PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG: Harga Minyak Mentah Mengalami Penurunan Kembali - PT Bestprofit Futures BandungHarga Minyak Mentah Mengalami Penurunan Kembali - PT Bestprofit Futures Bandung
Harga Minyak Mentah Mengalami Penurunan Kembali - PT Bestprofit Futures Bandung
Bestprofit Bandung – Saat ini, harga minyak mentah mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir. Sentimen jatuhnya harga minyak berasal dari spekulasi bahwa cadangan minyak AS akan semakin membanjiri pasar global.
Kenaikan produksi minyak AS dianggap memberikan kontribusi bagi jatuhnya harga minyak yang mencapai 50 persen dari harga termahalnya di 2014. Bagi Cina, jatuhnya harga minyak ini bisa berdampak terhadap ekspektasi dan perilaku pasar.
Dalam laporan kuartalnya, Bank Sentral Cina, PBOC menyatakan agar pemerintah bertindak jika jatuhnya harga minyak mentah dunia berakibat pada inflasi utama Cina. Pijakan PBOC adalah data terkini yang menunjukkan indek harga konsumen Cina mengalami kenaikan sebesar 0,8 persen pada Januari kemarin dibandingkan periode sama di tahun lalu, sementara harga pabrikan mengalami penurunan secara beruntun dalam 35 bulan terakhir. Ini merupakan yang paling lamban dalam lima tahun terakhir ini. Secara terpisah, dilaporkan impor Cina juga mengalami penurunan dan indek manufakturnya mengalami kontraksi.
PBOC terlihat memang lebih memberikan arahan secara umum daripada memberikan pernyataan yang bersifat perkiraan kedepan tersebut, hal yang sesuai dengan pendapat khalayak pasar hari ini. Dalam pernyataan pada Selasa (11/02) di Beijing, PBOC menegaskan bahwa jika fundamental ekonomi mengalami perubahan yang bisa berdampak pada tren harga minyak, atau jika harga minyak itu sendiri mampu mengubah ekspektasi inflasi secara nyata dan berimbas pada inflasi utama, maka kebijakan-kebijakan makro ekonomi sudah semestinya mengalami perubahan untuk menyesuaikan pula.
Lazimnya, kebijakan moneter tidak semestinya terlalu bereaksi dengan fluktuasi harga minyak secara berlebihan. Jelaslah bahwa Cina saat ini menghadapi masalah deflasi dan PBOC memang diharapkan bisa bertindak untuk melakukan kebijakan moneter yang lebih lunak. Setidaknya, PBOC bisa memangkas suku bunga tiga kali lipat dan menaikkan rasio modal cadangan keuangan lima kalilipat di tahun ini. Ekspektasi akan dilakukannya kebijakan moneter yang lunak ini membuat Yuan terdepresiasi disisi lainnya. Yuan merosot ke posisi terlemahnya atas Dolar AS dalam sebulan ini. (Lukman Hqeem |@hqeem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar