PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas dan perak
naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Senin karena investor menyelamatkan
diri ke aset safe haven setelah adanya serangan terhadap fasilitas pengolahan
minyak Arab Saudi.
Adanya serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran atas pasokan energi
global dan juga akan membuat ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat.
Mengutip CNBC, Selasa (17/9/2019), harga emas di pasar spot melonjak
1,27 persen menjadi USD 1.507,40 per ounce sementara harga emas berjangka AS
naik 0,83 persen menjadi USD 1.512,1 per ounce.
Seperti emas, perak dipandang sebagai investasi safe-haven. Namun
logam ini digunakan dalam produksi barang-barang elektronik serta di sektor
industri, yaitu panel surya. Harga perak di pasar spot naik 2,96 persen menjadi
USD 17,94 per ounce.
Kenaikan harga emas dan perak terjadi setelah Arab Saudi pada Sabtu menutup
setengah produksi minyaknya dampak dari serangkaian penyerangan pesawat tanpa
awak yang menghantam fasilitas pemrosesan minyak terbesar di dunia. Best Profit
Serangan itu diklaim oleh pemberontak Houthi Yaman dan pemerintahan
Trump menyalahkan Iran. Penutupan fasilitas pengolahan minyak ini mempengaruhi
hampir 5,7 juta barel produksi minyak mentah per hari, menurut Saudi Aramco.
Itu sekitar 5 persen dari produksi minyak harian dunia.
Pada bulan Agustus, Arab Saudi menghasilkan 9,85 juta barel per hari,
menurut data dari Administrasi Informasi Energi AS.
Analis: Harga Emas Sulit Tembus USD 1.500
Sebelumnya, para analis dan pelaku pasar memperkirakan bahwa harga
emas sangat sulit untuk kembali menembus level USD 1.500 per ounce. Sejauh ini
belum ada sinyal yang bisa membuat harga emas kembali ke level tersebut.
Mengutip Kitco, Senin (16/9/2019), pasar emas bersiap untuk
melanjutkan kerugian dalam tiga pekan berturut-turut. Pesimisme mulai merambah
pasar emas karena permintaan akan safe haven mulai melemah. Bestprofit
Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember terakhir di
perdagangkan di USD 1.496,50 per ounce, turun lebih dari 1 persen jika
dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Menurut beberapa analis, ada peluang kerugian lebih lanjut di pasar
emas pada pekan ini karena kemungkinan besar Bank Sentral AS atau the Federal
Reserve (the Fed) gagal memenuhi harapan dovish.
The Fed menjadi pusat perhatian pada minggu ini karena mereka tengah
mempersiapkan untuk menyesuaikan kebijakan moneter. Menurut CME FedWatch Tool,
pasar sepertinya pesimistis bahwa the Fed akan melakukan pemotongan suku bunga
25 basis poin.
Ketua The Fed Jerome Powell enggan mengumumkan dimulainya siklus
pelonggaran baru. Pekan lalu, ia relatif optimistis terhadap ekonomi AS.
"Pasar tenaga kerja dan kepercayaan konsumen dalam kondisi yang baik.
Tidak akan ada resesi tetapi ada risiko yang kami pantau," katanya. PT Best Profit
Analis komoditas TD Securities, Ryan McKay, mengatakan bahwa
serentetan data ekonomi baru-baru ini dan meredanya perang dagang telah memberi
Federal Reserve sedikit ruang untuk mengambil sikap yang lebih netral pada
kebijakan moneter.
"Ada ruang bagi emas untuk kecewa," katanya. McKay
menambahkan, ia mengharapkan harga emas untuk bisa bertahan dan terus berada di
kisaran USD 1.500 per ounce. Dia mengatakan bahwa ada risiko yang cukup di
pasar untuk menjaga tawaran yang solid. Richard Baker, editor Eureka Miner
Report, mengatakan bahwa dia memperkirakan harga emas akan terus melayang USD
1.500 per ounce.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt bestprofit,
best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar