PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Harga emas naik pada perdagangan
Senin, dibantu oleh pelemahan dolar AS. Investor tengah menunggu serangkaian
pertemuan kebijakan bank sentral di berbagai negara minggu ini.
Sedangkan The Federal Reserve (the Fed) atau
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menghentikan sementara
kenaikan suku bunga pada bulan depan.
Mengutip CNBC, Selasa (19/9/2023), harga emas
dunia di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 1.933,5634 per ounce pada pukul
16:24. EDT. Sedangkan harga berjangka AS naik 0,4% menjadi USD 1.955.3 per
ounce.
Dolar AS tergelincir 0,2% terhadap mata uang
utama lainnya, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
“Pasar sangat fokus pada permintaan bank
sentral, ekspektasinya adalah bahwa mereka (Fed) akan mendorong narasi suku
bunga ke tingkat yang lebih tinggi dan hal ini akan membuat investor tetap
khawatir,” kata analis senior OANDA Edward Moya.
Keputusan kebijakan The Fed akan dirilis pada
Rabu. dalam FedWatch Tool dari CME, pelaku pasar memperkirakan 99% peluang bank
sentral mempertahankan suku bunga stabil di kisaran 5,25% hingga 5,5%.
Bank Sentral Lainnya
Bank of England diperkirakan menaikkan suku
bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,5% pada hari Kamis.
Pertemuan Bank Sentral Jepang (BoJ) akan
diadakan pada hari Jumat, dengan investor mencari lebih banyak isyarat mengenai
prospek dari Gubernur Kazuo Ueda setelah komentar baru-baru ini mengenai
penghentian suku bunga negatif.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil
cenderung tidak disukai investor ketika suku bunga naik.
Harga emas di China mencapai rekor tertinggi
minggu lalu, memperpanjang reli selama berbulan-bulan karena konsumen mengambil
aset safe-haven untuk mengimbangi depresiasi yuan. Premi emas fisik juga
melonjak ke level tertinggi baru.
“Meskipun perkembangan di Tiongkok patut
diwaspadai, saat ini kami tidak yakin hal ini akan mengubah prospek pasar
emas,” kata analis Julius Baer, Carsten Menke.
Ramalan Harga Emas Dunia, Terjun Bebas atau
Makin Mahal?
Harga emas saat ini diombang-ambing oleh
tarik-menarik antara bias kebijakan moneter hawkish The Federal Reserve (The
Fed), serta potensi risiko yang terus membayangi pasar. Meskipun mempunyai
momentum teknis, sejumlah analis menilai harga emas tidak punya cukup dorongan
untuk mendobrak di atas level USD 1.980 per troy ons.
Pekan kemarin, harga emas berjangka pengiriman
Desember diperdagangkan pada USD 1.945,60 per troy ons, tidak banyak berubah
dari penutupan Jumat sebelumnya. Ini merupakan pekan keempat berturut-turut
dimana harga emas berakhir pada hari Jumat tepat di bawah resisten awal,
mendekati USD 1,950 per troy ons.
Mengutip Kitco News, Senin (18/9/2023), tarik
ukur harga emas dunia akan terlihat jelas pekan ini, ketika The Fed merilis
putusan kebijakan moneter terbaru dan memperbarui proyeksi ekonomi.
Bank Sentral AS tersebut memang diperkirakan
tidak akan menaikan suku bunga pada pekan ini, namun Ketua The Fed Jerome
Powell diperkirakan akan mempertahankan sikap hawkish terhadap kebijakan
moneter.
"Apa yang dilakukan Powell terkesan
hawkish lantaran pejabat The Fed tidak akan menutup kemungkinan kenaikan suku
bunga lebih lanjut," kata analis suku bunga di TD Securities.
CME FedWatchTool menunjukkan bahwa pasar saat
ini melihat peluang sekitar 60 persen terkait suku bunga tetap tidak berubah
sepanjang sisa tahun ini. Namun, ekspektasi pasar ini relatif fluktuatif dan
dapat berubah dengan cepat.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf,
bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best profit
futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar