<<<< SELAMAT DATANG DI BLOG PT.BESTPROFIT FUTURES CABANG BANDUNG >>>>

Rabu, 29 November 2017

Harga Emas Menguat Tipis, Catat Kenaikan Tertinggi

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas menguat tipis hingga mendorong cetak kenaikan tertinggi dalam satu minggu. Hal itu didorong sentimen investor mendapatkan sinyal calon pimpinan the Federal Reserve Jerome Powell mengkonfirmasi kebijakan tingkat bunga.
Investor juga mengamati data yang menunjukkan lonjakan bulanan data kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) ke level tertinggi dalam 17 tahun. Rilis data ini juga mendukung argumen the Federal Reserve akan melanjutkan kenaikan suku bunga. Ditambah sentimen Korea Utara melepas sebuah rudal balistik juga bayangi harga emas.
Harga emas naik tipis 30 sen ke level US$ 1.299,20 usai sentuh level terendah di bawah US$ 1.295 dan tertinggi di US$ 1.300. Harga emas itu tertinggi sejak 17 November.Adapun pergerakan harga emas sedikit berubah usai Korea Utara meluncurkan rudal lain. harga logam lainnya yaitu harga perak susut 1,2 persen ke posisi US$ 16.918 per ounce.
Pernyataan Jerome Powell di depan komite senat perbankan juga mengkonfirmasi akan melanjutkan kebijakan pendahulunya Janet Yellen. Powell akan tetap menaikkan suku bunga dan mengurangi neraca keuangan secara bertahap. Pernyataan Powell tersebut juga mempengaruhi pergerakan harga emas.

"Pernyataan Powell yang dijaga mengandung beberapa tanda bahwa dia akan membawa pemikiran baru dan perubahan pendekatan FOMC," ujar Michael Pearce, Ekonom Capital Economics, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Rabu (29/1/2017).

Pearce menuturkan, pihaknya tetap melihat suku bunga the Federal Reserve naik pada Desember. Kemudian suku bunga the Federal Reserve akan naik sebanyak empat kali pada 2018. Tingkat suku bunga lebih tinggi cenderung mendorong dolar AS lebih tinggi. Demikian juga dengan imbal hasil obligasi atau surat utang. Indeks dolar AS menguat 0,2 persen ke posisi 93,12. Pergerakan harga emas dan dolar AS biasanya berbanding terbalik.

Penguatan indeks dolar AS mendekati level tertinggi usai data kepercayaan konsumen melonjak menjadi 129,5 pada November. Dengan data ekonomi AS positif mendukung harapan kenaikan suku bunga the Federal Reserve selanjutnya.

"Data ekonomi positif menunjukkan ekonomi Amerika Serikat dalam keadaan sehat. Akan tetapi, ada banyak indikasi prospek 2018 tidak sebagus pada 2017," ujar Mark O'Bryne, Direktur GoldCore.

Selain itu, perkembangan reformasi pajak di AS juga menjadi sorotan pelaku pasar. "Senat cenderung memilih legilasi perpajakan akhir pekan ini. Namun bagian akhirnya belum pasti," tutur Analis Senior Kitco, Jim Wyckoff.

Harga Emas Menguat Imbas Dolar AS
Sebelumnya harga emas menguat terpicu melemahnya dolar. Investor juga mencermati kesaksian kongres terkait calon Gubernur The Fed dan pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Senat Republik yang membahas reformasi pajak.

Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menetap naik US$ 7,10, atau 0,6 persen, menjadi US$ 1.294,40 per ounce.

"Kami melihat pemulihan yang cukup kuat pada harga emas didukung lemahnya dolar dan beberapa pembacaan data dari AS," kata Analis Mitsubishi Jon Butler.

Minggu lalu, AS melansir data PMI dan barang modal yang raihannya di luar ekspektasi. Ini menekan dolar yang meluncur ke level terlemahnya dalam dua bulan. Melemahnya dolar bisa merangsang permintaan emas, membuat logam mulia lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Melansir laman Reuters, Selasa (28/11/2017), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi US$ 1,294.44 per ounce, setelah mencapai posisi tertingginya di US$ 1.299,13, pada 16 Oktober.

Selain dolar, harga emas juga dipengaruhi pertemuan Federal Reserve. "Cukup aman untuk mengatakan bahwa kita akan mendapatkan kenaikan suku bunga kembali," kata Bart Melek, Kepala Strategi komoditas TDEfek di Toronto.

Harga emas memang sangat sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena kebijakan ini cenderung memperkuat dolar dan mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi, mengurangi daya tarik bullion non-yielding. Di sisi lain, Jerome Powell dicalonkan sebagai pengganti Janet Yellen akan resmi menduduki kursi Fed pada tahun depan.

"Konfirmasi ini telah dilihat sebagai risiko dan positif untuk emas," kata Josh Graves, Ahli Komoditas Senior di RJO Futures di Chicago.

Trump direncanakan akan bertemu dengan Senat dari Republik untuk mendiskusikan reformasi pajak yang bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi AS.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 28 November 2017

Harga Emas Menguat Terpicu Melemahnya Dolar AS

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas menguat terpicu melemahnya dolar. Investor juga mencermati kesaksian kongres terkait calon Gubernur The Fed dan pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Senat Republik yang membahas reformasi pajak.
Melansir laman Reuters, Selasa (28/11/2017), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi US$ 1,294.44 per ounce, setelah mencapai posisi tertingginya di US$ 1.299,13, pada 16 Oktober.
Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menetap naik US$ 7,10, atau 0,6 persen, menjadi US$ 1.294,40 per ounce.   
"Kami melihat pemulihan yang cukup kuat pada harga emas didukung lemahnya dolar dan beberapa pembacaan data dari AS," kata Analis Mitsubishi Jon Butler.   

Minggu lalu, AS melansir data PMI dan barang modal yang raihannya di luar ekspektasi. Ini menekan dolar yang meluncur ke level terlemahnya dalam dua bulan. Melemahnya dolar bisa merangsang permintaan emas, membuat logam mulia lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.  

The Fed
Selain dolar, harga emas juga dipengaruhi pertemuan Federal Reserve. "Cukup aman untuk mengatakan bahwa kita akan mendapatkan kenaikan suku bunga kembali," kata Bart Melek, Kepala Strategi komoditas TDEfek di Toronto.

Harga emas memang sangat sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena kebijakan ini cenderung memperkuat dolar dan mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi, mengurangi daya tarik bullion non-yielding.

Di sisi lain, Jerome Powell dicalonkan sebagai pengganti Janet Yellen akan resmi menduduki kursi Fed pada tahun depan.  

 "Konfirmasi ini telah dilihat sebagai risiko dan positif untuk emas," kata Josh Graves, Ahli Komoditas Senior di RJO Futures di Chicago.  

Trump direncanakan akan bertemu dengan Senat dari Republik untuk mendiskusikan reformasi pajak yang bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi AS. Di antara harga logam mulia lainnya, perak naik 0,5 persen menjadi US$ 17,06 per ounce, platinum naik 0,6 persen menjadi US$ 945,65 dan paladium naik 0,9 persen menjadi US$ 1.006,25.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 27 November 2017

Harga Emas PT Antam Tbk

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam stabil bertengger di posisi Rp 624 ribu per gram pada perdagangan Senin (26/11/2017). Ini sama dengan harga emas Antam pada perdagangan Sabtu pekan kemarin.
Namun untuk harga pembelian kembali atau buyback emas Antam justru naik ke posisi Rp 558 ribu per gram. Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.01 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam ludes terjual.
Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.356.000 atau Rp 635.000 ribu per gram. Adapun ukuran 20 gram sekitar Rp 12.314.000 atau Rp 615.700 per gram.

Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram, dijual di harga Rp 700.000. Ukuran 2 gram, dijual Rp 1.284.000 dan 5 gram dijual Rp 3.052.000.

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:

* Pecahan 1 gram Rp 624.000

* Pecahan 5 gram Rp 2.976.000

* Pecahan 10 gram Rp 5.902.000

* Pecahan 25 gram Rp 14.680.000

* Pecahan 50 gram Rp 29.311.000

* Pecahan 100 gram Rp 58.572.000

* Pecahan 250 gram Rp 146.305.000

* Pecahan 500 gram Rp 292.408.000

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 24 November 2017

Harga Emas Melemah Akibat Aksi Ambil Untung Investor

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas melemah akibat aksi ambil untung investor setelah naik hampir 1 persen pada sesi sebelumnya, terpicu pelemahan data ekonomi dan kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).
Melansir laman CNBC, Jumat (24/11/2017), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi US$ 1.289,88 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun tipis 0,2 persen menjadi US$ 1.289,70 per ounce.
"Tampaknya ada sedikit aksi profit taking ... Dengan laju kenaikan suku bunga Fed pada bulan depan, mungkin (investor berpikir) harga emas telah pergi terlalu tinggi dan akan turun setelah kenaikan suku bunga," kata John Sharma, ekonom National Australia Bank.
Dia mengatakan, The Fed masih memiliki beberapa kekhawatiran tentang inflasi dan tidak diketahui bagaimana ini bisa mempengaruhi harga emas di masa depan.

Banyak yang berharap pembuat kebijakan Fed akan menaikan tingkat suku bunga dalam jangka pendek, yang diputuskan pada pertemuan terakhir bank sentral di Desember.

Namun, beberapa anggota menyatakan kekhawatiran tentang prospek inflasi dan mengidentifikasi bahwa mereka akan terlebih dulu melihat data ekonomi sebelum menentukan waktu kenaikan suku bunga di masa depan.

Harga Emas Kemarin
Harga emas menguat tajam seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan. Selain itu, risalah hasil rapat the Federal Reserve juga mengindikasikan tidak akan agresif menaikkan suku bunga pada 2018.

Jelang rilis risalah the Federal Reserve, harga emas ditransaksikan naik US$ 10,50 atau 0,8 persen menjadi US$ 1.292,20 per ounce. Harga emas ditransaksikan di US$ 1.292,10 usai rilis risalah the Federal Reserve. Kenaikan harga emas pun terbatas dengan hanya naik 0,5 persen atau US$ 6,40 menjadi US$ 1.281 per ounce.

Dari risalah hasil rapat the Federal Reserve pada awal November menunjukkan ada kenaikan suku bunga dalam jangka pendek. Namun, pejabat the Federal Reserve tetap mempertimbangkan faktor inflasi. The Federal Reserve juga memberikan sinyal kalau kenaikan suku bunga pada 2018 sesuai rencana sebanyak tiga kali.

Dari hasil risalah itu juga menunjukkan kenaikan suku bunga dari 1,25 persen menjadi 1,5 persen pada akhir tahun. The Federal Reserve akan kembali gelar pertemuan pada 12-13 Desember 2017. Namun jumlah kenaikan suku bunga pada 2018 juga dipenuhi ketidakpastian mengingat keraguan inflasi akan meningkat.

Sentimen the Federal Reserve tersebut turut membayangi pergerakan harga emas. Suku bunga tinggi menjadi sentimen negatif untuk harga emas.Dolar Amerika Serikat (AS) juga mengangkat harga emas. Indeks dolar AS turun 0,7 persen.

"Momentum dolar AS menjadi kunci pergerakan harga emas pada pekan ini. Apalagi menjelang libur Thanksgiving juga pengaruhi pergerakan harga emas," kata Michael Armbruster, Managing Partner Altavest, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (23/11/2017).

Analis FXTM, Lukman Otunuga menuturkan, dolar AS melemah usai pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen yang cenderung hati-hati memberi pernyatan sehingga memperkuat harapan pasar kalau the Federal Reserve menaikkan suku bunga secara bertahap.

"Yellen memperingatkan menaikkan suku bunga terlalu cepat dapat hamat usaha the Federal Reserve untuk mencapai target inflasi dua persen. Inflasi di AS pun masih tetap rendah pada 2017 dan menjadi misteri," kata dia.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 23 November 2017

Harga Emas Menguat Tajam

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas menguat tajam seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan. Selain itu, risalah hasil rapat the Federal Reserve juga mengindikasikan tidak akan agresif menaikkan suku bunga pada 2018.
Jelang rilis risalah the Federal Reserve, harga emas ditransaksikan naik US$ 10,50 atau 0,8 persen menjadi US$ 1.292,20 per ounce. Harga emas ditransaksikan di US$ 1.292,10 usai rilis risalah the Federal Reserve. Kenaikan harga emas pun terbatas dengan hanya naik 0,5 persen atau US$ 6,40 menjadi US$ 1.281 per ounce.
Dari risalah hasil rapat the Federal Reserve pada awal November menunjukkan ada kenaikan suku bunga dalam jangka pendek. Namun, pejabat the Federal Reserve tetap mempertimbangkan faktor inflasi. The Federal Reserve juga memberikan sinyal kalau kenaikan suku bunga pada 2018 sesuai rencana sebanyak tiga kali.
Dari hasil risalah itu juga menunjukkan kenaikan suku bunga dari 1,25 persen menjadi 1,5 persen pada akhir tahun. The Federal Reserve akan kembali gelar pertemuan pada 12-13 Desember 2017. Namun jumlah kenaikan suku bunga pada 2018 juga dipenuhi ketidakpastian mengingat keraguan inflasi akan meningkat.

Sentimen the Federal Reserve tersebut turut membayangi pergerakan harga emas. Suku bunga tinggi menjadi sentimen negatif untuk harga emas.Dolar Amerika Serikat (AS) juga mengangkat harga emas. Indeks dolar AS turun 0,7 persen.

"Momentum dolar AS menjadi kunci pergerakan harga emas pada pekan ini. Apalagi menjelang libur Thanksgiving juga pengaruhi pergerakan harga emas," kata Michael Armbruster, Managing Partner Altavest, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (23/11/2017).

Analis FXTM, Lukman Otunuga menuturkan, dolar AS melemah usai pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen yang cenderung hati-hati memberi pernyatan sehingga memperkuat harapan pasar kalau the Federal Reserve menaikkan suku bunga secara bertahap.

"Yellen memperingatkan menaikkan suku bunga terlalu cepat dapat hamat usaha the Federal Reserve untuk mencapai target inflasi dua persen. Inflasi di AS pun masih tetap rendah pada 2017 dan menjadi misteri," kata dia.

Harga Emas Menguat pada Perdagangan Kemarin

Sebelumnya harga emas melambung pada perdagangan Selasa karena dolar AS melemah tajam. Investor menunggu keluarnya risalah pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Rederal Reserve (the Fed) mengenai arah kebijakan suku bunga.

Selain itu, harga emas juga naik karena mendapat keuntungan dari beberapa pembelian investor yang memang tengah memburu aset-aset safe haven karena adanya krisis politik di Jerman.

Mengutip Reuters, Rabu 22 November 2017, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke level US$ 1.280,63 per ounce pada pukul 01.44 siang waktu New York. Pada perdagangan sehari sebelumnya harga emas turun cukup dalam dan menjadi penurunan terbesar sejak 11 September.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 6,40 atau 0,5 persen ke level US$ 1.281,70 per ounce.

Harga perak naik 0,2 persen menjadi US$ 16,94 per ounce. Pada perdagangan sehari sebelumnya harga perak turun 2,3 persen dan menjadi penurunan terbesar sejak 26 September.

"Melihat bahwa harga emas dan perak mengalami penurunan yang cukup dalam pada perdagangan Senin kemarin maka pada Selasa pelaku pasar sedikit melakukan bargain hunting dengan masuk kembali ke pasar," jelas analis High Ridge Futures, Chicago, David Meger.

The Fed pada hari ini akan mengeluarkan risalah harus pertemuan bulanan. Dalam risalah tersebut terdapat sinyal mengenai kebijakan moneter AS.

"Kenaikan suku bunga the Fed pada Desember hampir menjadi kenyataan. Saat ini orang-orang lebih banyak mencari arah kebijakan untuk masa depan," jelas analis komoditas ABN AMRO Georgette Boelle.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 22 November 2017

Harga Emas Melambung Pada Penututan

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas melambung pada perdagangan Selasa karena dolar AS melemah tajam. Investor menunggu keluarnya risalah pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Rederal Reserve (the Fed) mengenai arah kebijakan suku bunga.
Selain itu, harga emas juga naik karena mendapat keuntungan dari beberapa pembelian investor yang memang tengah memburu aset-aset safe haven karena adanya krisis politik di Jerman.
PT Bestprofit
Mengutip Reuters, Rabu (22/11/2017), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke level US$ 1.280,63 per ounce pada pukul 01.44 siang waktu New York. Pada perdagangan sehari sebelumnya harga emas turun cukup dalam dan menjadi penurunan terbesar sejak 11 September.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 6,40 atau 0,5 persen ke level US$ 1.281,70 per ounce. Harga perak naik 0,2 persen menjadi US$ 16,94 per ounce. Pada perdagangan sehari sebelumnya harga perak turun 2,3 persen dan menjadi penurunan terbesar sejak 26 September.

"Melihat bahwa harga emas dan perak mengalami penurunan yang cukup dalam pada perdagangan Senin kemarin maka pada Selasa pelaku pasar sedikit melakukan bargain hunting dengan masuk kembali ke pasar," jelas analis High Ridge Futures, Chicago, David Meger.

The Fed pada hari ini akan mengeluarkan risalah harus pertemuan bulanan. Dalam risalah tersebut terdapat sinyal mengenai kebijakan moneter AS.

"Kenaikan suku bunga the Fed pada Desember hampir menjadi kenyataan. Saat ini orang-orang lebih banyak mencari arah kebijakan untuk masa depan," jelas analis komoditas ABN AMRO Georgette Boelle.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 21 November 2017

Harga Emas Turun Lebih dari 1 % | PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas turun lebih dari 1 persen, mengalah seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) serta prediksi Bank Sentral kembali menaikkan kenaikan suku bunga acuan.
Melansir laman Reuters, Selasa (21/11/2017), harga emas di pasar spot turun 1,4 persen menjadi US$ 1.275,66 per ounce. Harga emas turun dari posisi puncak pada Jumat atau terkuat sejak 16 Oktober di US$ 1.297. Adapun emas berjangka AS turun 1,6 persen menjadi US$ 1.275,30 per ounce.
Harga emas dipengaruhi dolar yang kembali perkasa. Dolar menyentuh posisi tertinggi terhadap mata uang lainnya hampir seminggu. Seperti terhadap euro yang melemah di tengah kegagalan Merkel membentuk pemerintah koalisi tiga arah.

Di sisi lain, ekuitas global naik seiring kepercayaan atas pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia dan gagalnya pembicaraan pemerintah Jerman.

"Pembalikan ini tidak terlalu mengejutkan karena pernah terjadi," kata Rob Haworth, Ahli Strategi Investasi Senior Bank Wealth Management AS.

"Dolar menguat ... dan kemungkinan tingkat suku bunga kembali naik. Saya pikir kita  pada bulan Desember akan melihat dua atau tiga tahun depan," dia menambahkan.

Federal Reserve diprediksi akan kembali menaikkan tingkat suku bunganya pada pertemuan Desember.

Goldman Sachs mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan pasar tenaga kerja yang ketat dan gambaran inflasi yang lebih normal akan mendorong the Fed menaikkan suku bunga keempat kalinya pada tahun depan. 

Adapun harga perak turun 2,3 persen menjadi US$ 16,91 per ounce dan platinum turun 3 persen menjadi US$ 922,30 per ounce. Harga palladium turun 0,5 persen menjadi US$ 988,50 per ounce.  

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 20 November 2017

Harga Emas Masih Akan Bergerak Campuran | PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas masih akan bergerak campuran pada perdagangan sepekan ke depan. Pelaku pasar sangat menantikan keputusan dari reformasi perpajakan Amerika Serikat (AS) yang sampai saat ini belum ada kejelasan.
Selain itu, harga emas juga akan terpengaruh dengan gerak imbal hasil dari obligasi jangka panjang pemerintah AS. Imbal hasil obligasi ini akan berpengaruh kepada nilai tukar dolar AS dan kemudian berdampak kepada harga emas.
Mengutip Kitco, Senin (20/11/2017), Kepala Analis TD Securities Bart Melek menjelaskan, harga emas diperkirakan akan mendekati angka US$ 1.300 per ounce jika memang imbal hasil dari obligasi pemerintah AS mengalami penurunan.

"Secara teknikal jika dilihat dari kurva yang ada memang terlihat akan terjadi penurunan dalam waktu dekat," jelas dia.

Hal senada juga dikatakan oleh manajer investasi Incrementum AG Ronald-Peter Stoeferle. Menurutnya, harga emas memperlihatkan kecenderungan naik pada pekan ini meskipun sulit untuk menembus level US$ 1.300 per ounce.

Di luar itu, pelaku pasar saat ini masih menunggu kepastian reformasi perpajakan AS. Ada usulan bahwa terdapat pengurangan pajak korporasi dari saat ini yang ada di angka 35 persen menjadi 20 persen. Namun dengan pengurangan tersebut penerimaan negara pasti berkurang dan harus ada cara untuk menutupinya.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 17 November 2017

Harga Emas Sedikit Melemah | PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas sedikit melemah jelang akhir pekan ini. Hal yang mempengaruhi harga emas antara lain seiring langkah Dewan Perwakilan Rakyat yang mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak versinya.
Serta kekhawatiran investor perihal kemungkinan perubahan dalam kebijakan fiskal melawan dampak kenaikan suku bunga yang sangat diharapkan.
Melansir laman Reuters, Jumat 917/11/2017), harga emas di pasar Spot turun 0,1 persen menjadi US$ 1,277.80 per ounce.  Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menetap 50 sen atau 0,04 persen menjadi US$ 1,278.20 per ounce.

DPR mengeluarkan sebuah undang-undang untuk memotong tarif pajak federal perusahaan, usaha kecil dan individu. Namun Senat belum memberikan suaranya.

"Pajak akan menentukan apa yang negara inginkan dan berefek pada dolar, serta akan berpengaruh ke emas," kata John Lawrence, Pedagang Logam senior untuk Heraeus Logam Mulia di New York.

Sejauh ini di bulan November, emas telah diperdagangkan dalam kisaran yang ketat dengan turun US$ 24 per ounce.

Harga Logam Lainnya
Ahli Strategi Logam Mulia ICBC Standard Bank, Tom Kendall mengatakan, alasan perdagangan emas sempat rebound seiring prospek kenaikan suku bunga di AS berhadapan dengan dukungan terhadap ketidakpastian kebijakan fiskal.

"Keduanya agak mendorong dan menarik imbal hasil global dan dengan harga emas," dia menambahkan.

Adapun Dolar sedikit menguat. Ini membuat emas lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Suku bunga yang lebih tinggi menahan pembelian emas.

Pedagang melihat peluang 96,7 persen jika Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga pada pertemuan yang berlangsung di 13 Desember. Ini akan menjadi kenaikan suku bunga ketiga oleh the Fed tahun ini.

Untuk logam mulia lainnya, harga Paladium naik 0,4 persen menjadi US$ 987,50 setelah menyentuh level terendah dua minggu pada hari Rabu. Harga perak naik 0,4 persen menjadi US$ 17,06 per ounce dan Platinum naik 0,1 persen pada US$ 932 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 16 November 2017

Harga Emas Melemah Alam Tiga Sesi | PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas melemah untuk pertama kali dalam tiga sesi meski indeks dolar Amerika Serikat (As) tergelincir. Harga emas untuk pengiriman Desember turun US$ 5,20 atau 0,4 persen ke posisi US$ 1.277,70 per ounce. Harga perak turun 10,2 sen atau 0,6 persen ke posisi US$ 16.971 per ounce.
Sedangkan dolar AS memperoleh banyak kelemahan pada awal perdagangan seiring kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai kemajuan perombakan pajak Amerika Serikat (AS) dan data inflasi AS. Demikian mengutip laman Marketwatch, Kamis (16/11/2017).
Sementara itu, indeks dolar AS diperdagangkan di level 93,79 saat harga emas sedikit berubah dari perdagangan kemarin. Pergerakan emas dan dolar AS sering terbalik karena pergerakan mata uang dapat menaikkan atau menurunkan daya tarik emas bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Data ekonomi AS menunjukkan indeks harga konsumen menguat pada Oktober memberikan sinyal kalau bank sentral AS atau the Federal Reserve berada di jalur tepat untuk menaikkan suku bunga pada Desember. Kenaikan suku bunga ini juga diperkirakan dapat berlanjut pada 2018. Kenaikan suku bunga ini berdampak terhadap harga emas.

Sentimen lainnya pengaruhi pasar, menurut Analis Commerzbank Carsten Fritsch yaitu desas desus penjualan emas seiring masalah keuangan Venezuela. Dia menuturkan, Venezuela telah menukar 180 ton emas dengan bank investasi sejak 2015 untuk menerima pinjaman sebagai imbalan.

"Mungkin emas alami aksi jual usai pinjaman tidak terlaksana. Kelemahan harga emas berlanjut meskipun dolar AS terdepresiasi secara merata menyusul data Produk Domestik Bruto (PDB) yang bagus dari Jerman," kata dia.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures


PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...