Kebijakan Tiongkok itu akan merangsang permintaan ekspornya, Indonesia yang merupakan salah satu mitra dagang Tiongkok akan mendapatkan imbas positif. Dari dalam negeri, sentimen dari penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diikuti dengan kebijakan Bank Indonesia yang menaikan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7,75% masih dirasakan positif meski cenderung mulai mereda. Keputusan bank sentral Tiongkok yang menurunkan suku bunga pinjaman dan deposito masing-masing menjadi 5,6% dan 2,75% telah meningkatkan harapan akan membaiknya kondisi perekonomian mitra dagang utama Indonesia tersebut.
Investor masih khawatir dengan outlook kebijakan moneter AS. Pasar masih khawatir menghadapi prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed rate) pada tahun 2015 mendatang yang dapat menjaga kinerja dolar AS tetap baik. Seiring dengan penguatannya di transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah BI, mata uang lokal ini juga bergerak menguat menjadi Rp 12.122 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 12.161 per dolar AS.
Dari bursa saham, Indeks terus menanjak secara perlahan sejak pembukaan perdagangan. Indeks semakin mendekati level psikologis 5.200. Menutup perdagangan Sesi I, IHSG naik 28,982 poin (0,57%) ke level 5.141,027 berkat aksi beli di saham-saham unggulan. Saham pertambangan dan perkebunan memimpin penguatan.
Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks pada perdagangan hari ini ada di level 5.157,084. Laju penguatan indeks sempat tertahan aksi jual di saham-saham konstruksi. Menutup perdagangan awal pekan IHSG melaju 29,719 poin (0,58%) ke level 5.141,764. Sementara Indeks unggulan LQ45 menanjak 8,371 poin (0,95%) ke level 886,929.
Hampir seluruh indeks sektoral di lantai bursa bisa menguat, hanya sektor konstruksi yang melemah. Pelaku pasar domestik mendominasi transaksi di bursa hari ini. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 142,943 miliar di seluruh pasar. Sedangkan di pasar reguler sebesar Rp 212,008 miliar.
Tercatat perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 247.749 kali dengan volume 6,521 miliar lembar saham senilai Rp 5,042 triliun. Sebanyak 174 saham naik, 130 turun, dan 91 saham stagnan. Pergerakan bursa-bursa regional menjadi variatif hingga siang hari ini. Bursa saham Singapura terkena aksi ambil untung setelah naik cukup tinggi. Rencana stimulus pemerintah Tiongkok membuatnya bursanya naik tinggi.
Sementara Bursa saham Tiongkok dan Hong Kong menanjak cukup tinggi didorong sentimen positif rencana pemberan stimulus dari pemerintah Tiongkok. Bursa saham Jepang hari ini tidak berdagangan menyambut libur nasioanal. Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini: Indeks Hang Seng melonjak 456,02 poin (1,95%) ke level 23.893,14, Indeks Komposit Shanghai menanjak 46,09 poin (1,85%) ke level 2.532,88, dan ndeks Straits Times turun 4,47 poin (0,13%) ke level 3.340,85. [geng]