PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas menguat tipis hingga
mendorong cetak kenaikan tertinggi dalam satu minggu. Hal itu didorong sentimen
investor mendapatkan sinyal calon pimpinan the Federal Reserve Jerome Powell
mengkonfirmasi kebijakan tingkat bunga.
Investor juga mengamati data
yang menunjukkan lonjakan bulanan data kepercayaan konsumen Amerika Serikat
(AS) ke level tertinggi dalam 17 tahun. Rilis data ini juga mendukung argumen
the Federal Reserve akan melanjutkan kenaikan suku bunga. Ditambah sentimen
Korea Utara melepas sebuah rudal balistik juga bayangi harga emas.
Harga emas naik tipis 30 sen
ke level US$ 1.299,20 usai sentuh level terendah di bawah US$ 1.295 dan
tertinggi di US$ 1.300. Harga emas itu tertinggi sejak 17 November.Adapun
pergerakan harga emas sedikit berubah usai Korea Utara meluncurkan rudal lain.
harga logam lainnya yaitu harga perak susut 1,2 persen ke posisi US$ 16.918 per
ounce.
Pernyataan Jerome Powell di
depan komite senat perbankan juga mengkonfirmasi akan melanjutkan kebijakan
pendahulunya Janet Yellen. Powell akan tetap menaikkan suku bunga dan
mengurangi neraca keuangan secara bertahap. Pernyataan Powell tersebut juga
mempengaruhi pergerakan harga emas.
"Pernyataan Powell yang
dijaga mengandung beberapa tanda bahwa dia akan membawa pemikiran baru dan
perubahan pendekatan FOMC," ujar Michael Pearce, Ekonom Capital Economics,
seperti dikutip dari laman Marketwatch, Rabu (29/1/2017).
Pearce menuturkan, pihaknya
tetap melihat suku bunga the Federal Reserve naik pada Desember. Kemudian suku
bunga the Federal Reserve akan naik sebanyak empat kali pada 2018. Tingkat suku
bunga lebih tinggi cenderung mendorong dolar AS lebih tinggi. Demikian juga
dengan imbal hasil obligasi atau surat utang. Indeks dolar AS menguat 0,2
persen ke posisi 93,12. Pergerakan harga emas dan dolar AS biasanya berbanding
terbalik.
Penguatan indeks dolar AS
mendekati level tertinggi usai data kepercayaan konsumen melonjak menjadi 129,5
pada November. Dengan data ekonomi AS positif mendukung harapan kenaikan suku
bunga the Federal Reserve selanjutnya.
"Data ekonomi positif
menunjukkan ekonomi Amerika Serikat dalam keadaan sehat. Akan tetapi, ada
banyak indikasi prospek 2018 tidak sebagus pada 2017," ujar Mark O'Bryne,
Direktur GoldCore.
Selain itu, perkembangan
reformasi pajak di AS juga menjadi sorotan pelaku pasar. "Senat cenderung
memilih legilasi perpajakan akhir pekan ini. Namun bagian akhirnya belum
pasti," tutur Analis Senior Kitco, Jim Wyckoff.
Harga Emas Menguat Imbas
Dolar AS
Sebelumnya harga emas menguat
terpicu melemahnya dolar. Investor juga mencermati kesaksian kongres terkait
calon Gubernur The Fed dan pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Senat
Republik yang membahas reformasi pajak.
Sementara harga emas
berjangka AS untuk pengiriman Desember menetap naik US$ 7,10, atau 0,6 persen,
menjadi US$ 1.294,40 per ounce.
"Kami melihat pemulihan
yang cukup kuat pada harga emas didukung lemahnya dolar dan beberapa pembacaan
data dari AS," kata Analis Mitsubishi Jon Butler.
Minggu lalu, AS melansir data
PMI dan barang modal yang raihannya di luar ekspektasi. Ini menekan dolar yang
meluncur ke level terlemahnya dalam dua bulan. Melemahnya dolar bisa merangsang
permintaan emas, membuat logam mulia lebih murah bagi pemegang mata uang
lainnya. Melansir laman Reuters, Selasa (28/11/2017), harga emas di pasar spot
naik 0,5 persen menjadi US$ 1,294.44 per ounce, setelah mencapai posisi
tertingginya di US$ 1.299,13, pada 16 Oktober.
Selain dolar, harga emas juga
dipengaruhi pertemuan Federal Reserve. "Cukup aman untuk mengatakan bahwa
kita akan mendapatkan kenaikan suku bunga kembali," kata Bart Melek,
Kepala Strategi komoditas TDEfek di Toronto.
Harga emas memang sangat
sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena kebijakan ini cenderung
memperkuat dolar dan mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi, mengurangi
daya tarik bullion non-yielding. Di sisi lain, Jerome Powell dicalonkan sebagai
pengganti Janet Yellen akan resmi menduduki kursi Fed pada tahun depan.
"Konfirmasi ini telah
dilihat sebagai risiko dan positif untuk emas," kata Josh Graves, Ahli
Komoditas Senior di RJO Futures di Chicago.
Trump direncanakan akan
bertemu dengan Senat dari Republik untuk mendiskusikan reformasi pajak yang
bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi AS.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt
best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt
bestprofit futures, pt best profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar