PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Harga emas hari ini mendekati di level terendah dalam sembilan bulan. Penyebab pelemahan harga emas ini karena taruhan untuk kenaikan suku bunga agresif oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) dan daya tarik dolar AS meredupkan daya tarik emas.
Mengutip CNBC, Selasa (12/7/2022), harga emas dunia
di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.737,32 per ounce. Emas berjangka
AS turun 0,3 persen menjadi USD 1.737,00 per ounce.
Terlepas dari risiko resesi, akhir-akhir ini
investor lebih memilih dolar AS daripada emas. Hal ini mendorong nilai tukar AS
menuju puncak hampir dalam dua dekade. Hal ini juga yang mengikis daya tarik
emas batangan bagi pembeli luar negeri.
Sementara itu, kenaikan suku bunga the Fed
meningkatkan biaya peluang memegang emas karena tidak membayar bunga.
"Emas berada di bawah tekanan karena dolar AS
membuat pergerakan besar dan ada ekspektasi kenaikan suku bunga yang cukup
besar setelah laporan federal (baru-baru ini AS) menyoroti pasar tenaga kerja
yang kuat," kata analis senior OANDA Edward Moya.
"Harga emas dapat secara tentatif menembus di
bawah level USD 1.700 dan kemudian melihat support kuat di sekitar USD
1.670." tambah dia.
Data AS pada hari Jumat menunjukkan pasar tenaga
kerja bergerak maju dengan keuntungan pekerjaan yang kuat, memberikan amunisi
The Fed untuk memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi bulan ini.
Sementara itu, Esther George dari the Fed, yang
menentang kenaikan 75 bps bank sentral bulan lalu, mengatakan perubahan suku
bunga yang tiba-tiba dapat menciptakan ketegangan dalam perekonomian.
Harga Emas Dibayangi Kenaikan Suku Bunga The Fed,
Inflasi dan Resesi
Setelah turun USD 60 pekan lalu, harga emas tetap
rentan terhadap aksi jual yang lebih besar. Pasalnya, pasar tengah bersiap
untuk kenaikan agresif suku bunga The Fed pada pertemuan Juli 2022 ini.
Namun, para analis berfokus pada dasar harga
potensial yang akan memicu momentum perputaran untuk harga logam mulia.
Pasar emas saat ini terpukul oleh penguatan indeks
dolar AS, yang mengambil banyak minat safe-haven di tengah meningkatnya
kekhawatiran resesi.
"Harga emas telah jatuh ke level yang terakhir
terlihat pada September 2021 dan secara teknis diperdagangkan di wilayah
oversold," kata analis logam mulia Standard Chartered, Suki Cooper dikutip
dari laman Kitco, Senin (11/7/2022).
"Sementara harga emas terperangkap di antara
risiko inflasi yang meningkat dan kekhawatiran yang berkembang atas resesi,
emas telah kembali mengambil isyarat dari USD, yang telah diuntungkan dari arus
safe-haven atas emas," imbuhnya.
Di sisi lain, data per Jumat (8/7/2022) lalu telah
meyakinkan pasar, The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75
basis poin (bps) pada pertemuan Juli.
"Yang penting dari sini bagi investor bukanlah
seberapa cepat The Fed menaikkan suku bunga, tetapi seberapa tinggi mereka
harus melakukannya untuk memperlambat ekonomi," kata ahli strategi
investasi senior Allianz Investment Management, Charlie Ripley.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG