Penguatan harga minyak mentah untuk pekan ini tidak terlepas dari hasil keputusan Fed yang akhirnya memastikan mengenai kebijakan stimulus ekonomi Amerika Serikat sebesar 75 miliar dollar atau lebih rendah dibandingkan dengan rencana sebelumnya yang sebesar 85 miliar dollar. Sedangkan dari sisi data-data fundamental, beberapa data ekonomi di beberapa negara juga pekan ini dilaporkan mengalami kondisi yang membaik seperti naiknya indeks manufaktur Jerman, turunnya inflasi Inggris, naiknya data sentimen ekonomi Jerman, turunnya data pengangguran Inggris dan naiknya indeks manufaktur Amerika Serikat.
Sedangkan pada emas, kondisi fundamental yang memberikan tekanan sangat signifikan datanga dari dampak penguatan performa nilai tukar dollar terhadap mata uang mayoritas yang diperlihatkan oleh indeks dollar yang naik ke level 80,55. Naiknya indeks dollar semakin memberatkan kondisi permintaan di pasar ritel. Kondisi tersebut belum lagi ditambah oleh adanya pergeseran minat investor yang lebih menginginkan berinvestasi ke pasar saham yang masih mengalami tren bullish pasca kebijakan stimulus Fed. Apalagi salah satu milyarder terkemuka, John Paulson pekan ini menjual sebagian kepemilikan emasnya akibat sikap pesimis bahwa emas akan mengalami kenaikan dalam jangka pendek.
SPDR Gold Trust, perusahaan investasi emas pekan ini menyatakan bahwa persediaan emas yang dimilikinya pekan ini mengalami penurunan sebesar 0,5% menjadi 812,62 metrik ton. Maraknya aksi jual terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Apalagi muncul spekulasi bahwa Fed akan kembali melepas persediaan emasnya guna membiayai stimulus ekonomi yang akan dijalankan pada bulan Maret tahun 2014.
Sumber
http://vibiznews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar