PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit – Harga emas menguat lebih dari 2 persen
pada penutupan perdagangan Kamis pekan ini, menuju level tertinggi dalam lebih
dari dua bulan. Kenaikan harga emas hari ini dipicu karena angka inflasi AS
pada Oktober 2022 sedikit turun sehingga mengangkat harapan bahwa Bank Sentral
AS atau the Federal Reserve (the Fed) tidak lagi agresif dalam menaikkan suku
bunga.
Departemen Tenaga Kerja mengeluarkan data bahwa angka
Indeks Harga Konsumen (CPI) AS naik 0,4 persen untuk periode bulan lalu setelah
naik dengan margin yang sama pada September. Angka ini lebih kecil juga
dibandingkan dengan prediksi para analis dan ekonom. dalam survei Reuters para
ekonom memperkirakan angka angka Indeks Harga Konsumen naik 0,6 persen.
Mengutip CNBC, Jumat (11/11/2022), harga emas di
pasar spot naik 2,8 persen menjadi USD 1.753,34 per ounce. Sedangkan harga emas
berjangka AS melonjak 2,5 persen menjadi USD 1.756,90 per ounce.
"Saat mulai melihat data inflasi yang
menunjukkan bahwa kemungkinan tren penurunan, ada ekspektasi bahwa Fed akan
mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga," kata Direktur Perdagangan
Logam Mulia High Ridge Futures, David Meger.
“Oleh karena itu, Anda dapat berargumen bahwa
tekanan dramatis yang telah terjadi pada pasar emas selama beberapa bulan
terakhir telah dilepaskan dan emas sekarang memiliki kemampuan untuk bergerak
lebih tinggi.” tambah dia.
Pelemahan Dolar AS
Menambah tenaga kepada harga emas, nilai tukar
dolar AS turun 2 persen ke level terendah hampir dua bulan. Hal ini membuat
harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Patokan imbal hasil Treasury AS berjangka waktu 10
tahun juga tergelincir ke level terendah satu bulan.
Fed fund futures saat ini memperkirakan peluang
sekitar 72 persen dari kenaikan 50 basis poin pada pertemuan kebijakan Fed pada
Desember.
Emas sangat sensitif terhadap suku bunga AS, karena
hal ini meningkatkan biaya dalam memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal
hasil.
"Laporan inflasi yang keren telah membuat
pasar yakin bahwa Fed dapat menurunkan kecepatan kenaikan suku bunga setengah
poin dan mungkin dilakukan dengan pengetatan setelah pertemuan FOMC
Maret," kata analis senior OANDA Edward Moya.
"Emas bisa menembus level saat ini dan itu
bisa memiliki jalur stabil menuju level USD 1.800 jika pelemahan dolar tetap
ada." tambah dia.
Perdagangan Sebelumnya
Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas
stabil di dekat level puncak dalam sebulan terakhir pada perdagangan Rabu
(Kamis waktu Jakarta) meskipun harga emas terjebak dalam kisaran ketat dengan
kenaikan yang dibatasi oleh penguatan dolar dan kehati-hatian investor
menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari CNBC, Kamis (10/11/2022), harga emas
dunia di pasar spot tidak berubah pada level USD 1.712,09 per ounce. Sedangkan
harga emas berjangka AS juga stabil di USD 1.715,80.
Harga emas batangan menguat lebih dari 2 persen
untuk menembus level kunci USD 1.700 pada hari Selasa.
Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Chicago,
Phillip Streible mengatakan, harga emas bertahan di level atas meskipun kurs
dolar AS menguat.
“Saya akan sedikit defensif pada emas yang masuk ke
data CPI besok," kata dia.
Laporan indeks harga konsumen (CPI) AS untuk
Oktober akan memberikan pembacaan terbaru tentang inflasi di Amerika Serikat
setelah kenaikan suku bunga agresif bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed).
Para ekonom memperkirakan perlambatan inflasi inti
bulanan dan tahunan masing-masing menjadi 0,5 persen dan 6,5 persen.
Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku
bunga AS karena meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak
memberikan imbal hasil. Suku bunga yang lebih tinggi juga mendorong dolar,
menekan logam mulia yang dihargakan dalam greenback.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG