PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Harga emas stabil pada perdagangan
Senin di dekat posisi tertinggi dalam tiga pekan yang dicapai pada perdagangan
Jumat lalu. Gerak harga emas pada perdagangan Senin ini didukung oleh pelemahan
dolar AS.
Sementara itu, investor tengah menanti data inflasi
AS yang akan keluar di akhir pekan ini. Data ini akan mempengaruhi rencana
kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Fed.
Mengutip CNBC, Selasa (8/11/2022), harga emas di
pasar spot berakhir turun 0,34 persen ke level USD 1.674,49 per ounce, setelah
naik lebih dari 3 persen ke level tertinggi sejak 13 Oktober di USD 1.681,69
per ounce pada perdagangan Jumat.
Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,06 persen
menjadi USD 1.677,60 per ounce.
"Pelemahan nilai tukar dolar AS, imbal hasil
obligasi yang sedikit turun ikut membantu harga emas dan seluruh kompleks logam
mulia mengalami penguatan," kata analis senior RJO Futures, Bob Haberkorn.
Dolar AS menambah pelemahan ke level terendah dalam
lebih dari satu minggu. Hal ini membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata
uang lainnya.
Data pada Jumat kemarin menunjukkan pengusaha AS
mempekerjakan lebih banyak pekerja dari yang diharapkan pada Oktober, tetapi
kenaikan tingkat pengangguran menjadi 3,7 persen meningkatkan harapan bahwa
bank sentral AS akan kurang agresif pada kenaikan suku bunga ke depan.
Meskipun emas dipandang sebagai lindung nilai
inflasi, suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas
batangan.
Harga Emas Diprediksi Melemah Minggu Ini, Siap-Siap
Beli?
Harga emas melonjak hampir USD 50 pada hari Jumat
(4/11) pekan lalu, karena laporan pekerjaan AS terbaru dan China mengisyaratkan
kemungkinan pelonggaran kebijakan Covid-Zero-nya. Namun kehati-hatian tetap
disarankan karena semua reli cepat sebelumnya telah digunakan sebagai peluang
jual.
Dilansir dari laman Kitco News, Senin (7/11/2022),
emas memiliki awal yang spektakuler hingga November setelah melaporkan kerugian
bulanan beruntun terpanjang dalam lebih dari lima dekade.
Apalagi sebelumnya dipenuhi berita yang menyebabkan
kebingungan di pasar, setelah The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis
poin untuk keempat kalinya berturut-turut.
Di akhir hal-hal yang dovish, Powell mengatakan
bahwa bank sentral AS sekarang memperhatikan "pengetatan kumulatif"
dan potensi "keterlambatan" yang dengannya kebijakan moneter
mempengaruhi inflasi dan aktivitas ekonomi.
Tetapi di sisi hawkish, ketua Fed menekankan
tingkat tertinggi suku bunga perlu lebih tinggi dari yang diperkirakan
sebelumnya dan menambahkan jendela untuk soft landing telah menyempit.
Dalam laporan pekerjaan AS bulan Oktober
menunjukkan tingkat pengangguran naik menjadi 3,7 persen, meskipun ada kenaikan
pekerjaan yang lebih tinggi dari perkiraan.
"Laporan ini menunjukkan bahwa pasar tenaga
kerja sedang mendingin, dan itu adalah kabar baik. Emas melonjak karena dolar
mengalami hari terburuk sejak Maret 2020. Pasar sekarang percaya bahwa Fed
telah menangani berbagai hal dengan baik dan bisa bergerak lebih lambat,"
kata analis pasar senior OANDA Edward Moya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar