Seperti diberitakan CNBC, Rabu 28 Mei 2014, bursa saham di Jepang diperkirakan akan menguat untuk keenam kalinya berturut-turut karena nilai tukar Yen diperdagangkan terendah dalam satu minggu.
Nikkei berjangka di Osaka diperdagangkan di level 14.640 atau naik 0,2 persen, sedangkan Nikkei berjangka di Chicago diperdagangkan di level 14.680, keduanya lebih dari dari penutupan indeks acuan bursa Jepang, Nikkei di level 14.636.
Indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney dibuka naik tipis. Sedangkan bursa berjangka Australia pagi ini bergerak naik 0,1 persen ke level 5.533, atau 22 poin dari penutupan indeks S&P ASX 200.
Indeks saham utama Amerika Serikat menguat pada penutupan perdagangan Selasa waktu New York.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 69,23 poin ke level 16.675,50, terangkat oleh saham American Express dan saham JPMorgan.
Sementara itu, indeks S & P 500 naik 11,38 poin ke level 1.911,91. Indeks Nasdaq juga melompat 51,26 poin menjadi berakhir di level 4.237,07.
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar, levelnya melonjak di atas 12.
Sebagian besar sektor penyokong indeks S & P 500 berakhir menguat, dipimpin oleh sektor keuangan dan teknisi. Adapun, pasar saham Amerika Serikat pada Senin ditutup karena libur Memorial Day.
Investor Asia akan memfokuskan pada ketegangan baru di Laut China Selatan setelah Vietnam pada Selasa kemarin menuduh Beijing telah menenggelamkan salah satu kapal nelayan. Sementara itu, pihak Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan kejadian tersebut adalah tabrakan kapal Vietnam dengan kapal Tiongkok dan menyebabkan kapal nelayan Vietnam terbalik.
Raksasa pengembang properti asal Jepang, Mitsui Fudosan, berencana menjual saham perusahaannya seharga US$3,2 miliar untuk mendanai pengembangan kantor, bangunan komersial, dan proyek-proyek lain yang berhubungan dengan akan diselenggarakannya Olimpiode pada 2020. (ren)