PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas melambung dari level terendah lebih dari satu
minggu pada hari Selasa setelah data menunjukkan kenaikan tajam inflasi di AS.
Naiknya anfka inflasi mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi
dan membebani dolar.
Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD
1,745,94 per ounce, setelah sebelumnya turun ke USD 1,722,67, angka terendah
sejak 5 April. Harga emas berjangka AS ditutup naik 0,9 persen pada USD
1,747,6.
"Kami perlu melihat beberapa inflasi untuk membuat emas bergerak
dan kami melihatnya pagi ini dengan angka CPI itu," kata Bob Haberkorn,
ahli strategi pasar senior di RJO Futures. Dia menambahkan bahwa dolar yang
lebih lemah dan penurunan imbal hasil mendukung harga lebih lanjut.
Harga konsumen AS naik paling tinggi dalam lebih dari 8-1 / 2 tahun di
bulan Maret, memicu apa yang diperkirakan sebagian besar ekonom akan menjadi
periode singkat inflasi yang lebih tinggi. Dolar AS tergelincir ke posisi
terendah tiga minggu setelah data tersebut, membuat emas lebih murah bagi
pemegang mata uang lainnya, sementara patokan imbal hasil Treasury 10 tahun
juga menurun.
Dukungan harga emas lebih lanjut adalah kekhawatiran yang diangkat
oleh keputusan pejabat kesehatan AS untuk merekomendasikan jeda dalam
penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, kata para analis. "Saat
ini, kita perlu melihat penembusan yang menentukan di atas USD 1.765 untuk
memicu gelombang pembelian hingga USD 1.800," kata Phillip Streible,
kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
"Level USD 1.750 telah menjadi resistensi yang kuat, jadi kami
naik mendekati level itu," katanya. Dia menambahkan bahwa risiko
geopolitik terkait dengan berita tentang Iran yang meningkatkan pengayaan
nuklirnya juga telah memicu banyak pembelian emas dan perak. Sehingga harga
emas terus naik.
Harga Emas Diprediksi Tembus USD 1.750 per Ounce, Hanya Masalah Waktu
Harga emas dipastikan akan kembali menguat pada pekan ini. Hal ini
terlihat dari beberapa sentimen bullish yang terjadi di pasar. Pada Jumat
kemarin, harga emas telah mengahiri perdagangan di level tertinggi dalam dua pekan.
Selain itu, optimisme pelaku pasar akan membuat harga emas tembis levvel
psikologis di USD 1.750 per ounce.
Namun memang, beberapa analis melihat masih ada banyak ketidakpastian
di pasar sehingga banyak yang perlu diwaspadai. Kepala analis Forexlive.com
Adam Button mengatakan, kondisi pasar emas dalam posisi genting.
"Penutupan di atas USD 1.755 akan mengkonfirmasi double bottom Maret dan
mengarah ke USD 1840. Jika gagal, maka akan kembali ke USD 1676 atau di
bawahnya," katanya dikutip dari Kitco, Senin (12/4/2021).
Minggu ini, terdapat 15 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei
emas Kitco News. Di antara jumlah tersebut, sebanyak sembilan atau 60 persen
menyatakan bahwa harga emas bakal naik. Pada saat yang sama, analis yang
menyatakan harga emas bakal melemah dan juga bakal netral masing-masing sudut
pandang mengumpulkan tiga suara, atau 20 persen.
Sementara itu, total 1.201 suara diberikan dalam jajak pendapat
online. Dari jumlah tersebut, 778 responden atau 65 persen memperkirakan harga
emas untuk minggu ini akan naik. Sedangkan 236 pelaku pasar atau 20 persen
menyatakan harga emas akan melemah. Di luar itu sebanyak 187 pelaku pasar atau
16 persen menyatakan netral.
Secara teknikal, beberapa analis melihat bahwa harga emas dalam waktu
dekat ini akan bullish. Harga emas telah memantul dari level support krisis di
USD 1.700 per ounce. Harga emas berjangka untuk pengiriman Juni ditutup di
level USD 1.746 per ounce atau naik 1 persen dari pekan sebelumnya.
namun memang, harga emas terpukul sedikit pada Jumat lalu setelah
imbal hasil obligasi dan dolar AS melonjak menyusul data inflasi harga produsen
yang lebih kuat dari perkiraan. Laporan itu mengatakan bahwa inflasi umum
tahunan naik 4,2 persen, kenaikan terkuat sejak September 2011.
Analis senior LaSalle Futures Group Charlie Nedoss mengatakan, terjadi
aksi jual di pasar oblogasi karena investor tidak mengharapkan Federal Reserve
untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. "The Fed mengatakan ingin
melihat angka nyata. Saya pikir itu akan membatasi dolar AS dan mendukung
emas," jelas dia.
Nedoss memperkirakan harga emas akan bullish karena telah mampu
bertahan di atas rata-rata pergerakan 200 hari. Presiden Darin Newsom Analysis
Darin Newsom mengatakan, tanda-tanda bahwa dolar AS, setidaknya dalam waktu
dekat, kehilangan momentum bullish. Dia menambahkan, ada potensi kenaikan harga
emas pada minggu ini.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG