PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Harga emas turun tajam pada penutupan perdagangan Hari Senin. Harga emas melemah karena penguatan dolar AS di tengah spekulasi bahwa penguatan ekonomi AS akan mendorong Bank Sentral AS atau the Fed untuk mempercepat kenaikan suku bunga.
Mengutip CNBC, Selasa (6/12/2022), harga emas spot
merosot 1,7 persen menjadi USD 1.767,86 per ons setelah menyentuh level
tertinggi sejak 5 Juli 2022 di USD 1.809,91 pada hari sebelumnya.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,6 persen
menjadi USD 1.780,50 per ons.
Harga perak juga ikut terjebak dalam penurunan
tajam harga emas. Harga perak anjlok 4 persen menjadi USD 22,1971 per ons.
Aktivitas industri jasa AS secara tak terduga meningkat
pada November, dengan sektor ketenagakerjaan pulih kembali, menawarkan lebih
banyak bukti tentang momentum yang mendasari ekonomi untuk bersiap menghadapi
resesi kemungkinan terjadi tahun depan.
kepala analis Blue Line Futures Phillip Streible
menjelaskan, data ISM perkiraan mendorong reli indeks dolar AS, pada gilirannya
menyebabkan aksi jual emas dan perak di tengah ekspektasi bahwa the Fed akan
menjadi lebih hawkish.
Penguatan dolar AS membuat emas kurang menarik bagi
pedagang emas batangan yang memegang mata uang lain. Di sisi teknis, harga emas
telah mencapai rata-rata pergerakan 200 hari tadi malam yaitu di USD 1.823,90
per ons.
"kami telah mundur sejak itu." jelas
Phillip Streible.
Emas juga kehilangan beberapa keuntungan dari reli
sebelumnya, didorong oleh berita tentang China yang merupakan konsumen
mayoritas emas telah melonggarkan beberapa pembatasan Covid.
Saat ini, pelaku pasar fokus pada jalur kenaikan
suku bunga the Fed Federal Reserve AS, dengan pelunakan baru-baru ini dari
sikap agresifnya memberi dorongan pada harga emas yang tidak memberikan imbal
hasil.
Nasib Harga Emas Dipengaruhi Penjualan Rumah di AS
Harga emas diperdagangkan sebagian besar tidak
berubah, karena penjualan rumah AS yang tertunda sedikit mengejutkan pada Oktober
meskipun terdapat penurunan dalam beberapa bulan berturut-turut.
Penjualan rumah tertunda AS turun 4,6 persen pada
Oktober, menyusul penurunan 8,7 persen pada September. National Association of
Realtors (NAR) mengatakan perkiraan konsensus menyerukan penurunan 5 persen.
Indeks penjualan rumah yang tertunda berada di
level 77,1 bulan Oktober lalu setelah mencatatkan 80,8 pada bulan September.
Secara tahunan, penjualan rumah yang tertunda turun 37 persen dari Oktober
2021.
Dilansir dari laman Kitco News, Senin (5/12/2022),
Kepala Ekonom NAR Lawrence Yun, menyebut kenaikan suku bunga membebani
permintaan perumahan AS.
"Oktober adalah bulan yang sulit bagi pembeli
rumah karena mereka menghadapi tingkat hipotek yang tinggi selama 20 tahun.
Wilayah Barat, khususnya, menderita akibat kombinasi suku bunga tinggi dan
harga rumah yang mahal. Hanya Midwest yang memperoleh keuntungan,” ujar Yun.
Sisa tahun ini dapat melihat peningkatan permintaan
karena tingkat hipotek tampaknya telah mencapai puncaknya.
Ekonom sangat memperhatikan angka penjualan rumah
yang tertunda, karena indeks dipandang sebagai barometer ke depan untuk pasar
perumahan. Jeda satu atau dua bulan biasanya terjadi antara kontrak dan
penjualan yang selesai.
Menyusul rilis data, emas sebagian besar tidak
berubah setelah memangkas kembali kenaikan pagi setelah revisi PDB Q3 yang
lebih baik dari perkiraan. Harga emas berjangka Comex Februari terakhir di USD
1,767.10, naik 0,19 persen.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar