PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Para analis dan pelaku
pasar memperkirakan bahwa harga emas sangat sulit untuk kembali menembus level
USD 1.500 per ounce. Sejauh ini belum ada sinyal yang bisa membuat harga emas
kembali ke level tersebut.
Mengutip Kitco, Senin (16/9/2019), pasar emas bersiap untuk
melanjutkan kerugian dalam tiga pekan berturut-turut. Pesimisme mulai merambah
pasar emas karena permintaan akan safe haven mulai melemah.
Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember terakhir di perdagangkan
di USD 1.496,50 per ounce, turun lebih dari 1 persen jika dibandingkan dengan
pekan sebelumnya.
Menurut beberapa analis, ada peluang kerugian lebih lanjut di pasar
emas pada pekan ini karena kemungkinan besar Bank Sentral AS atau the Federal
Reserve (the Fed) gagal memenuhi harapan dovish.
The Fed menjadi pusat perhatian pada minggu ini karena mereka tengah
mempersiapkan untuk menyesuaikan kebijakan moneter. Menurut CME FedWatch Tool,
pasar sepertinya pesimistis bahwa the Fed akan melakukan pemotongan suku bunga
25 basis poin. PT Bestprofit
Ketua The Fed Jerome Powell enggan mengumumkan dimulainya siklus
pelonggaran baru. Pekan lalu, ia relatif optimistis terhadap ekonomi AS.
"Pasar tenaga kerja dan kepercayaan konsumen dalam kondisi yang baik.
Tidak akan ada resesi tetapi ada risiko yang kami pantau," katanya.
Analis komoditas TD Securities, Ryan McKay, mengatakan bahwa
serentetan data ekonomi baru-baru ini dan meredanya perang dagang telah memberi
Federal Reserve sedikit ruang untuk mengambil sikap yang lebih netral pada
kebijakan moneter.
"Ada ruang bagi emas untuk kecewa," katanya.
McKay menambahkan, ia mengharapkan harga emas untuk bisa bertahan dan
terus berada di kisaran USD 1.500 per ounce. Dia mengatakan bahwa ada risiko
yang cukup di pasar untuk menjaga tawaran yang solid. Richard Baker, editor
Eureka Miner Report, mengatakan bahwa dia memperkirakan harga emas akan terus
melayang USD 1.500 per ounce. Best Profit
Perdagangan Sebelumnya
Harga emas turun pada hari Jumat. Penurunan ini menjadi penurunan tiga
minggu berturut-turut. Hal ini disebabkan karena data penjualan ritel AS yang
positif dan harapan untuk mencairnya ketegangan perdagangan China-AS.
Dikutip dari laman CNBC, Sabtu (14/9/2019), harga emas di pasar spot
turun 0,63 persen menjadi USD 1,489.26 per ounce, dan telah turun sekitar 0,7
persen untuk minggu ini. Harga emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD
1,496.7 per ounce.
“Dengan data yang lebih baik dari perkiraan memningkat dengan kenaikan
pasar ekuitas global, kami melihat emas jatuh dari tertinggi sebelumnya.
Optimisme tentang perdagangan telah mendorong bangkitnya ekuitas global dan
berkurangnya kebutuhan akan komoditas safe-haven seperti emas, ”kata David
Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
"Tema yang mendasari pelonggaran bank sentral global terus
menjadi faktor pendukung untuk harga emas di satu sisi dan Anda memiliki
beberapa tekanan yang datang dari ekuitas global dan prospek perdagangan yang
lebih baik," tambahnya. PT Best Profit
Imbal hasil AS naik di seluruh papan setelah data menunjukkan
penjualan ritel AS naik pada Agustus. Hal ini menunjukkan risiko resesi di
ekonomi terbesar dunia itu terus berkurang.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar