PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG,
PT Bestprofit - Harga emas naik pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu
pagi waktu Jakata karena pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Pelaku pasar masih menunggu keputusan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral
AS.
Mengutip Reuters, Sabtu (2/12/2017), harga emas di pasar spot naik 0,1
persen ke level US$ 1.275,81 per ounce. Sehari sebelumnya atau pada Kamis,
harga emas turun 0,7 persen untuk dan menyentuh titik terendah sejak 6 November
di US$ 1.270,11 per ounce. Harga logam mulia ini turun 0,9 persen selama
seminggu.
Untuk harga emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi US$ 1.275,30 per
ounce. Analis logam mulia Heraeus Metals Hong Kong Limited Dick Poon
menjelaskan, saat ini sebagian besar pelaku pasar fokus kepada rencana kenaikan
suku bunga Bank Aentral AS. "Di luar itu secara jangka pendek sebagian
besar investor melihat apa yang terjadi dengan pasar saham? jelas dia.
Sedangkan nilai tukar dolar AS tertekan terhadap sekeranjang mata uang
utama dunia. Indeks dolar AS turun 0,2 persen karena pelaku pasar sedang
menunggu pemungutan suara untuk Undang-Undang perpajakan AS.
Sebenarnya sebagian besar investor cukup yakin bahwa reformasi
perpajakan AS bakal bisa diketuk dalam waktu dekat. Hal tersebut usai adanya
sinyal dari Partai Republik bahwa sebagian besar anggota Kongres AS sudah menyatakan
kesepakatannya dengan draf yang diusulkan.
Jika proses reformasi perpajakan AS ini lancar maka kemungkinan besar
bisa menganggu harga emas karena nilai tukar dolar AS akan kembali melambung
seiring kepercayaan investor akan pertumbuhan ekonomi AS.
Perdagangan sebelumnya
Pada perdagangan sehari sebelumnya,
harga emas turun 1 persen terpicu sentimen optimisme pada ekuitas dan
data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Harga emas masih terjebak dalam
kisaran bulanan tersempitnya selama 12 tahun.
Adapun harga perak turun ke level terendah delapan minggu, jatuh
bersamaan dengan logam industri lainnya. Sementara nilai tukar Dolar AS menguat
terdorong laporan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga.
Harga emas turun 1 persen terpicu sentimen optimisme pada ekuitas dan
data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Harga emas masih terjebak dalam
kisaran bulanan tersempitnya selama 12 tahun.
Adapun harga perak turun ke level terendah delapan minggu, jatuh
bersamaan dengan logam industri lainnya. Sementara nilai tukar Dolar AS menguat
terdorong laporan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga.
Pada Jumat kemarin, harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi
US$ 1.274,51 per ounce. Harga emas sebelumnya sempat mencapai titik terendah
sejak 14 November di posisi US$ 1.270,11 per ounce.
Harga emas naik 0,3 persen bulan ini, meski terjebak pada kisaran US$
1.265 dan US$ 1.300 sepanjang November.
Harga emas berjangka AS menetap turun US$ 8,90, atau 0,7 persen
menjadi US$ 1.273,20 per ounce, ditutup menguat 0,2 persen secara bulanan.
Harga perak turun menjadi US$ 16,30 per ounce, terendah sejak 6
Oktober dan terakhir turun 0,7 persen pada posisi US$ 16,41, menuju penurunan
1,7 persen selama bulan lalu.
"Perak dijual sebagai bagian kebutuhan industri," kata John
Lawrence, Pedagang Logam Senior Heraeus Precious Metals di New York.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
Tidak ada komentar:
Posting Komentar