The S & P 500 mengakhiri minggu kemaren dengan kerugian terbesar dalam dua setengah tahun terakhir, sementara Dow Jones Industrial Average mencatatkan penurunan mingguan terbesar sejak September 2011.
Minggu ini gemuruh aksi jual terjadi menyusul tujuh minggu berturut-turut yang tercatat naik. Hal ini terkait erat dengan penurunan terjal pada harga minyak yang mengakibatkan volatilitas tak terkendali di pasar ekuitas.
Indeks Volatilitas CBOE VIX, naik 4,98%. Indek ini juga dikenal sebagai “Indek untuk mengukur ketakutan bursa Wallstreet,” menduduki level 21 pada hari Jumat.
Investor semakin khawatir bahwa ekonomi global mungkin akan mengalah pada deflasi, penurunan konsisten dalam harga yang mengarah pada resesi dan depresi. Pedagang juga menyalahkan posisi unwinding pada akhir tahun untuk penurunan besar di pasar.
The S & P 500 SPX, ditutup minus 33 poin, atau 1,6%, dan bertengger pada posisi 2,002.33 alias kehilangan 3,5% selama seminggu. Sektor energi dan material adalah penyebab penurunan terbesar selama seminggu, sementara telekomunikasi juga terjatuh.
Indeks Dow Jones Industrial Average DJIA, ditutup turun 315,51 poin, atau 1,8%, ke level 17,280.83 dan mencatatkan kerugian mingguan sebesar 3,8%.
Sementara itu, teknologi berat Nasdaq Composite COMP, berakhir minus 54,57 poin, atau 1,2%, ke level 4,653.60 dan menurun 2,9% selama seminggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar