PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Kenaikan imbal hasil obligasi dampak
dari keputusan Federal Reserve (The Fed) mempertahankan kenaikan suku bunga
yang agresif menciptakan lingkungan yang menantang bagi harga emas.
Sentimen beragam di pasar membuat harga emas
diramal tidak akan mencapai posisi tinggi dalam waktu dekat.
Survei Emas Mingguan Kitco, seperti dikutip
Senin (21/8/2023), menunjukkan jika Analis Wall Street menyebutkan harga emas
bearish dalam waktu dekat. Sementara sentimen akan seimbang di antara investor
ritel.
Ada harapan yang berkembang jika Bos Federal
Reserve Jerome Powell, akan mempertahankan bias hawkish dan tingkat suku bunga
akan tetap lebih tinggi lebih lama. Ini yang akan disampaikan pada retret
tahunan bank sentral Jackson Hole pada pekan ini.
“Pasar sekarang menghargai kenaikan suku bunga
AS dalam jangka waktu yang lama, sebuah dinamika yang mendukung dolar dan
merupakan berita buruk bagi logam mulia. Terhadap latar belakang ini, harga
emas kemungkinan akan tetap di bawah tekanan, dengan level support signifikan
berikutnya di USD 1.875,” kata Ricardo Evangelista, Analis Senior di
ActivTrades.
Menurut analis, kenaikan imbal hasil obligasi
AS, yang mencapai tertinggi baru dalam 15 tahun tetap menjadi angin sakal yang
signifikan untuk emas.
Mereka mencatat bahwa peluang kenaikan biaya
emas ikut menarik aliran safe-haven karena ekonomi China yang melambat membuat
para investor ketakutan.
"Hasil imbal berada pada tingkat yang
mendukung kebijakan moneter Federal Reserve dan itu adalah lingkungan yang
sulit bagi emas. Akan ada saatnya emas kembali menarik, tapi sekarang bukan
waktunya," kata Ed Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.
Tetap Netral
Terlepas dari perjuangan yang berat, Moya
memprediksi harga emas akan netral pada pekan ini karena imbal hasil obligasi
bisa mendekati puncaknya. Seraya menambahkan bahwa momentum penjualan emas
tampaknya melambat.
"Agar tekanan jual emas tetap ada, imbal
hasil obligasi global mungkin perlu melonjak lebih tinggi," tambah dia.
Namun, sebagian besar analis mengatakan harga
emas yang lebih rendah lebih mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Pada pekan ini, 16 analis Wall Street
berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco. Di antara peserta, sepuluh analis, atau
63%, bersikap bearish pada haraga emas dalam waktu dekat.
Pada saat yang sama, dua analis, atau 13%,
bersikap bullish untuk minggu depan, dan empat analis, atau 25%, melihat harga
diperdagangkan sideways.
Sementara itu, 941 suara diberikan dalam jajak
pendapat online. Dari jumlah tersebut, 415 responden, atau 44%, memperkirakan
emas akan naik minggu depan. 386 lainnya, atau 41%, mengatakan akan lebih
rendah, sementara 140 pemilih, atau 15%, netral dalam waktu dekat.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf,
bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best profit
futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar