PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Pergerakan harga emas pada pekan ini akan dipengaruhi
sejumlah keputusan bank sentral terkait kebijakan moneter dan sentimen
geopolitik.
Pelaku pasar juga sudah mengantisipasi kebijakan bank sentral Amerika
Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga. Banyak
analis mencatat harga emas sudah ikuti pola sebelumnya. Aksi jual terjadi
sebelum kenaikan suku bunga yang diharapkan terjadi pada pertemuan bank sentral
AS Juni ini.
Salah satu hal yang jadi pertanyaan apakah pola it uterus berlanjut
pada pekan ini lantaran inflasi meningkat dan ekonomi AS terus tumbuh stabil.
Sebelumnya harga emas untuk pengiriman Agustus berada di posisi USD 1.302,70
per ounce atau hanya naik 0,26 persen sejak pekan lalu. Bestprofit
Bagi banyak analis, sinyal kenaikan suku bunga bertahap oleh the
Federal Reserve kemungkinan terjadi pada Desember 2018. Kepala investasi emas
State Street Global Advisors, George Milling-Stanley menuturkan, kenaikan suku
bunga emas bertahap akan membuat emas kembali menguat. Harga emas akan bergerak
di kisaran USD 1.350-1.400 per ounce.
"Saya berharap emas akan naik cukup baik segera pengumuman the
Federal Reserve. Saya pikir tidak perlu waktu lebih lama bagi pasar emas untuk
menyesuaikan,” ujar dia seperti dikutip dari laman Kitco, Senin (11/6/2018). PT Bestprofit
Namun, bahkan jika the Federal Reserve hanya memberi kenaikan suku
bunga satu kali pada 2018, kenaikan berikutnya akan sangat penting. Hal itu
seperti disampaikan Martin Murenbeerl, Presiden Direktur Murenbeeld and Co.
"Jika harga kenaikan suku bunga pada September, emas mungkin
hanya menghasilkan USD 10 dalam waktu singkat," kata dia.
Presiden Direktur SIA Wealth Management Inc, Colin Cieszynski tidak
yakin the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga. Ini seiring inflasi
meningkat bersama dengan pertumbuhan ekonomi akan membuat the Federal Reserve
menaikkan suku bunga sekali hingga 2019.
"Sekarang Federal Reserve tidak memiliki banyak alasan untuk
berhenti menaikkan suku bunga," kata Cieszynski. PT Best Profit
Namun diprediksi risiko terhadap pergerakan harga emas juga masih
berkembang. Hal ini bila the Federal Reserve bersikap agresif untuk menormalkan
suku bunga. Mengingat bank sentral Eropa memberi sinyal untuk mengetatkan
kebijakan moneter bertahap.
"Saya pikir the Federal Reserve
ragu untuk menaikkan suku bunga secara agresif tahun ini karena
perbedaan kebijakan berubah menjadi lebih besar dari yang mereka inginkan. Tapi
itu bukan lagi kasusnya," kata Presiden Direktur Blue Line Futures Bill
Baruch.
Namun gerak emas juga berpeluang reli. Bank sentral Eropa akan gelar
pertemuan pada pekan ini. Ekonom mengharapkan Presiden Bank Sentral Eropa Mario
Draghi untuk memperketat kebijakan moneter karena ingin akhiri program
pembelian obligasi pada akhir tahun.
"Sikap hawkish dari ECB akan memperkuat euro sehingga menyeret
turun dolar AS, dan pada akhirnya positif untuk emas. Untuk pasar emas, saya
pikir ada potensi kenaikan lebih dalam euro dari pada yang ada dalam dolar AS,”
ujar Baruch.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar