<<<< SELAMAT DATANG DI BLOG PT.BESTPROFIT FUTURES CABANG BANDUNG >>>>

Rabu, 21 Juli 2021

Emas Melemah Seiring Penguatan Dolar AS


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas turun dalam perdagangan yang bergejolak pada hari Selasa karena dolar menguat.

 

Ini juga membatasi arus masuk ke logam safe-haven meskipun ada beberapa kekhawatiran atas lonjakan kasus COVID-19. Dikutip dari CNBC, Rabu (21/7/2021), harga emas di pasar spot sedikit berubah pada USD 1.811,51 per ons pada 13:33. ET.

 

Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen menjadi USD 1,811,40. "Kami telah melihat volatilitas dalam harga emas meningkat sedikit dan itu telah melumpuhkan beberapa posisi beli," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, yang juga mengaitkan penurunan emas dengan dolar yang lebih lemah.

 

Dolar AS mencapai level tertinggi 3 bulan, mengurangi daya pikat emas. Namun, lonjakan kasus virus corona di Amerika Serikat dan negara-negara lain mendorong beberapa pembelian safe-haven emas batangan dalam sesi terakhir, dengan emas rebound sebanyak 1,7 persen dari palung satu minggu Senin. Bestprofit

 

“Banyak orang di pasar emas telah mengalihkan pandangan mereka tahun ini, tetapi jika kita mendapatkan lebih banyak berita buruk di depan COVID dan ekuitas melemah, Anda bisa mendapatkan pembelian di pasar,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

 

Sementara itu, data pada hari Selasa menunjukkan ekspor emas Swiss ke India naik tipis bulan lalu. Sementara pengiriman ke China daratan turun. "Permintaan fisik memiliki ruang lingkup untuk menyangga penurunan harga emas karena bank sentral tetap menjadi pembeli bersih dan mengingat permintaan konsumen yang terpendam saat toko India dibuka kembali," kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered.

 

Segini Prediksi Harga Emas Dunia pada Pekan Ini

Harga emas bertahan di atas level USD 1.800 per ounce, tetapi analis mengatakan jika logam mulia ini bisa reli menuju posisi USD 1.920 per ounce. Atau sebaliknya memicu aksi jual dan membawa emas ke posisi USD 1.600 pada pekan ini. PT Bestprofit

 

"Adapun pendorong harga emas tersebut yakni Dolar AS," kata Broker Komoditas Senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan kepada Kitco News, Senin (19/7/2021).

Harga emas pada pekan lalu bertahan, naik mendekati posisi USD 1.830 per ounce meskipun dolar AS menguat.

 

"Tetapi arah greenback minggu depan bisa menjadi penting untuk emas," kata Pavilonis. Melemahnya Dolar AS dapat memperkuat pasar emas dan membantunya melanjutkan reli ke posisi USD 1.920, sementara kenaikan tambahan dolar AS dapat memicu aksi jual ke level USD 1.600. PT Best Profit

 

"Ini terjebak di bawah garis tren jangka panjang di bawah DXY. Dolar AS akan menembus ke atas atau mundur. Penurunan dolar AS akan baik untuk emas dan mungkin menjadi titik yang kita butuhkan untuk mencapai USD 1.920," jelas dia.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 20 Juli 2021

Penguatan Dolar Emas Melemah


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG,  PT Bestprofit -  Harga emas ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penurunan harga emas ini karena penguatan dolar AS yang mengimbangi penurunan imbal hasil surat utang AS menuju level terendah sejak Februari.

 

Mengutip CNBC, Selasa (20/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1,807,59 per ounce pada 14.06 ET. Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 0,3 persen lebih rendah ke level USD 1.809,20 per ounce.

 

"Harga emas terjebak dalam tarik ulur antara kenaikan dolar AS yang membebani logam mulia dan penurunan selera risiko yang mendukung harganya," kata analis senior di ActivTrades Ricardo Evangelista. Indeks dolar AS mencapai level tertinggi lebih dari tiga bulan, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

 

Penguatan dolar AS melawan penurunan tajam dalam hasil benchmark Treasury AS. Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian juga mengaitkan penurunan harga emas baru-baru ini dengan pelemahan musiman dalam permintaan investasi dan perhiasan.

 

"Banyak investor mengatakan harga emas akan melonjak ke rekor tertinggi pada awal Agustus tahun lalu dan belum mendekati kembali ke level tertinggi sejak itu, jadi ini yang kami sebut likuidasi banteng basi." jelas dia.

 

Harga emas di pasar juga dihancurkan oleh sentimen ketakutan investor atas lonjakan tanpa henti kasus virus corona, yang memaksa banyak negara Asia memberlakukan penguncian, dan meningkatnya tekanan inflasi.

 

Prediksi Harga Emas Pekan Ini

Harga emas diperkirakan akan bertahan di atas level USD 1.800 per ounce pada pekan ini. Namun para analis melihat jika harga logam mulia masih bisa menguat hingga USD 1.920 per ounce. namun tetap akan ada risiko aksi jual dan membawa emas ke posisi USD 1.600 pada pekan ini.

 

"Adapun pendorong harga emas tersebut yakni Dolar AS," kata Broker Komoditas Senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan kepada Kitco News, Senin (19/7/2021). 

Harga emas pada pekan lalu mendekati posisi USD 1.830 per ounce.

 

Harga emas tetap naik meskipun nilai tukar dolar AS menguat. "Tetapi arah greenback minggu depan bisa menjadi penting untuk emas," kata Pavilonis. Melemahnya Dolar AS dapat memperkuat pasar emas dan membantunya melanjutkan reli ke posisi USD 1.920, sementara kenaikan tambahan dolar AS dapat memicu aksi jual ke level USD 1.600.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 19 Juli 2021

Emas Bertahan di atas $ 1.800 per ounce


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -  Harga emas bertahan di atas level USD 1.800 per ounce, tetapi analis mengatakan jika logam mulia ini bisa reli menuju posisi USD 1.920 per ounce.

 

Atau sebaliknya memicu aksi jual dan membawa emas ke posisi USD 1.600 pada pekan ini. "Adapun pendorong harga emas tersebut yakni Dolar AS," kata Broker Komoditas Senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan kepada Kitco News, Senin (19/7/2021).

 

Harga emas pada pekan lalu bertahan, naik mendekati posisi USD 1.830 per ounce meskipun dolar AS menguat. "Tetapi arah greenback minggu depan bisa menjadi penting untuk emas," kata Pavilonis.

 

Melemahnya Dolar AS dapat memperkuat pasar emas dan membantunya melanjutkan reli ke posisi USD 1.920, sementara kenaikan tambahan dolar AS dapat memicu aksi jual ke level USD 1.600. PT Bestprofit

 

"Ini terjebak di bawah garis tren jangka panjang di bawah DXY. Dolar AS akan menembus ke atas atau mundur. Penurunan dolar AS akan baik untuk emas dan mungkin menjadi titik yang kita butuhkan untuk mencapai USD 1.920," jelas dia.

 

Meski diakui jika harga emas juga bisa menuju posisi turun hingga USD 1.600. Selain itu, emas tetap sangat sensitif terhadap pasar obligasi, yang dapat mulai melihat beberapa pergerakan karena narasi inflasi.

 

"Emas harus mulai ditutup di atas USD 1.840 untuk mendapatkan penekanan ke sisi atas. Jika data makro AS tetap kuat, suku bunga akan mulai bergerak, yang memiliki korelasi terbalik dengan pasar logam mulia. Jika itu terjadi, emas bisa menjadi di bawah tekanan," tambah Pavilonis. Best Profit

 

Diharapkan Naik

Pavilonis mengharapkan emas bergerak lebih tinggi menjelang akhir Juli. "Jika kita bisa menutup di atas USD 1.840, kita mendapat kesempatan yang adil kembali ke USD 1.920." Pada hari Jumat, emas mengalami aksi ambil untung, yang mendorong harga turun hampir 1 persen pada hari itu.

 

Emas berjangka Comex Agustus terakhir diperdagangkan pada posisi USD 1.812,60, turun 0,90 persen di hari ini. "Setelah membangun support di atas level USD 1.800 per ounce minggu ini, emas menghadapi level resistance kuat di USD 1.830 per ounce," kata pakar logam mulia Gainesville Coins Everett Millman.

 

Rata-rata pergerakan 200 hari adalah sekitar USD 1.830. Tampaknya menjadi resistensi yang kuat untuk emas saat ini. Ini juga bertindak sebagai puncak jangka pendek, kata Millman. Selain mengawasi arah dolar minggu depan, minyak juga tetap menjadi penggerak pasar luar utama. PT Best Profit

 

"Harga minyak yang lebih tinggi akan berarti kenaikan inflasi, dan itu positif untuk emas," tambah Millman.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 16 Juli 2021

Emas Dunia Melompat ke Posisi Tertinggi


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit -  Harga emas dunia mencapai posisi puncaknya dalam satu bulan pada hari ini. Kenaikan harga emas didorong komentar dovish Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan beberapa kekhawatiran atas ekonomi global yang terhenti.

 

Melansir laman CNBC, Jumat (16/7/2021), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.829,16 per ounce.  Adapun harga emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi USD 1.830,00.

 

Harga emas telah mencapai puncak satu bulan di awal sesi setelah Powell mengatakan pada hari Rabu dalam kesaksian di hadapan kongres bahwa pasar kerja AS "masih jauh" dari kemajuan yang ingin dilihat bank sentral sebelum mengurangi dukungannya untuk ekonomi.

 

Menurut Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures, Bob Haberkorn, jika pergerakan harga emas di atas USD 1.800 pada pekan ini, bersama dengan kekhawatiran atas aksi jual di pasar ekuitas telah mendorong beberapa pembelian safe-haven emas batangan. Bestprofit

 

“Secara global, ada beberapa titik yang cukup panas dengan varian Delta itu, dan ekonomi China yang sedikit melambat telah memicu kekhawatiran tentang pasar ekuitas global, jadi Anda mendapatkan beberapa pelarian ke emas dan perak,” jelas dia.

 

Memang, ekonomi China tumbuh melambat dari yang diharapkan pada kuartal kedua. Sementara klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah 16 bulan pada pekan lalu. Harga emas dunia memang akan juga dipengaruhi berbagai kondisi di dunia.

 

Harga Logam Lain

Harga emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung naik di lingkungan suku bunga rendah. Sementara beberapa investor juga memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi. PT Bestprofit

 

"Kami masih melihat banyak inflasi dan tampaknya tidak sementara seperti yang dipikirkan semua orang," kata Michael Matousek, Kepala Pedagang U.S. Global Investors.

 

Matousek menambahkan, mengingat inflasi dan suku bunga riil yang lebih rendah, harga emas dapat menarik lebih banyak tawaran dan bergerak menuju posisi USD 1.900 dalam beberapa bulan mendatang.

 

Adapun indeks dolar naik 0,3 persen, membatasi kenaikan harga emas pada hari Kamis, karena membuat logam mulia lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. PT Best Profit

 

Di tempat lain, harga perak naik 0,1 persen menjadi USD 26,27 per ounce. Sementara harga platinum naik 0,6 persen menjadi USD 1.135,95, setelah naik ke level tertinggi satu bulan. Adapun harga paladium tergelincir 3,6 persen menjadi USD 2.726,90 per ounce.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 15 Juli 2021

Emas Bangkit Usai Pidato Gubernur The Fed


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit -  Harga emas melonjak pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Harga emas naik usai Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell meyakinkan investor bahwa Bank Sentral AS akan melanjutkan kebijakan moneter yang akomodatif meskipun ada lonjakan angka inflasi.

 

Mengutip CNBC, Kamis (15/7/2021), harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi USD 1.824,75 per ounce pada pukul 14.46 ET. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,8 persen ke level USD 1.825 per ounce. Powell, dalam sambutan yang disiapkan sebelum sidang kongres AS mengatakan, data tenaga kerja AS masih jauh dari kemajuan. Hal ini juga belum sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh the Fed.

 

Sementara inflasi tinggi saat ini akan mereda dalam beberapa bulan mendatang. Data menunjukkan indeks harga konsumen dan harga produsen AS melonjak bulan lalu. "Pernyataan Powell benar-benar memperkuat keyakinan bahwa meskipun data inflasi telah naik, the Fed masih tetap berada di jalur yang cukup akomodatif," kata analis pasar senior OANDA, Edward Moya.

 

Investor pada Rabu juga menyambut komentar pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) bahwa mereka tidak akan melakukan pengetatan terlalu dini. “Anda akan melihat lebih banyak sinyal dovish dari ECB dan People's Bank of China, yang seharusnya memberikan dukungan terhadap dolar. Tetapi ini masih merupakan kabar baik untuk emas, " ucap Moya. 

 

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan. TD Securities juga mengatakan bahwa China mungkin telah memborong emas baru-baru ini dengan pembelian fisik yang memberikan dukungan kepada harga emas.

 

Harga Emas Tembus USD 1.800 per Ounce, Mampu Terus Melambung?

Sebelumnya, Harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di atas USD 1.800 per ounce. di pekan ini, harga emas diperkirakan bisa melanjutkan penguatan karena beberapa sentimen yang mendukung.

 

Sebagian besar analis komoditas di Wall Street yang turut serta dalam survei mingguan Kitco menyatakan bahwa periode konsolidasi harga emas etelah aksi jual pada Juni kemarin akan segera berakhir. Namun memang, Investor harus lebih berhati-hati karena masih ada beberapa tekanan.

 

Sentimen yang mampu menekan harga emas antara lain Bank Sentral Eropa yang mengubah target inflasi menjadi rata-rata 2 persen dalam jangka menengah, penurunan suku bunga Bank of China, dan imbal hasil obligasi yang turun tajam.

 

"Harga emas mampu bertahan di atas USD 1.800 per ounce, tetapi belum ada sentimen kuat untuk mendukung kenaikan harga yang lebih tinggi lagi," tutur kepala riset komoditas Commerzbank, Eugen Weinberg. dikutip dari Kitco, Senin (12/7/2021).

 

Weinberg menambahkan, harga emas mungkin harus berkonsolidasi pada level saat ini sebelum kembali melanjutkan bullish atau penguatan. “Saya pikir ini hanya masalah waktu sebelum harga emas mulai bergerak lebih tinggi. Saya pikir kita bisa melihat emas bergerak tersenggol sentimen Bank Sentral Eropa. Saya hanya tidak tahu kapan itu akan terjadi," katanya.

 

Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 12 analis atau 75 persen memperkirakan harga emas naik. Analis yang menyatakan bearish dan netral masing-masing mengumpulkan dua suara atau 12,5 persen.

 

Sementara itu, 902 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 550 responden atau 61 persen memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sedangkan 178 lainnya atau 20 persen mengatakan lebih rendah. Di luar itu 174 pemilih atau 19 persen netral.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 14 Juli 2021

Emas Stabil di Tengah Penguatan Dolar


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -  Harga emas sedikit berubah pada perdagangan Selasa karena penguatan dolar mengimbangi dukungan dari taruhan bahwa Bank Sentra Amerika Serikat (AS) atau

 

The Federal Reserve tidak mungkin segera merespons dengan pengetatan moneter setelah harga konsumen AS naik, terbesar dalam 13 tahun bulan lalu. Dikutip dari CNBC, Rabu (14/7/2021), harga emas di pasar spot stabil di USD 1.806,64 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,2 per ounce pada USD 1.809,90.

 

Indeks harga konsumen (CPI) AS meningkat 0,9 persen bulan lalu, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,5 persen oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Tetapi para analis mengatakan data itu tidak mungkin memicu respons pengetatan kebijakan moneter yang cepat dari The Fed. Hal ini memberikan beberapa dukungan untuk harga emas.

 

“Ini akan membutuhkan serangkaian angka yang lebih panas pada pembacaan inflasi untuk menggerakkan jarum untuk The Fed. Pembacaan satu bulan tidak akan berhasil," kata Jim Wyckoff, Analis Senior Kitco Metals. PT Bestprofit

 

Dia menambahkan, The Fed juga akan mempertimbangkan data ketenagakerjaan dan pertumbuhan. Namun, pasar sekarang akan mengamati pernyataan Ketua Fed Jerome Powell di depan Kongres pada hari Rabu dan Kamis untuk petunjuk tentang prospek kebijakan moneter bank sentral.

 

"Dengan biaya transportasi yang juga naik dan harga minyak yang tetap tinggi, ada risiko inflasi bisa tetap tinggi lebih lama dari yang diperkirakan Fed," kata Fawad Razaqzada, Analis ThinkMarkets.

 

“Jika tren inflasi saat ini terus berlanjut, maka pasti bank sentral harus bereaksi dan lebih cepat,” tambahnya. Indeks dolar naik 0,5 persen terhadap para pesaingnya, mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Best Profit

 

Selain harga emas, harga paladium turun 1 persen menjadi USD 2.828,93 per ounce, sedangkan platinum turun 1,1 persen menjadi USD 1.105,77. Sementara itu, Perak turun 0,8 persen menjadi USD 25,97 per ounce.

 

Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar AS

Harga emas turun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pelemahan harga emas ini sejalan dengan penguatan dolar AS. Investor lebih berhati-hati melakukan transaksi di sela penantian keluarnya data inflasi AS yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

 

Mengutip CNBC, Selasa (13/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.804,80 per ounce pada pukul 13.50 ET. Sedangkan harga emas berjangka AS lebih rendah 0,3 persen ke level USD 1.805,90 per ounce. PT Best Profit

 

Para investor tengah memusatkan perhatian mereka kepada laporan indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Selasa. Gubernur the Fed Jerome Powell juga dijadwalkan akan melakukan pidato mengenai kebijakan moneter di depan Kongres pada hari Rabu dan Kamis.

 

"Kami hampir berada di lingkungan ini di mana kabar baik adalah kabar buruk dan kabar buruk adalah kabar baik," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger. Pernyataan Meger ini merujuk pada data indeks harga konsumen dan dampaknya terhadap kebijakan the Fed.

 

Menurutnya, jika data inflasi menjadi lebih jinak, The Fed akan cenderung untuk mengurangi pembelian aset. Hal ini seharusnya menguntungkan emas. Namun, khawatir kekhawatiran investor soal inflasi memuncak maka kemungkinan besar akan menekan harga emas.

 

Dalam catatannya, analis JP Morgan menyarankan agar investor berhati-hati mengingat pandangan mereka tentang imbal hasil obligasi yang terus meningkat dan dolar AS yang terus menguat. JP Morgan memperkirakan harga emas rata-rata di USD 1.686 per troy ounce tahun ini.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 13 Juli 2021

Penguatan Dolar AS Menekan Emas


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit -  Harga emas turun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta).

 

Pelemahan harga emas ini sejalan dengan penguatan dolar AS. Investor lebih berhati-hati melakukan transaksi di sela penantian keluarnya data inflasi AS yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Megutip CNBC, Selasa (13/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.804,80 per ounce pada pukul 13.50 ET.

 

Sedangkan harga emas berjangka AS lebih rendah 0,3 persen ke level USD 1.805,90 per ounce. Para investor tengah memusatkan perhatian mereka kepada laporan indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Selasa. Gubernur the Fed Jerome Powell juga dijadwalkan akan melakukan pidato mengenai kebijakan moneter di depan Kongres pada hari Rabu dan Kamis.

 

"Kami hampir berada di lingkungan ini di mana kabar baik adalah kabar buruk dan kabar buruk adalah kabar baik," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.  Pernyataan Meger ini merujuk pada data indeks harga konsumen dan dampaknya terhadap kebijakan the Fed. Menurutnya, jika data inflasi menjadi lebih jinak, The Fed akan cenderung untuk mengurangi pembelian aset. Bestprofit

 

Hal ini seharusnya menguntungkan emas. Namun, khawatir kekhawatiran investor soal inflasi memuncak maka kemungkinan besar akan menekan harga emas. Dalam catatannya, analis JP Morgan menyarankan agar investor berhati-hati mengingat pandangan mereka tentang imbal hasil obligasi yang terus meningkat dan dolar AS yang terus menguat. JP Morgan memperkirakan harga emas rata-rata di USD 1.686 per troy ounce tahun ini.

 

Harga Emas Tembus USD 1.800 per Ounce, Mampu Terus Melambung?

Sebelumnya, harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di atas USD 1.800 per ounce. di pekan ini, harga emas diperkirakan bisa melanjutkan penguatan karena beberapa sentimen yang mendukung. Sebagian besar analis komoditas di Wall Street yang turut serta dalam survei mingguan Kitco menyatakan bahwa periode konsolidasi harga emas etelah aksi jual pada Juni kemarin akan segera berakhir.

 

Namun memang, Investor harus lebih berhati-hati karena masih ada beberapa tekanan. Sentimen yang mampu menekan harga emas antara lain Bank Sentral Eropa yang mengubah target inflasi menjadi rata-rata 2 persen dalam jangka menengah, penurunan suku bunga Bank of China, dan imbal hasil obligasi yang turun tajam. "Harga emas mampu bertahan di atas USD 1.800 per ounce, tetapi belum ada sentimen kuat untuk mendukung kenaikan harga yang lebih tinggi lagi," tutur kepala riset komoditas Commerzbank, Eugen Weinberg. dikutip dari Kitco, Senin (12/7/2021). PT Bestprofit

 

Weinberg menambahkan, harga emas mungkin harus berkonsolidasi pada level saat ini sebelum kembali melanjutkan bullish atau penguatan. “Saya pikir ini hanya masalah waktu sebelum harga emas mulai bergerak lebih tinggi. Saya pikir kita bisa melihat emas bergerak tersenggol sentimen Bank Sentral Eropa. Saya hanya tidak tahu kapan itu akan terjadi," katanya. Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 12 analis atau 75 persen memperkirakan harga emas naik.

 

Analis yang menyatakan bearish dan netral masing-masing mengumpulkan dua suara atau 12,5 persen. Sementara itu, 902 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 550 responden atau 61 persen memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sedangkan 178 lainnya atau 20 persen mengatakan lebih rendah. Di luar itu 174 pemilih atau 19 persen netral.

 

Pendapat Analis

Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, pada pekan ini harga emas masih akan bullish. Namun tetap perlu diwaspadai karena banyak investor yang mulai mengambil liburan musim panas. "Meskipun kinerja semua pasar emas lesu, saya masih berpikir harga bisa naik lebih tinggi. Ada cukup alasan untuk percaya bahwa risiko condong ke sisi atas untuk emas," katanya. Hansen mengatakan meskipun dia yakin harga emas akan bullish tetapi dirinya tidak akan membeli secara agresif. PT Best Profit

 

Analis ABC Bullion Nicholas Frappell mengatakan, harga emas bisa menyentuh USD 1.820 per ounce selama harga tetap di atas support USD 1.790 per ounce. "Harga emas masih dalam fase konsolidasi setelah penurunan baru-baru ini. Tetapi mulai diperdagangkan secara konstruktif, menunjukkan pemulihan," katanya. Berbeda, Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, harga emas bakal bearish di pekan ini karena imbal hasil obligasi tampaknya terlalu berlebihan di sisi negatif.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 12 Juli 2021

Emas Tembus USD 1.800 per Ounce


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit -  Harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di atas USD 1.800 per ounce.

 

di pekan ini, harga emas diperkirakan bisa melanjutkan penguatan karena beberapa sentimen yang mendukung.  Sebagian besar analis komoditas di Wall Street yang turut serta dalam survei mingguan Kitco menyatakan bahwa periode konsolidasi harga emas etelah aksi jual pada Juni kemarin akan segera berakhir.

 

Namun memang, Investor harus lebih berhati-hati karena masih ada beberapa tekanan. Sentimen yang mampu menekan harga emas antara lain Bank Sentral Eropa yang mengubah target inflasi menjadi rata-rata 2 persen dalam jangka menengah, penurunan suku bunga Bank of China, dan imbal hasil obligasi yang turun tajam.

 

"Harga emas mampu bertahan di atas USD 1.800 per ounce, tetapi belum ada sentimen kuat untuk mendukung kenaikan harga yang lebih tinggi lagi," tutur kepala riset komoditas Commerzbank, Eugen Weinberg. dikutip dari Kitco, Senin (12/7/2021). Best Profit

 

Weinberg menambahkan, harga emas mungkin harus berkonsolidasi pada level saat ini sebelum kembali melanjutkan bullish atau penguatan. “Saya pikir ini hanya masalah waktu sebelum harga emas mulai bergerak lebih tinggi. Saya pikir kita bisa melihat emas bergerak tersenggol sentimen Bank Sentral Eropa. Saya hanya tidak tahu kapan itu akan terjadi," katanya.

 

Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 12 analis atau 75 persen memperkirakan harga emas naik. Analis yang menyatakan bearish dan netral masing-masing mengumpulkan dua suara atau 12,5 persen.

 

Sementara itu, 902 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 550 responden atau 61 persen memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sedangkan 178 lainnya atau 20 persen mengatakan lebih rendah. Di luar itu 174 pemilih atau 19 persen netral. Bestprofit

 

Pendapat Analis

Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, pada pekan ini harga emas masih akan bullish. Namun tetap perlu diwaspadai karena banyak investor yang mulai mengambil liburan musim panas.

 

"Meskipun kinerja semua pasar emas lesu, saya masih berpikir harga bisa naik lebih tinggi. Ada cukup alasan untuk percaya bahwa risiko condong ke sisi atas untuk emas," katanya. Hansen mengatakan meskipun dia yakin harga emas akan bullish tetapi dirinya tidak akan membeli secara agresif.

 

Analis ABC Bullion Nicholas Frappell mengatakan, harga emas bisa menyentuh USD 1.820 per ounce selama harga tetap di atas support USD 1.790 per ounce. "Harga emas masih dalam fase konsolidasi setelah penurunan baru-baru ini. Tetapi mulai diperdagangkan secara konstruktif, menunjukkan pemulihan," katanya. PT Best Profit

 

Berbeda, Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, harga emas bakal bearish di pekan ini karena imbal hasil obligasi tampaknya terlalu berlebihan di sisi negatif.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 09 Juli 2021

Emas Turun Dipicu Imbal Treasury AS


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -  Harga emas dunia pada hari ini turun dpicu imbal hasil Treasury AS yang naik tipis dari posisi terendahnya.

 

Di sisi lain, Wall Street menutup beberapa kerugian. Namun Dolar yang melemah dan kekhawatiran atas pemulihan pasar tenaga kerja AS mendorong harga emas  masih mendekati posisi puncak dalam 3 pekan.

 

Melansir laman CNBC, Jumat (9/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.799,18 per ounce. Harga emas berjangka AS menetap 0,1 persen lebih rendah menjadi USD 1.800,20.

 

Indeks dolar turun 0,3 persen dan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mendekam di dekat palung lebih dari empat bulan, mendorong emas menuju posisi puncaknya sejak 17 Juni di USD 1.818,10 pada awal sesi. Imbal hasil yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.

 

"Tetapi sejak itu, imbal hasil naik lebih tinggi dari posisi terendah dan kerugian saham telah berkuran, ini membebani emas," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago.

 

Tetapi emas harus tetap didukung sebagai aset safe-haven, terutama mengingat kekhawatiran atas pemulihan pasar tenaga kerja AS dan varian virus corona Delta, Streible menambahkan.

 

Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, mengatakan laporan kondisi ekonomi baru-baru ini menunjukkan kemajuan substansial perlu dibuat agar The Fed menaikkan suku bunga, dan itu mendukung harga emas.

 

Harga Logam Lainnya

Risalah Federal Reserve AS dari pertemuan 15-16 Juni menunjukkan "berbagai peserta" merasa kondisi untuk mengurangi pembelian aset bank sentral akan "dipenuhi agak lebih awal dari yang mereka perkirakan."

 

Langkah hawkish The Fed yang mengejutkan pada bulan Juni membuat emas terhuyung-huyung 7 persen. Di tempat lain, platinum turun 0,8 persen menjadi USD 1.076,71 dan paladium turun 1,6 persen menjadi USD 2.806,95 per ounce.

 

BofA Global Research memperkirakan permintaan platinum akan meningkat seiring peningkatan substitusi dari peran paladium dan platinum dalam ekonomi hidrogen. “Kami melihat kenaikan lebih lanjut dari sini, terutama ketika gangguan baru-baru ini di industri otomotif mereda,” katanya dalam sebuah catatan.

 

Adapun harga perak turun 0,8 persen menjadi USD 25,92 ounce.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 08 Juli 2021

Emas Tembus USD 1.800 per Ounce


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit -  Harga emas menguat di atas USD 1.800 per ounce pada perdagangan Rabu.

 

Hal ini karena imbal hasil Treasury AS menurun setelah risalah dari pertemuan Bank Sentra Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) Juni menunjukkan para pejabat merasa tujuan 'kemajuan substansial' pada pemulihan ekonomi belum terpenuhi.

 

Dikutip dari CNBC, Kamis (8/7/2021), harga emas di pasar spot memperpanjang kenaikan sedikit setelah rilis risalah dan naik 0,4 persen menjadi USD 1.804,16 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 17 Juni di USD 1.814,78 pada perdagangan Selasa. Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 0,4 persen lebih tinggi ke level USD 1.802,10 per ounce. 

 

Harga emas memperpanjang kenaikan di atas USD 1.800.  "Ini karena risalah secara luas sejalan dengan ekspektasi pasar, daripada menghadirkan kejutan hawkish tambahan," kata Suki Cooper, Seorang Analis di Standard Chartered. Sementara itu, benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun mencapai level terendah dalam lebih dari empat bulan. Bestprofit

  

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan tanpa bunga. "Meningkatnya ketidakpastian seputar kebijakan moneter, inflasi, dan meningkatnya risiko volatilitas pasar ekuitas akan mendukung permintaan emas safe-haven," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

 

“Bank sentral telah meningkatkan pembelian emas dalam beberapa bulan terakhir, mengimbangi beberapa kerugian permintaan fisik pada Q2 2021," lanjut analis ANZ. Selain harga emas, harga perak stabil di sekitar USD 26,14 per ounce. Kemudian, platinum turun 0,5 persen menjadi USD 1.086,32, sementara paladium naik 2,6 persen menjadi USD 2.865,27.

 

Harga Emas Naik Dipengaruhi Imbal Hasil Obligasi AS Turun

Sebelumnya, harga emas naik pada hari Selasa, memantul di atas level kunci USD 1.800. Ini didukung oleh turunnya imbal hasil obligasi AS. Sementara investor mengamati risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve untuk mengukur lintasan suku bunga. PT Bestprofit

 

Dikutip dari CNBC, Rabu (7/7/2021), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.794,37 per ons pada 14:13. ET, setelah melompat ke level tertinggi sejak 17 Juni di USD 1,814,78. Harga emas berjangka AS naik 0,6 persen pada USD 1.794,2.

 

Patokan imbal hasil Treasury AS mencapai titik terendah hampir dua minggu, meningkatkan daya pikat emas karena cenderung menurunkan biaya peluang emas. "Apa yang kami lihat dalam beberapa hari terakhir adalah bank sentral menolak gagasan menaikkan suku bunga sebelum waktunya," kata Fawad Razaqzada, analis ThinkMarkets.

 

"Investor menyadari bahwa kebijakan moneter secara historis akan tetap sangat longgar dan itulah salah satu alasan mengapa kami melihat imbal hasil obligasi turun, yang membantu menstabilkan harga emas setelah jatuh tajam pada Juni," kata Razaqzada. PT Best Profit

 

Fokus ada pada risalah dari pertemuan terbaru Fed, yang dijadwalkan pada hari Rabu, setelah kemiringan hawkish dari bank sentral AS bulan lalu, di mana pembuat kebijakan memproyeksikan dimulainya kenaikan suku bunga pada tahun 2023, mendorong harga emas mundur di bawah USD 1.800.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...