PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas membukukan kenaikan usai empat sesi didukung melemahnya dolar
Amerika Serikat (AS) di tengah pemilihan paruh waktu Amerika Serikat (AS).
“Saya melihat hasil (pemilu paruh waktu-red)
mendukung dolar AS lebih rendah dan harga emas tinggi karena satu-satunya yang
keluar dari kongres yang macet adalah pengeluaran lebih tinggi,” ujar Editor
Gold Newsletter, Brien Lundin, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis
(8/11/2018).
Ia menambahkan, pengeluaran lebih besar dorong
defisit lebih tinggi dan beban utang federal lebih besar. “Dengan kenaikan suku
bunga, biaya pembayaran utang akan mencapai tingkat yang tidak terkendali tanpa
depresiasi dolar AS yang signifikan,” ujar dia.
Harga emas pun menguat USD 2,4 atau 0,2 persen
ke posisi USD 1.228,80 per ounce di Comex. Kenaikan tersebut menghapus sebagian
dari pelemahan 0,5 persen pada Selasa. Harga perak pun bertambah 0,5 persen
menjadi USD 14.569 per ounce. PT Bestprofit
"Kami tidak akan mengharapkan dampak dari
hasil pemilihan terhadap gerak harga emas bila melihat secara historis. Itu tidak
memberikan lindung nilai yang baik terhadap risiko politik kecuali konsekuensi
yang lebih luas untuk ekonomi dan pasar keuangan yang muncul," kata Analis
Julius Baer, Carsten Menke.
Dari hasil pemilu paruh waktu AS, partai
Demokrat mengambil kendali DPR dan partai Republik memperluas kekuatan di
senat. Hal itu mendorong imbal hasil surat berharga melemah dan diikuti dolar
AS.
Kongres yang terbagi juga dilihat sebagai
kemungkinan Presiden AS Donald Trump akan dapat mengejar pemotongan pajak lebih
lanjut sehingga kurangi kekhawatiran defisit. Pelemahan dolar AS pun dipandang
sebagai manfaat untuk emas karena membuat komoditas tersebut lebih murah bagi
pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Best Profit
Menke menuturkan, emas reli 20 persen pada
pemilihan paruh waktu pada 2010. Langkah tersebut didorong dolar AS lebih lemah
dan pelonggaran kuantatif untuk the Federal Reserve.
Saat ini kebijakan the Federal Reserve cenderung
memperketat dengan menaikkan suku bunga. Indeks dolar AS pun melemah 0,3
persen. Sedangkan sepanjang tahun berjalan 2018 naik lebih dari empat persen.
Menke menambahkan, pergerakan harga emas pada fase awal ini sedang dalam
pemulihan jangka panjang.
"Fase kedua harus dimulai tahun depan. Kami
mengharapkan dolar AS untuk melemah, diikuti fase ketiga pengembalian
permintaan safe haven setelah pertumbuhan dna kekhawatiran inflasi merambat ke
pasar keuangan pada awal dekade berikutnya," kata dia. PT Best Profit
Selan itu, menurut Chief Investment Office AS
Global Investor, Frank Holmes, perayaan Diwali di India juga mendukung
pergerakan harga emas.
“Diwali juga menguntungkan untuk membeli koin
emas dan perhiasan sebagai hadiah untuk orang yang dicintai. Pada masa lalu
permintaan meningkat cukup mendorong harga emas menguat," kata Holmes.
Ia mengatakan, permintaan koin dan perhiasan
melemah jelang festival musim gugur lantaran pelemahan rupee terhadap dolar AS.
Ini membuat, logam mulia itu kurang terjangkau kepada beberapa pembeli. Meski
demikian, Holmes menuturkan, ekonomi India mencatatkan laju tercepat di dunia
dapat mendukung permintaan emas dalam jangka panjang.
Sementara itu, harga logam lainnya yaitu
platinum naik 0,8 persen menjadi USD 878,80 per ounce. Harga palladium menguat
2,3 persen ke posisi USD 1.120,70 per ounce. Harga tembaga mendekat USD 2.755
per pound.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar