PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas turun 1 persen pada penutupan perdagangan Senin
(Selasa pagi waktu Jakarta). Pelemahan harga emas ini tetetap terjadi meskipun
nilai tukar dolar AS melemah dan imbal hasil obligasi AS juga sedikit monggar.
Mengutip CNBC, Selasa (23/3/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3
persen menjadi USD 1.738,93 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun
0,2 persen ke level USD 1.738,1 per ounce. "Harga emas seharusnya bergeral
lebih tinggi, tetapi pada kenyataannya tidak demikian. Ini berbeda
korelasinya," jelas analis CMC Markets Inggris, David Madden.
Ia menambahkan, dalam kondisi saat ini, harga emas bisa tergelincir
jauh lebih dalam jika nilai tukar dolar AS menguat dan imbal hasil obligasi AS
naik. Harga emas turun 1 persen dalam sesi perdagangan Senin karena investor
berbondong-bondong ke dolar AS dan obligasi pemerintah. Hal ini karena dihantui
oleh keputusan Turki untuk mengganti kepala bank sentral karena kritik terhadap
suku bunga tinggi.
“Jika warga Turki khawatir bahwa lira lemah maka mereka akan membeli
dolar AS atau emas, tetapi di sinilah ketakutan datang bahwa kontrol modal akan
menghentikan uang masuk ke negara itu. Bisa jadi rumit bagi orang-orang untuk
mendapatkan dolar AS, dan sebagai gantinya emas, dalam beberapa minggu ke
depan, ” tambah Madden.
Penguatan Wall Street juga menjadi pendorong pelemahan harga emas.
"Pelaku pasar ingin melihat harga emas di atas USD 1.750 dan bertahan di
sana," kata analis senior RJO Futures, Bob Haberkorn.
Harga Emas Hari Ini Stabil
Harga emas dilaporkan mulai berada di radar investor karena harganya
terlihat akan mengakhiri pekan lalu dengan catatan teknis yang kuat. Hal ini
diprediksi terjadi meskipun ada lonjakan dalam imbal hasil obligasi.
Dikutip dari Kitco pada Senin (22/3/2021), setelah diperdagangkan
mendekati level tertinggi tiga pekan setelah pernyataan dovish the Fed, harga
emas berhasil mengabaikan imbal hasil Treasury AS 10-tahun yang naik ke level
tertinggi selama 14 bulan sebesar 1,75 persen pada Jumat (19/3/2021).
Harga emas berjangka April Comex pada Jumat pekan lalu sempat
diperdagangkan pada USD 1.742,60, naik lebih dari 1 persen.
Bank sentral AS merevisi naik PDB 2021 dan ekspektasi inflasi
masing-masing menjadi 6,5 persen dan 2,4 persen. Namun menekan bahwa suku bunga
akan tetap mendekati nol hingga 2023. Pimpinan The Fed, Jerome Powell, terus
menyebut setiap lonjakan harga sebagai sementara mengabaikan kenaikan imbal
hasil.
The Fed pada Jumat kembali melancarkan serangan balik ke pasar dengan
menolak memperpanjang pengecualian aturan leverage bank sementara, yang akan
berakhir pada bulan ini. Aturan tersebut mengecualikan Departemen Keuangan AS dan
deposito bank sentral dari supplementary leverage ratio (SLR) atau rasio
likuiditas wajib setelah 31 Maret 2021.
Terkait dengan hal tersebut, harga emas memiliki kinerja yang layak
bertahan di atas USD 1.730 per ounce. Sementara ekuitas dan minyak turun. Hal
tersebut diungkapkan Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible,
kepada Kitco News.
"Emas sebagai kelas aset telah naik ke daftar investor. Logam
mulia tidak relevan dalam beberapa pekan lalu; ada lebih banyak aksi di pasar.
Tapi sekarang, naik kembali. Emas adalah pemain di lapangan lagi setelah diam
beberapa saat," kata Streible.
Beberapa investor mulai melihat emas di tengah volatilitas pasar.
Menurut ahli pasar senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss, emas telah
diperdagangkan dengan baik terhadap komoditas lain, termasuk perak dan tembaga.
"Rata-rata pergerakan 10 hari mulai naik, dan saya mengantisipasi
penutupan di atas 20 hari untuk pertama kalinya sejak 7 Januari," tutur
Nedoss. Ia menambahkan hal tersebut adalah tanda-tanda bagus untuk emas.
Streible menambahkan, emas masih berisiko untuk pergi ke salah satu
arah. "Bisa turun melalui USD 1.700 dengan mudah jika imbal hasil terus
naik. Tapi dorongan melalui USD 1.750 mungkin kembali," tuturnya.
Menurut Nedoss, fakta bahwa harga emas tidak hilang di level USD 1.700
pada pekan ini sangat bagus. "Sisi negatifnya, saya tidak ingin melihat
penutupan di atas posisi terendah kemarin di bawah USD 1.720. Jika kita bisa
menutup di atas USD 1.750 per ounce, itu kan menjadi hal yang bagus untuk
emas," katanya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar