PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berada di angka Rp 593 ribu per gram pada perdagangan Senin (7/8/2017). Patokan tersebut tak berubah jika dibandingkan dengan perdagangan pada Sabtu lalu.
Harga pembelian kembali atau buyback turun Rp 5.000 menjadi Rp 529 ribu per gram. Artinya, harga buyback emas Antam ini, jika Anda menjual emas yang Anda miliki, Antam akan membayarnya Rp 529 ribu per gram.
Harga jual dan pembelian kembali ini merupakan harga patokan di Pulogadung, Jakarta. Sedangkan harga di butik emas Logam Mulia lainnya bisa berbeda.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.17 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia.
Antam juga menjual emas dengan corak batik. Untuk ukuran 10 gram Antam menjualnya di harga Rp 6.040.000 atau Rp 604.000 per gram. Sedangkan untuk ukuran 20 gram dijual di angka Rp 11.685.000 atau Rp 584.250 per gram.
Selain emas batik, Antam juga mengeluarkan emas batangan dengan kemasan tematik. Pada kali ini Antam mengeluarkan emas batangan kemasan Idul Fitri.
Ukuran 1 gram dijual di angka Rp 668 ribu per gram. Untuk ukuran 2 gram dijual Rp 1.221.000 dan 5 gram dijual Rp 2.895.000. Akan tetapi, untuk ukuran 1,2 dan 5 gram telah habis terjual.
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas tergelincir untuk kedua kali berturut-turut pada Kamis menyusul investor yang menunggu prediksi inflasi pada laporan pekerjaan Jumat.
Investor akan melihat petunjuk pada Jumat, sebagaimana terjadi saat kenaikan suku bunga pada tahun lalu. Meski data sudah solid, termasuk angka pengangguran yang rendah selama 17 tahun terakhir dan pendapatan perusahaan yang tinggi, ekonomi telah menawarkan beberapa tanda dari inflasi yang stabil.
Harga emas turun US$ 4 atau 0,3 persen untuk menetap di level US$ 1.274,4 per ounce, sementara kontrak sudah turun sejak penetapan harga Selasa di level US$ 1.279,4. tertinggi sejak 8 Juni.
Indeks dolar tetap berada di level terendah dalam 15 pekan, di beberapa hari terakhir seperti dilansir dari Marketwatch, Jumat (4/8/2017).
"Data inflasi-upah yang akan keluar pada hari Jumat akan sangat penting bagi investor, kata Ira Epstein, managing director di Linn Group, dalam sebuah wawancara.
"Negara di dunia membicarakan tentang mengeluarkan kebijakan easy money tapi Amerika Serikat sudah setahun lebih dulu dari mereka," tambahnya.
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas bergerak melemah seiring harapan menguat kalau bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the federal Reserve kembali menaikkan suku bunga.
Harga emas untuk pengiriman Desember turun tipis ke level US$ 1.278,40 per ounce. Sebelumnya harga emas bergerak di kisaran US$ 1.279,40, dan merupakan level tertinggi sejak 8 Juni. Harga emas di pasar spot sudah naik enam persen dalam sebulan.
Sementara itu, harga perak turun 3 sen atau 0,2 persen ke level US$ 16.733 per ounce.
Harga emas juga dipengaruhi rilis data tenaga kerja. Data ADP menunjukkan kalau sektor swasta merekrut 178 ribu tenaga kerja. Ini lebih rendah dari yang diharapkan. Ada pun data tenaga kerja lainnya yang akan keluar yaitu data tenaga kerja di sektor non pertanian pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, data pengangguran masih berada di kisaran 4,4 persen dan terendah dalam 16 tahun. Presiden the Federal Reserve untuk Cleveland Loretta Mester menuturkan, the Federal Reserve akan secara bertahap memperketat kebijakan suku bunga. Hal itu tidak dipengaruhi fluktuasi inflasi dan data ekonomi.
"Bagaimana pun juga data penjualan mobil juga pengaruhi ekonomi. Ini juga dapat mendorong the Federal Reserve sulit menaikkan suku bunga," ujar Direktur GoldCare Ltd Mark O'Bryne seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (3/8/2017).
Adapun indeks dolar AS berada di level terendah dalam 15 bulan. Tekanan terhadap dolar AS lantaran dipengaruhi sentimen politik di Washington DC terusama soal reformasi pajak dan belanja infrastruktur. Dolar AS melemah berimbas positif bagi investor yang memegang mata uang lain lantaran harga emas jadi lebih murah.
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas naik ke level tertinggi dalam tujuh pekan pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas ini karena data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang belum menunjukkan perbaikan.
Mengutip Reuters, Rabu (2/8/2018), harga emas di pasar spot sempat menyentuh angka US$ 1.273,97 per ounce yang merupakan level tertinggi sejak 14 Juni. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus berakhir naik 0,5 persen ke level US$ 1.279,40 per ounce.
"Berlanjutnya pelemahan data-data ekonomi AS membuat orang mempertanyakan kebijakan Bank Sentral AS (the Federal Reserve/the Fed). Jika inflasi memang sulit bergerak naik maka emas akan diuntungkan," kata analis komoditas TD Securities Ryan McKay.
"Pelaku pasar tengah melihat kelanjutan rencana kenaikan suku bunga the Fed dan harga emas ternyata sudah mulai kembali naik dari posisi US$ 1.200 per ounce," lanjut dia.
Nilai tukar dolar AS naik tipis karena investor sedang mencari posisi. Sebenarnya jika nilai tukar dolar AS naik akan menekan harga emas. Namun kali ini tak terjadi.
Dalam beberapa hari terakhir dolar AS memang terus tertekan bahkan jatuh ke level terendah dalam 15 bulan karena ketidakpastian situasi politik di AS dan data-data ekonomi yang tidak terlalu menggembirakan.
Presiden AS Donald Trump terus membuat keputusan kontrovesial dalam beberapa pekan ini. Terakhir, Presiden Trump pada Senin kemarin memecat Anthony Scaramucci dari jabatannya sebagai direktur komunikasi setelah yang bersangkutan mengeluarkan kata-kata kasar kepada staf senior lainnya.
Pemecatan Scaramucci cukup mencengangkan karena terjadi hanya 10 hari ia berkantor di Sayap Barat Gedung Putih. Penunjukan Scaramucci telah memicu kekacauan yang menyebabkan mundurnya Sean Spicer sebagai sekretaris pers dan Reince Priebus sebagai kepala staf presiden.
Sumber
liputan6.com
best profit, best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas sempat mencapai posisi tertinggi dalam hampir tujuh minggu didorong dolar yang melemah dan prediksi jika data ekonomi yang meragukan akan mengganjal langkah Federal Reserve menaikkan suku bunganya lagi pada tahun ini. Meski kemudian di akhir hari, harga emas berbalik turun.
Melansir laman Reuters, Selasa (1/8/2017), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi US$ 1.267,4 per ounce, setelah naik ke posisi tertinggi sejak 14 juni di US$ 1.270,98 per ounce.
Harga berada di jalur kenaikan sebesar 2,1 persen pada bulan ini, kinerja bulanan terkuat sejak Februari. Adapun emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi US$ 1.266,60 per ounce.
"Pelemahan dolar yang mendorong harga emas. Ini bukan hanya terhadap euro, itu terhadap mata uang utama lainnya, "kata Analis Commerzbank Eugen Weinberg. Dia mengatakan ini karena kondisi politik AS yang berantakan dan data ekonomi AS belum menjadi inspirasi.
Adapun mata uang AS jatuh ke posisi terendah dalam hampir 16 bulan terhadap sekeranjang mata uang lainnya, membuat emas dalam mata uang dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya,
"Meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik, melemahnya AS data makro dan berdampak ke dolar dan mendukung harga harga," menurut Standard Chartered dalam sebuah catatan.
Adapun untuk logam mulia lainnya, harga perak meraih kenaikan 0,8 persen menjadi US$ 16,79 per ons, setelah naik ke posisi US$ 16,88, tertinggi sejak 29 Juni. Harga Palladium naik 1,1 persen menjadi US$ 886,30.
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas naik ke posisi tertinggi dalam enam minggu setelah sempat melemah, usai suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya diprediksi naik ternyata diputuskan berbeda. Pembelian emas juga dipicu langkah Korea Utara yang kembali menembakkan rudal balistiknya.
Melansir laman Reuters, Sabtu (29/7/2017), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi US$ 1.268,84 per ounce, setelah menyentuh US$ 1.270,38, tertinggi sejak 14 Juni. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus naik 0,7 persen ke posisi US$ 1.268,40 per ounce.
Harga emas berkilau, usai data produk domestik bruto (PDB) Amerika pada kuartal kedua dan biaya tenaga kerja mendorong dolar melemah, dan membuat bullion lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Ini menunjukkan penurunan besar dalam tingkat inflasi tahunan.. sehingga tidak ada urgensi bagi Fed untuk meningkatkan suku bunganya," ujar Analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
Harga emas memang sensitif terhadap kenaikan suku bunga sebab membuat logam mulia ini menjadi kurang menarik, dan cenderung menguatkan dolar. Kali ini, indeks dolar turun terpicu data ekonomi dan ketidakpastian politik.
Kenaikan harga emas kali ini dibayangi Korea Utara yang kembali menembakkan rudalnya. Ini bisa menjadi antarbenua rudal balistik (ICBM).
Sementara pada logam mulia lainnya, harga perak naik 1 persen menjadi US$ 16,69 per ounce, di jalur untuk kenaikan mingguan ketiga.
Harga Platinum 1,2 persen lebih tinggi menjadi US$ 933,60 per ounce. Sementara Palladium naik 0,7 persen menjadi US $ 878,72 per ounce.
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Pada akhir pekan ini, akan hadir satu event lari maraton di Kota Bandung. Tepatnya pada hari Minggu (30/7/2017). Event bernama Bandung West Java Marathon yang menggandeng sebuah perusahaan minuman ini akan terpusat di jalanan pusat Kota Bandung. Beberapa ruas jalan akan ditutup dari pagi hingga siang hari.
Menurut informasi yang didapatkan tim Info Bandung, jalan yang akan ditutup meliputi Jalan Diponegoro (Gedung Sate), Pusdai, Suropati, Layang Pasupati, Dr. Djunjunan, W.R. Supratman, Jend. Ahmad Yani, H. Ibrahim Adji, Terusan Jakarta (Antapani), Jend. Gatot Subroto, Pelajar Pejuang 45, BKR, Asia Afrika, Banceuy, ABC, Braga, Kebon Kawung, Pasir Kaliki, Padjajaran, Cihampelas Bawah, Wastukancana, Ir. H. Juanda, LL. R.E. Martadinata.
Penutupan sementara jalan tersebut dijadwalkan akan berlangsung mulai pukul 05.00 – 12.00 WIB. Namun tidak menutup kemungkinan, jadwal tersebut bisa berubah menyesuaikan dengan jadwal kegiatan tersebut.
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas berakhir menguat pada penutupan perdagangan Kamis kemarin. Pembaruan kebijakan dari The Federal Reserve yang dianggap dovish untuk kebanyakan investor membantu kenaikan harga emas.
Melansir Marketwatch, Jumat (28/7/2017), harga emas pada penutupan perdagangan kemarin berada di level tertinggi sejak pertengahan Juni.
Emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 10,6 atau 0,9 persen untuk menetap di level US$ 1.260 per ounce, tertinggi sejak 14 Juni lalu, menurut data yang dikeluarkan oleh FactSet. Sementara harga perak untuk kontrak September naik 11,4 sen atau 0,7 persen ke level US$ 16,673 per ounce.
Kenaikan harga emas ini kunci utamanya karena dolar menyentuh level terendah selama lebih dari setahun. Pelemahan dolar sendiri disebabkan oleh pernyataan kebijakan dari Bank Sentral The Fed.
Meski begitu, indeks dolar menguat tipis, naik 0,2 menjadi 93,9 setelah sebelumnya menyentuh 93,15.
"Mata uang adalah titik belok yang penting dan harus diperhatikan jika Anda berdagang emas," ujar Bill Baruch, Kepala Strategis Pasar di iiTRADER.
Pasalnya, komoditas tersebut banyak dijual dengan mata uang dolar, hubungan antara komoditas dengan mata uang tersebut biasanya terbalik, karena pergerakan di unit A.S. dapat mempengaruhi minat konsumen tersebut dari pembeli yang menggunakan mata uang yang lebih lemah.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas melemah untuk sesi ketiga berturut-turut ke level terendah dalam sepekan. Akan tetapi, harga emas menguat di perdagangan elektronik seiring dolar AS setelah pernyataan kebijakan the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS).
The Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga. Ini seperti yang diharapkan pelaku pasar. Selain itu, the Federal Reserve juga akan mulai mengurangi neraca senilai US$ 4,5 triliun secepatnya. Pejabat bank sentral AS tampaknya kompak untuk menjual sebagian portofolio di surat berharga AS dan hipotek.
Menjelang berita the Federal Reserve, harga emas untuk pengiriman Agustus turun US$ 2,7 atau 0,2 persen ke level US$ 1.249,40 per ounce. Ini level terendah sejak 20 Juli 2017. Tak lama setelah pernyataan the Fed, harga emas naik menjadi US$ 1.254,80 er ounce dalam perdagangan elektronik.
"Emas berusaha menguat usai keputusan the Federal Reserve tidak menaikkan suku bunga. Keputusan the Fed yang akan berlanjut itu berdampak untuk harga emas. Kini investor pun bertanya-tanya kapan the Federal Reserve akan kembali naikkan suku bunga," ujar Adam Koos, Presiden Direktur Libertas Wealth Management, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (27/7/2017).
Adapun tingkat suku bunga lebih tinggi membuat dolar AS menguat Sentimen itu dapat menekan harga emas.
"Sementara the Fed tampaknya akan menaikkan suku bunga "relatif segera" yang bisa jauh lebih lama dari perkiraan. Mengingat tingkat suku bunga rendah sejak 2009," ujar Koos.
Indeks dolar AS naik tipis 0,1 persen pun membuat harga emas tertekan."Berdasarkan reaksi pasar di awal, pelaku pasar melihat pernyataan the Federal Reserve dovish sehingga mendukung logam mulia. Namun kepercayaan pada dolar AS membuat ada aksi jual dalam jangka pendek," ujar Peter Spina, CEO GoldSeek.com.
Ia menuturkan, harga emas memiliki tantangan bergerak menuju US$ 1.300 dalam jangka pendek. Sentimen the Federal Reserve yang akan melambat menaikkan suku bunga berdampak ke harga emas. "Pelaku pasar juga ingin melihat seberapa banyak mengurangi aset neraca bank sentral AS," ujar dia.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas jatuh dari level tertinggi pada perdagangan Selasa karena kenaikan pasar saham. Pelaku pasar menunggu hasil dari rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang berlangsung dalam dua hari ini.
Mengutip Reuters, Rabu (26/7/2017), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen ke level US$ 1.251,90 per ounce. Angka tersebut jatuh dari sesi sebelumnya yang mencetak rekor tertinggi. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2 persen ke level US$ 1.252,10 per ounce.
Saat ini, pelaku pasar tidak menunggu pengumuman kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS. Pelaku pasar lebih menunggu petunjuk arah kebijakan suku bunga ke depannya.
"Pasar mencari kejelasan siklus pengetatan kebijakan moneter the Fed dan kapan mereka akan mulai menjalankannya," kata analis ETF Securities, Martin Arnold.
Melepas emas, investor berpindah ke pasar saham karena laporan kinerja beberapa perusahaan yang melantai di bursa menunjukkan perbaikan.
Wall Street memang mencetak rekor pada perdagangan Selasa. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 100,26 poin atau 0,47 persen menjadi 21.613,43. S&P 500 menguat 7,17 poin atau 0,29 persen menjadi 2.477,08. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 1,37 poin atau 0,02 persen menjadi 6.412,17.
Pada perdagangan sebelumnya, harga emas terangkat karena terdorong sentimen politik. Penyelidikan dugaan campur tangan dan kolusi Rusia pada Pemilu AS di 2016, dipandang sebagai hambatan untuk rencana Pemerintah AS untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sumber
best
profit, best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt
best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures