PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Harga emas memperpanjang
pelemahan pada perdagangan Rabu waktu AS. Harga emas memperpanjang aksi jual ke
level terendah dalam lebih dari sembilan bulan karena penguatan dolar AS.
Di luar itu, hasil dari risalah pertemuan Bank
Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (th eFed) telah
menetapkan bahwa mereka akan mengambil kebijakan moneter yang lebih restriktif.
Mengutip CNBC, Kamis (7/7/2022), harga emas di
pasar spot turun 1,4 persen menjadi USD 1.738,99 per ounce pada pukul 16.00 ET.
Sebelumnya harga emas sempat jatuh 2,6 persen di perdagangan Selasa. Sedangkan
harga emas berjangka AS turun 1,5 persen ke level USD 1.738,3 per ounce.
Nilai tukar dolar AS mencapai level tertinggi dalam
dua dasawarsa dengan naik 0,5 persen. Kenaikan dolar AS ini menjadi instrumen
tersebut sebagai tempat instrumen perlindungan yang menjadi pilihan akhir-akhir
ini bagi investor yang ingin melindungi diri dari kekhawatiran resesi yang
meningkat.
Sementara itu kenaikan nilai tukar dolar AS juga
membuat harga emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Risalah the Fed memperlihatkan bahwa para dewan
gubernur membenarkan kenaikan 0,75 poin persentase dan kemungkinan peningkatan
50 atau 75 basis poin pada pertemuannya akhir bulan ini.
"Pelemahan harga emas agak bisa diredam karena
sudah mulai memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga tajam lainnya pada
Juli," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.
"Dalam sesi terakhir, emas telah menyerah pada
sentimen risk-off karena dolar AS telah diuntungkan." tambah dia.
Kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi yang
melonjak meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak menghasilkan
bunga.
"Risalah the Fed yang hawkish tidak memberikan
kelegaan bagi pelaku pasar terutama yang berinvestasi di instrumen logam,"
kata pedagang logam independen yang berbasis di New York, Tai Wong.
Survei: Harga Emas Masih Bisa Lebih Murah Minggu
Ini
Sebelumnya, harga emas bisa jatuh di bawah USD
1.800 per ounce karena sentimen di pasar terus memiliki kemiringan sedikit
bearish. Namun, analis pasar tidak memperkirakan rute utama dalam emas karena
logam mulia terus bertahan, menghadapi kenaikan suku bunga di seluruh dunia.
Survei Emas Mingguan Kitco News terbaru menunjukkan
bahwa sentimen relatif netral di antara analis Wall Street dan investor Main
Street.
David Madden, Analis Pasar di Equiti Capital,
capital mengatakan bahwa USD 1.800 per ounce dapat mewakili nilai wajar untuk
emas dalam waktu dekat. Hal ini karena pasar terus terperangkap karena kenaikan
suku bunga mendorong dolar AS tetapi juga menciptakan lebih banyak volatilitas
untuk pasar ekuitas.
"Saya pikir dolar AS memiliki sedikit
keunggulan dibandingkan emas sebagai aset safe-haven. Meskipun emas terlihat
nyaman diperdagangkan di sekitar USD 1.800, gambaran teknis menunjukkan harga
bisa bergerak lebih rendah dalam waktu dekat," tambahnya, seperti dikutip
dari Kitco.com, Senin (4/7/2022).
Komentar tersebut muncul saat pasar emas mengakhiri
minggu ketiga di wilayah negatif. Emas berjangka Agustus terakhir
diperdagangkan pada USD 1,800,80 per ounce, turun lebih dari 1,5 persen dari
Jumat lalu. Menambah prospek teknis yang suram, pasar emas mengakhiri Juni
dengan kerugian ketiga berturut-turut.
Meskipun awal yang suram pada paruh kedua tahun
2022, emas terus mengungguli pasar ekuitas. S&P 500 mengakhiri paruh
pertama tahun ini dengan turun 20 persen, kinerja setengah tahun terburuk sejak
1970-an.
"Emas masih melakukan apa yang
seharusnya," kata. Daniel Pavilonis, pialang Komoditas Senior di RJO
Futures. “Dengan semua masalah kenaikan suku bunga, emas bertahan. Harganya
lebih rendah tetapi belum rusak,” pungkasnya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar