PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG,
PT Bestprofit - Harga emas melemah akibat aksi ambil untung investor
setelah naik hampir 1 persen pada sesi sebelumnya, terpicu pelemahan data
ekonomi dan kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).
Melansir laman CNBC, Jumat (24/11/2017), harga emas di pasar spot
turun 0,2 persen menjadi US$ 1.289,88 per ounce. Sementara harga emas berjangka
AS untuk pengiriman Desember turun tipis 0,2 persen menjadi US$ 1.289,70 per
ounce.
"Tampaknya ada sedikit aksi profit taking ... Dengan laju
kenaikan suku bunga Fed pada bulan depan, mungkin (investor berpikir) harga
emas telah pergi terlalu tinggi dan akan turun setelah kenaikan suku
bunga," kata John Sharma, ekonom National Australia Bank.
Dia mengatakan, The Fed masih memiliki beberapa kekhawatiran tentang
inflasi dan tidak diketahui bagaimana ini bisa mempengaruhi harga emas di masa
depan.
Banyak yang berharap pembuat kebijakan Fed akan menaikan tingkat suku
bunga dalam jangka pendek, yang diputuskan pada pertemuan terakhir bank sentral
di Desember.
Namun, beberapa anggota menyatakan kekhawatiran tentang prospek
inflasi dan mengidentifikasi bahwa mereka akan terlebih dulu melihat data
ekonomi sebelum menentukan waktu kenaikan suku bunga di masa depan.
Harga Emas Kemarin
Harga emas menguat tajam seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang
tertekan. Selain itu, risalah hasil rapat the Federal Reserve juga
mengindikasikan tidak akan agresif menaikkan suku bunga pada 2018.
Jelang rilis risalah the Federal Reserve, harga emas ditransaksikan
naik US$ 10,50 atau 0,8 persen menjadi US$ 1.292,20 per ounce. Harga emas
ditransaksikan di US$ 1.292,10 usai rilis risalah the Federal Reserve. Kenaikan
harga emas pun terbatas dengan hanya naik 0,5 persen atau US$ 6,40 menjadi US$
1.281 per ounce.
Dari risalah hasil rapat the Federal Reserve pada awal November
menunjukkan ada kenaikan suku bunga dalam jangka pendek. Namun, pejabat the
Federal Reserve tetap mempertimbangkan faktor inflasi. The Federal Reserve juga
memberikan sinyal kalau kenaikan suku bunga pada 2018 sesuai rencana sebanyak
tiga kali.
Dari hasil risalah itu juga menunjukkan kenaikan suku bunga dari 1,25
persen menjadi 1,5 persen pada akhir tahun. The Federal Reserve akan kembali
gelar pertemuan pada 12-13 Desember 2017. Namun jumlah kenaikan suku bunga pada
2018 juga dipenuhi ketidakpastian mengingat keraguan inflasi akan meningkat.
Sentimen the Federal Reserve tersebut turut membayangi pergerakan
harga emas. Suku bunga tinggi menjadi sentimen negatif untuk harga emas.Dolar
Amerika Serikat (AS) juga mengangkat harga emas. Indeks dolar AS turun 0,7
persen.
"Momentum dolar AS menjadi kunci pergerakan harga emas pada pekan
ini. Apalagi menjelang libur Thanksgiving juga pengaruhi pergerakan harga
emas," kata Michael Armbruster, Managing Partner Altavest, seperti dikutip
dari laman Marketwatch, Kamis (23/11/2017).
Analis FXTM, Lukman Otunuga menuturkan, dolar AS melemah usai pimpinan
the Federal Reserve Janet Yellen yang cenderung hati-hati memberi pernyatan
sehingga memperkuat harapan pasar kalau the Federal Reserve menaikkan suku
bunga secara bertahap.
"Yellen memperingatkan menaikkan suku bunga terlalu cepat dapat
hamat usaha the Federal Reserve untuk mencapai target inflasi dua persen.
Inflasi di AS pun masih tetap rendah pada 2017 dan menjadi misteri," kata
dia.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar