksi Harga Emas Pekan Ini
Harga emas ditutup dengan melonjak pada pekan lalu. Kenaikan harga
emas ditopang permintaan akan safe-haven di tengah kekhawatiran atas inflasi
dan pertumbuhan ekonomi.
Harga emas berjangka Comex Juni terakhir diperdagangkan pada USD
1.841,40, naik 1,8 persen pada minggu lalu.
Memasuki minggu ini, aksi jual tajam di ruang ekuitas mungkin belum
berakhir karena S&P 500 sekarang 20 persen dibawah tertinggi sepanjang masa
pada Januari.
"Selama beberapa minggu terakhir, kami melihat pasar saham
menjual dan emas mengikutinya. Tapi kemudian kami mendapatkan puncak jangka
pendek dalam imbal hasil Treasury, yang membuka pintu bagi emas untuk
berperilaku sebagai tempat yang aman," kata senior OANDA analis pasar
Edward Moya, dikutip dari Kitco.com, Minggu (21/5/2022).
Menurut Moya, pasar saham A.S. masih dalam risiko. Kita bisa melihat
satu penurunan besar terakhir, dan mungkin safe-haven emas diuji sekali lagi.
Pasar khawatir apakah inflasi dan pertumbuhan dapat bereaksi cukup cepat
terhadap kenaikan suku bunga Fed, kata kepala ekonom CIBC World Markets Avery
Shenfeld.
Jika bukan itu masalahnya, The Fed akan dipaksa untuk meningkatkan
jadwal pengetatan yang sudah agresif, catat Shenfeld. Itulah pukulan satu-dua
yang sekarang dicemaskan oleh pasar ekuitas: tingkat yang lebih tinggi yang
menurunkan kelipatan ekuitas, ditambah dengan resesi yang menghancurkan
pendapatan.
“Jika, sebaliknya, dosis obat The Fed yang lebih kecil, dan penolakan
konsumen terhadap harga yang lebih tinggi, membawa pendinginan sebelumnya,
risiko resesi akan berkurang secara signifikan," katanya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar