PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas turun pada
penutupan perdagangan Senin (Selasa lagi waktu Jakarta). Pendorong penurunan
harga emas ini karena nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat didorong
oleh kekhawatiran gelombang kedua penyebaran virus Corona.
Mengutip CNBC, Selasa (12/5/2020), harga emas di pasar spot turun 0,3
persen ke level USD 1.695,75 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun
0,9 persen ke level USD 1.698 per ounce.
"Kami melihat permintaan jangka pendek untuk dolar AS sangat
kuat," jelas analis komoditas TD Securities, Daniel Ghali. Penguatan dolar
AS membuat harga emas semakin mahal bagi investor yang bertransaksi dengan mata
uang di luar dolar AS.
Ia menambahkan, harga emas juga terperangkat antara prospek inflasi
moneter besar-besaran, yang seharusnya mendukung harga emas tetapi juga tekanan
deflasi dari data ekonomi yang lemah. "Tapi dalam jangka panjang, secara
makro seharusnya arah dolar AS melemah sehingga memberikan dampak positif ke harga
emas," tambah Ghali. PT Bestprofit
Meredam permintaan emas, dolar AS naik karena peringatan gelombang
kedua infeksi Corona. Mata uang AS ini dianggap sebagai alat penyimpan nilai
yang aman menyaingi emas di saat ketidakpastian ekonomi dan politik. Dampaknya,
harga emas tertekan.
Jerman melaporkan bahwa infeksi baru semakin cepat setelah langkah
awal pelonggaran lockdown, memicu alarm global bahkan ketika bisnis dibuka dari
Paris ke Shanghai maka angka infeksi baru kembali melambung. Korea Selatan juga
memperkirakan angka infeksi baru akan melambung.
Harga Emas Diprediksi Menguat Sepanjang Pekan Ini
Sebelumnya, para analis dan pelaku pasar memperkirakan harga emas akan
melambung tinggi sepanjang pekan ini. Hal tersebut didasari sentimen data
tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang buruk. Best Profit
Dikutip dari Kitco, Senin (11/5/2020), Departemen Tenaga Kerja AS
melaporkan bahwa daftar gaji di luar pertanian untuk bulan April 2020 turun
20,5 juta. Sementara tingkat pengangguran melonjak menjadi 14,7 persen, level
tertinggi sejak awal 1930.
"Ada banyak ketidakpastian dari rendahnya data tenaga kerja
ini," jelas Co-Direktur Lindung Nilai Walsh Trading Sean Lusk.
"Saya pikir kenaikan harga emas hanya masalah waktu. setidaknya
bisa mencapai USD 1.750 per ounce dan bisa mencapai harga tertinggi untuk tahun
ini," lanjutnya.
Enam dari 11 analis atau sebesar 55 persen memperkirakan bahwa harga
emas akan bullish. Swedangkan tiga analis atau 27 persen mengatakan harga emas
akan jatuh. Selain itu dua analis atau 18 persen netral. PT Best Profit
Sementara itu, 750 suara pelaku pasar ikut dalam jajak pendapat yang
dilakukan Kitco. Dari jumlah tersebut sebanyak 502 pelaku pasar atau 67 persen
menyatakan harga emas akan naik. Sedangkan 139 pelaku pasar atau 19 persen
menyatakan bahwa harga emas akan mengalami tekanan. Di luar itu, sebanyak 109
orang atau 15 persen netral.
Dalam survei untuk minggu lalu, sebagian besar analis dan pelaku pasar
memperkirakan harga emas akan naik. Sedangkan pada perdagangan Jumat lalu harga
emas Comex untuk pengiriman Juni 1,6 persen lebih tinggi menjadi USD 1,727.90
per ounce..
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar