PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Harga emas dunia melemah
pada penutupan perdagangan Rabu karena penguatan dolar AS. Aliran modal ke
instrumen safe haven emas terhenti dan beralih ke dolar AS setelah investor
melihat adanya risiko gagal bayar utang AS.
Mengutip CNBC, Kamis (25/5/2023), harga emas di
pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD 1.963,09 per ons pada pukul 14.42 ET,
setelah sebelumnya sempat naik 0,5 persen. Sedangkan harga emasberjangka AS
turun 0,4 persen menjadi USD 1.965,7 per ons
Indeks dolar AS yang adalah indeks yang mengukur
nilai tukar dolar AS dengan mata uang utama lainnya naik ke level tertinggi
baru dua bulan. Kenaikan dolar AS ini membebani permintaan emas batangan.
Negosiator untuk Presiden AS Joe Biden yang berasal
dari Partai Demokrat dan anggota kongres Kevin McCarthy yang berasal dari
Partai Republik akan berkumpul kembali pada Rabu pagi, mencari kesepakatan
untuk menaikkan plafon utang dan menghindari gagal bayar yang dahsyat.
"Sebagian besar, tajuk pagu utang sedang
dimainkan.... Tapi ada beberapa sinyal dalam kebisingan," kata analis
komoditas TD Securities, Daniel Ghali.
Emas sudah naik di sesi sebelumnya. "meskipun
ada hambatan dari dolar AS yang meningkat secara luas, yang mengungkapkan
permintaan penting di balik layar." tambah dia.
Sentimen The Fed
Harga emas melayang tepat di atas posisi terendah
1,5 bulan yang disentuh pekan lalu karena beberapa pejabat Fed menyarankan bank
sentral akan tetap pada rencana kenaikan suku bunga. Suku bunga yang lebih
tinggi cenderung meningkatkan biaya peluang memegang emas tanpa bunga.
Risalah pertemuan Fed pada 2-3 Mei dijadwalkan akan
keluar pada pukul 2 siang, setelah bank sentral menaikkan suku bunga acuan
semalam sebesar seperempat persentase poin ke kisaran 5 persen-5,25 persen.
Prediksi Harga Emas Dunia, Bakal di Level Berapa?
Meskipun emas mengakhiri minggu lalu dengan turun
USD 30, yang menjadi kinerja terburuk sejak Februari, namun rebound harga emas
pada Jumat sore membuat tren emas bullish tetap hidup.
Pasar emas pulih setelah Ketua Bank Sentral Amerika
Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan suku bunga
mungkin tidak perlu naik banyak karena kondisi kredit yang lebih ketat setelah
gejolak sektor perbankan.
"Alat stabilitas keuangan membantu menenangkan
kondisi di sektor perbankan. Perkembangan di sana, di sisi lain, berkontribusi
terhadap kondisi kredit yang lebih ketat dan cenderung membebani pertumbuhan
ekonomi, perekrutan, dan inflasi," kata Powell di Thomas Laubach Research
Conference Jumat lalu, dikutip dari Kitco, Senin (22/5/2023).
"Jadi, sebagai hasilnya, suku bunga kebijakan
kita mungkin tidak perlu dinaikkan sebanyak yang seharusnya untuk mencapai
tujuan kita. Tentu saja, tingkatnya sangat tidak pasti," kata dia.
Ini adalah tanda bahwa Fed dapat berhenti pada
bulan Juni. Setelah komentar Powell, ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga
pada bulan Juni turun dari hampir 50 persen menjadi 20 persen, menurut CME
FedWatch Tool.
Berita itu menenangkan penjual emas setelah pelaku
pasar mulai memperkirakan kenaikan 25 basis poin lainnya bulan depan dan
memangkas taruhan penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun ini.
Pada pertemuan bulan Mei, Fed menaikkan suku bunga
untuk kesepuluh kali berturut-turut, yang membawa suku bunga dana federal ke
kisaran 5 persen-5,25 persen, tertinggi sejak pertengahan 2007. Hanya dalam
waktu satu tahun, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 5 persen. Pertemuan
kebijakan moneter berikutnya dijadwalkan pada 13-14 Juni 2023.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar