PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas bergerak mendatar seiring penguatan Dolar yang
membebani momentum kenaikan logam mulia ini. Meskipun demikian, harga emas
sempat mengambil peluang dari kestabilan mata uang China, yuan.
Melansir laman Reuters, Jumat (10/8/2018), harga emas di pasar spot
mendatar ke posisi USD 1.213,05 per ounce. Adapun emas berjangka AS untuk
pengiriman bulan Desember turun USD 1,10, atau 0,1 persen menjadi USD 1.219,90
per ounce.
"Kami masih berpikir
(emas) akan bergerak lebih tinggi di babak kedua karena dolar yang sedikit melemah.
Pemerintah China mencoba untuk menghentikan yuan (dari) pelemahannya, dan kita
akan memiliki lebih banyak kekhawatiran atas perdagangan," kata analis
Bank of America-Merrill LynchMichael Widmer.
Emas sangat berkorelasi dengan yuan dalam beberapa tahun terakhir.
Selama berminggu-minggu, mata uang Cina ini bertindak sebagai proxy di tengah
kekhawatiran tentang ketegangan perdagangan AS-Cina. PT Bestprofit
Kini Dolar tercatat menguat terhadap sekeranjang mata uang utama
dipicu memudarnya ketegangan geopolitik.
Dolar yang kuat membuat harga emas lebih mahal untuk investor non-AS.
"Saat ini, emas dalam pola bertahan sampai Anda mendapatkan lebih banyak
data," kata Josh Graves, Ahli Komoditas Senior RJO Futures.
Saat ini, emas gagal mengambil manfaat dari meningkatnya ketegangan
geopolitik di tahun ini. Investor lebih memilih pengamanan investasi seperti
keamanan dolar ketimbang emas. Best Profit
Ketegangan yang dimaksud terkait rencana China akan mengenakan tarif
impor balasan sebesar 25 persen atas impor senilai USD 16 miliar terhadap AS.
Di sisi lain, Washington mengatakan akan memberlakukan sanksi baru
terhadap Rusia terkait masalah agen.
Apalagi, Federal Reserve juga telah menaikkan suku bunga AS dua kali
pada tahun ini dan menargetkan dua kenaikan lagi. Tingkat suku bunga yang lebih
tinggi cenderung meningkatkan dolar dan imbal hasil treasury, yang menambah
tekanan pada emas. PT Best Profit
Adapun harga perak naik 0,4 persen menjadi USD 15,45 per ounce,
sementara platinum tidak berubah dari posisi USD 826,50. Harga Palladium meningkat 0,7 persen menjadi
USD 906 per ounce.
Harga emas berjangka menguat seiring dolar Amerika Serikat (AS) dan
imbal hasil obligasi pemerintah melemah. Hal tersebut memberikan dukungan untuk
harga emas.
"Harga emas lebih tinggi untuk hari kedua karena ketegangan
perdagangan antara AS dan China meningkat dan reli dolar AS mulai mereda,"
ujar Kepala Riset Saxo Bank, Ole Hansen, seperti dikutip dari laman
Marketwatch, Kamis (9/8/2018).
Harga emas untuk pengiriman Desember naik USD 2,7 atau 0,2 persen ke
posisi USD 1.221 per ounce. Kenaikan harga emas itu terjadi dalam dua hari
berturut-turut. Namun, komoditas ini sebagian besar diperdagangkan dalam
rentang yang sempit.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September naik 5,9 sen
atau 0,4 persen ke posisi USD 15.43 per ounce. Harga emas melemah didorong
indeks dolar AS yang tertekan. Indeks dolar AS turun 0,1 persen ke posisi
95,16. Sementara itu, imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun berada di posisi
2,96 persen.
Dolar AS yang lebih kuat dapat membuat komoditas logam yang dipatok
dolar AS kurang menarik bagi pembeli. "Dolar AS yang kuat akhirnya melemah
terhadap yuan China. Kini fokus terhadap kenaikan suku bunga AS, dan bursa
saham AS yang menguat. Serta kurangnya tekanan inflasi mengurangi daya tarik
emas sebagai safe haven. Perubahan dalam jangka pendek terjadi terhadap dolar
AS sehingga membawa risiko turun," tambah Hansen.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures