PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas stabil dipicu kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS)
yang positif dan prospek pengetatan kebijakan moneter ketat mengimbangi
kenaikan terbatas dari pembelian emas.
Melansir laman Reuters, Jumat (5/10/2018), harga
emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.197,87 per ounce. Emas
berjangka AS ditutup turun USD 1,30, atau 0,11 persen ke posisi USD 1.201,60
per ounce.
Pada awal sesi, harga emas sempat menembus di
atas level kunci USD 1.200 karena penurunan di pasar saham seiring kenaikan
imbal hasil obligasi AS mendorong beberapa investor mencari perlindungan pada
logam mulia.
“Perekonomian AS masih berada di tempat yang
sangat baik. Harapan kenaikan suku bunga tahun depan masih ada,” kata Nicholas
Cawley, Analis di DailyFX.com.
"Semakin tinggi harga, semakin menarik bagi
investor yang mencari safe haven untuk pindah ke obligasi daripada emas,"
dia menambahkan. Best Profit
Sekitar setengah dari pembuat kebijakan The Fed,
termasuk Ketua The Fed Jerome Powell, menunjukkan pandangan yang semakin
terpadu bahwa ekonomi AS membaik. Suku bunga AS yang lebih tinggi menarik
investor ke dolar, meningkatkan nilainya dan pada gilirannya membuat harga aset
lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Dolar AS bertahan mendekati level tertinggi
baru-baru ini terhadap euro dan yen, karena investor mengevaluasi dampak dari
kekalahan obligasi pemerintah yang telah mengangkat patokan hasil obligasi ke
puncak tertinggi dalam tujuh tahun. Analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff
mengatakan beberapa investor telah beralih ke emas sebagai lindung nilai
terhadap risiko inflasi.
Harga emas telah jatuh sekitar 12 persen sejak
mencapai puncaknya pada bulan April, di bawah tekanan penguatan dolar, yang
telah didorong kondisi ekonomi AS yang dinamis, meningkatnya suku bunga dan
kekhawatiran perang perdagangan global.
"Penurunan di pasar saham telah membuat
investor sedikit berhati-hati tentang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di
Amerika Serikat," kata Jeffrey Christian, managing partner CPM Group. Bestprofit
Adapun harga perak tergelincir 0,1 persen
menjadi USD 14,56. Palladium 0,1 persen lebih rendah ke posisi USD 1.054,22,
sementara platinum naik 0,2 persen menjadi USD 823,30. Harga emas melemah usai
cetak kenaikan level tertinggi dalam dua minggu. Harga emas tertekan didorong
imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan dolar AS yang menguat.
Hal tersebut melemahkan permintaan logam.
Ditambah sentimen kekhawatiran anggaran Italia juga mempengaruhi pasar global.
Sentimen itu juga pengaruhi perdagangan emas kemarin.
"Harga emas tergelincir usai imbal hasil
obligasi bertenor 10 tahun dan dolar AS yang menguat. Harga emas di atas USD
1.200 dan terlihat sebagai dasar," ujar Michael Armbruster, Managing
Partner Altavest, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (4/10/2018).
"Di luar Amerika Serikat, ada kasus kuat
untuk memiliki emas jika berada di negara berkembang," tambah dia.
Harga emas untuk pengiriman Desember melemah USD
4,10 atau 0,3 persen ke posisi USD 1.202,90 per ounce. Pada perdagangan Selasa
waktu setempat di posisi USD 1.207. Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,2
persen ke posisi 95,72. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun berada
di posisi 3,92 persen, dan sentuh level tertinggi intraday. Dolar AS menguat
menekan harga emas. Demikian juga meningkatnya imbal hasil obligasi juga dapat
menumpulkan kilau emas yang tidak menawarkan imbal hasil. PT Best Profit
"Harga emas tentu mengejutkan pasar dengan
melonjak dari posisi USD 1.190 menjadi USD 1.208 selama sesi perdagangan Selasa
di tengah ketidakpastian Italia," ujar Analis FXTM, Lukman Otunaga. Ia
menambahkan, harga emas lebih tinggi terhadap dolar AS yang menguat, prospek
harga emas dapat menguat dalam waktu dekat.
"Namun, dengan pendorong faktor fundamental
sangat bebani harga emas. Prospek menengah hingga panjang tetap tertekan,"
kata dia.
Otunuga menuturkan, harga emas tembus di atas
level psikologis USD 1.200 dapat mendorong ke posisi USD 1.213. Suku bunga
tetap menjadi pendorong utama harga emas. Kenaikan suku bunga bank sentral AS
dapat meningkatkan imbal hasil obligasi AS yang dapat kurangi daya tarik emas.
Selain itu mendorong dolar AS menguat sehingga membuat emas menjadi lebih mahal.
The Federal Reserve atau bank sentral AS akan
menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya pada 2018. Harga logam lainnya yaitu
harga perak untuk pengiriman Desember turun 0,2 persen menjadi USD 14,67 per
ounce.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best,
bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar